Kunang-kunang terbang dalam gelap
di taman itu ia menjadi rembulan
Aku berjalan begitu lindap
Tertatih-tatih menuju angkasa bagai siluman
Kunang-kunang terbang dalam gelap
di taman itu ia menjadi rembulan
Aku berjalan begitu lindap
Tertatih-tatih menuju angkasa bagai siluman
sayangnya, banyak kunang-kunang yang terpaksa mati karena terlena pada lampu pijar. Coba seandainya ia menjalankan tugasnya menerangi kegelapan digarisnya, ia akan menjadi penerang disekitarnya
LikeLike
Setuju, Pakies. Harusnya kita lebih peduli pada fungsi, bukan gengsi. Kalau kita menjalankan fungsi atau peran masing-masing, rasanya berbagai masalah bisa kita atasi bersama.
LikeLike
sudah lama gak pernah lihat kunang-kunnang pak
LikeLike
Sama, Mbak. Itu tandanya apa ya? Apa kunang-kunang sudah tak ada lagi?
LikeLike
Dua hal yang tetap saya rindukan untuk ditatap, kunang-kunang dan pelangi.
Entah mengapa saya terpesona kedua hal itu…
Salam,
LikeLike
Mungkin karena pendar cahayanya yang magis, Pak 😀
LikeLike
kunang-kunang selalu membawa saya berimajinasi…how it feels to be the beacon of light..
LikeLike
-the beacon of light–I like it. Memang pendarnya bisa memancing imajinasi orang yang melihatnya 😀
LikeLike