Setiap kali mengantar pesanan wingko jolla-jolly kepada reseller kami, saya selalu melewati jalan kompleks yang baru. Lebih tepatnya cluster perumahan yang baru. Udara Bogor memang masih terjaga di lingkungan ini. Biasanya pukul setengah enam pagi saya meluncur menembus kabut tipis dengan selimut udara pagi yang menyejukkan. Embun masih betah berlama-lama di atas rerumputan. Udara bersih dan harum kabut sungguh melegakan dada.
Suatu pagi saya tergoda mengabadikan gambar ini. Sebuah mesin berat perata jalan teronggok di pojok jalan baru yakni bekas ladang yang baru saja dibuka. Ada matahari tipis yang menggantung di ufuk semesta. Kamera ponsel saya yang sederhana tertarik mengintipnya.
Gambar ini membuat saya merenung tentang modernitas dan tradisi. Tentang lingkungan dan kemajuan. Kini bukan rahasia lagi bila para pengembang perumahan telah menggempur bahkan hingga pelosok kampung untuk membangun perumahan. Sawah dan ladang kian berkurang akibat derasnya permintaan (gairah meraih untung dari bisnis) perumahan. Di satu sisi, manusia butuh tempat berteduh bernama rumah. Di sisi lain, kebutuhan tersebut terpaksa menggusur atau memusnahkan lahan-lahan produktif yang secara otomatis mengusir elemen semesta lain dari habitat alaminya.
Click here to see the English version: reflection – house and the environment
traktor seperti ini juga sudah menghabiskan sisa-sisa sawah di sekitarku, padahal setiap pagi setiap melihat sawah itu rasanya tambah semangat
sedih jadinya sawah juga mau dijadikan lahan perumahan
LikeLike
Begitulah, Mbak Monda. Makin hari makin terkikis sawah kita. Padahal bahan makanan pokok kita dari sana ya 😦
LikeLike
bagus banget sudut pengambilan fotonya..
aku pastinya nggak bisa lagi moto jongkok he..he..
LikeLike
Iseng aja dan coba-coba membidik dengan perspektif lain, Mbak 😉
LikeLike
nanti kalau say ak ebogor mau nyobain wingko jola joli ya pak 🙂
LikeLike
Ayo, silakan, Mbak. Dengan senang hati. Mampirlah ke rumah akalu pas ke Bogor.
LikeLike
Fotonya bagus ….aku malah blum bikin challenge yg ini…
LikeLike
Jepretan iseng alias asal jepret, Mbak. Makasih ^-^
LikeLike
keren deh fotonya, mas Rudi.. 😀
apa kabar Bogor?
disekitar rumahku di jakarta timur satu petak sawah jg dikorbanin lagi untuk pemukiman baru, sayang banget krn ternyata blm banyak penghuninya.. 😦
LikeLike
Alhamdulillah baik, Mbak Lyli. Pa kabar Vania? Aspret alias asal jepret aja kok 😉
Begitulah, ya begitulah, Mbak.
LikeLike
Bener mas, di kampungku pun sawah yang masih produktif semakin menyempit. Berganti dengan perumahan…
LikeLike
Miris ya Mas.
LikeLike
foto nya bagus. ga nyangka kalo itu diambil pake kamera handphone 🙂 salam kenal!
LikeLike
Belum punya prosumer apalagi DSLR Mas, jadi cukup direkam dengan kamera ponsel saja. Terima kasih dan salam kenal balik 😀
LikeLike