Seminggu 500-700 Ribu Rupiah

Dalam perjalanan di atas kereta beberapa waktu lalu, saya duduk bersebelahan dengan seorang bapak asal Bojonegoro. Sebut saja Pak B. Obrolan pun mengalir lancar tentang kesibukan kami masing-masing. Beberapa tahun silam, Pak B adalah karyawan pabrik di Sidoarjo. Lalu PHK membuatnya terhenti bekerja dan ia terpaksa memeras otak untuk meraup pundi-pundi rupiah.

PHK memang bukan harapan setiap orang. Dia masih ingin bekerja namun perusahaan sudah tak menghendakinya lagi. Alih-alih meratapi nasib dan menyalahkan perusahaan, ia lalu memanfaatkan uang pesangon untuk membuka warung makan di lingkungan pabrik Sidoarjo. Berat tapi terus ia jalani. Ia berkeyakinan bahwa selagi niatnya baik untuk mencari rezeki yang halal, maka Tuhan akan memudahkan langkahnya.

Idealismenya mengundang rezeki. Kini warungnya ramai walau menunya masih terbatas. Dia mengelola warung tersebut bersama istri dan anak bungsunya. Sementara anak sulungnya telah berumah tangga dan dibuatkan rumah tak jauh dari rumah Pak B.

“Alhamdulillah, kalau rame saya bisa menabung 700 ribu seminggu. Kalau enggak rame ya sekitar 500 ribu.” Demikian ucap Pak B dengan mata berbinar sambil melirik istrinya yang kebetulan duduk di bangku seberang. Pak B tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam kegalauan. Dia berpikir sederhana: berusaha, dan Tuhan akan membantunya.

Dengan pendapatan bersih sekitar 3 juta per bulan, tentulah usaha Pak B ini layak kita apresiasi. Dia telah membantu para karyawan pabrik untuk mendapatkan makanan murah tapi banyak. Dan yang lebih penting, dia bangga karena telah menggali rezeki dari kerja keras halal dari tangannya sendiri tanpa menyusahkan orang lain.

Semoga menginspirasi!

38 Comments

  1. Wah, Pak B sangar pol, seminggu nabung minimal 500 ewu, ha sebulan minimal 2 juta… 6 tahun wis oleh avanza siji kui…. 🙂

    Like

  2. Terkadang manusia berpikir negatif atas kemalangan yang menimpanya, padahal dibalik itu ada rencana Allah yang begitu indah

    Like

  3. Iya tuh kak, kebanyakan orang selalu putus asa dengan keterpurukan. Padahal sebenarnya banyak jalan yang bisa diambil untuk mengatasinya. Salut buat orang-orang yang punya semangat seperti tokoh di atas..

    Like

    1. Betul, orang Jawa bilang, “Yen obah mesti mamah,” bahwa jika kita mau bergerak pasti ada jalan. Untuk makan saja insyaAllah tercukupi. Intinya tak menyerah dan terus berusaha. Seperti Pak B. 🙂

      Like

  4. PHK dari pabrik….. ketika niat sudah ditetapkan dan diluruskan untuk mengais rezeki, lalu dilaksanakan..maka sisanya diserahkan kepada ALLAH SWT sebagai maha pemberi rezeki…insya ALLAH smuakan berjalan dengan aman terkendali sesuai dengan yang kita butuhkan…..
    karena rezeki ALLAH SWT sangat melimpah dipermukaan bumi ini…
    keep happy blogging always…salam dari Makassar 🙂

    Like

    1. Ya, Mel. Bila punya usaha bisnis, segera eksekusi. Jangan banyak keraguan. Bismillah, pasti ada jalan. Sekarang era digital semua serbamudah kok. Banyak ilmu dan pelajaran dari mentor secara online. Banyak pula bantuan dari blogger lain. Ayo!

      Like

  5. Salut dgn model Pak B ini…
    Saya pernah ter-PHK, bukannya kemudian jadi pengusaha model Pak B, malah kembali menjadi pekerja yg nota bene suatu saat akan ter-PHK kembali…

    Salam,

    Like

    1. Tidak mengapa bekerja sebagai karyawan lagi, Kang Titik. Setiap orang punya pertimbangan dan kebutuhan serta prioritas masing-masing. Yang penting halal dan dijalani dengan penuh tanggung jawab. InsyaAllah membahagiakan 🙂

      Semangat Pak B memang layak kita tiru ya.

      Like

Leave a reply to Arman Mulyadin Cancel reply