Dalam perjalanan di atas kereta beberapa waktu lalu, saya duduk bersebelahan dengan seorang bapak asal Bojonegoro. Sebut saja Pak B. Obrolan pun mengalir lancar tentang kesibukan kami masing-masing. Beberapa tahun silam, Pak B adalah karyawan pabrik di Sidoarjo. Lalu PHK membuatnya terhenti bekerja dan ia terpaksa memeras otak untuk meraup pundi-pundi rupiah.
PHK memang bukan harapan setiap orang. Dia masih ingin bekerja namun perusahaan sudah tak menghendakinya lagi. Alih-alih meratapi nasib dan menyalahkan perusahaan, ia lalu memanfaatkan uang pesangon untuk membuka warung makan di lingkungan pabrik Sidoarjo. Berat tapi terus ia jalani. Ia berkeyakinan bahwa selagi niatnya baik untuk mencari rezeki yang halal, maka Tuhan akan memudahkan langkahnya.
Idealismenya mengundang rezeki. Kini warungnya ramai walau menunya masih terbatas. Dia mengelola warung tersebut bersama istri dan anak bungsunya. Sementara anak sulungnya telah berumah tangga dan dibuatkan rumah tak jauh dari rumah Pak B.
“Alhamdulillah, kalau rame saya bisa menabung 700 ribu seminggu. Kalau enggak rame ya sekitar 500 ribu.” Demikian ucap Pak B dengan mata berbinar sambil melirik istrinya yang kebetulan duduk di bangku seberang. Pak B tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam kegalauan. Dia berpikir sederhana: berusaha, dan Tuhan akan membantunya.
Dengan pendapatan bersih sekitar 3 juta per bulan, tentulah usaha Pak B ini layak kita apresiasi. Dia telah membantu para karyawan pabrik untuk mendapatkan makanan murah tapi banyak. Dan yang lebih penting, dia bangga karena telah menggali rezeki dari kerja keras halal dari tangannya sendiri tanpa menyusahkan orang lain.
Semoga menginspirasi!
Wah..cerita sederhana yang inspiratif! Betul, di mana ada usaha, di situ ada jalan menjemput rezekiNya.. 🙂
LikeLike
Betul, Mbak.
LikeLike
Kagum ya sama beliau …
Makasih untuk kisah yang inspiratif ini ya, mas …
LikeLike
Sama-sama 🙂
LikeLike
Salut sama Pak B..
Berusaha, dan Tuhan akan membantunya.
Saya suka ungkapan ini.. 🙂
LikeLike
Iya, Mas. Sangat patut kita contoh semangat beliau.
LikeLike
Beda tipis dengan penghasilan pensiunan brigadir jenderal. Alhamdulillah.
Terima kasih artikelnya
Yang penting obah
Salam hangat dari Surabaya
LikeLike
Alhmadulillah. Asal mau bergerak, insyaAllah ada hasil ya De.
Semoga makin lancar rezeki dari ngeblog ya de 🙂
LikeLike
Wah, Pak B sangar pol, seminggu nabung minimal 500 ewu, ha sebulan minimal 2 juta… 6 tahun wis oleh avanza siji kui…. 🙂
LikeLike
semoga saya bisa meniru bapak amin
LikeLike
Aaamiiin, yakin dan langsung kerjakan, Mas. Semoga diberi kelancaran.
LikeLike
Lingkungan pabrik tetap memberinya rejeki cukup dengan cara yang berbeda ya mas 😀
LikeLike
Betul, Mbak Fenny. Rezeki ada di mana-mana. Tugas kita menguak dan membuka krannya 😉
LikeLike
Kisahnya sangat menginspirasi..
LikeLike
Membangkitkan semangat ya, Mbak.
LikeLike
Nah istilah “mengundang rezeki” perlu diingat kalau perlu dijadikan prinsip… Siyaap dan terima kasih Mas
LikeLike
Iya, Mas. Sama-sama, mari bergerak!
LikeLike
Terkadang manusia berpikir negatif atas kemalangan yang menimpanya, padahal dibalik itu ada rencana Allah yang begitu indah
LikeLike
Betul, Mas. Setiap peristiwa pasti menyimpan hikmah asal kita mau mencari dan membukanya. InsyaAllah indah.
LikeLike
Kisah inspiratif, semoga bisa memacu semangat menggali rejeki
LikeLike
Siap, aamiiin.
LikeLike
Kisah inspiratif yang membangun mas. saya kagum sekali sama Pak B. ternyata di balik PHK selalu ada hikmah yang terbaik 🙂
LikeLike
Iya, Mbak Wid. Selalu ada jalan kalau kita berani melangkah dan mencoba. Salam dari Bogor 🙂
LikeLike
Iya tuh kak, kebanyakan orang selalu putus asa dengan keterpurukan. Padahal sebenarnya banyak jalan yang bisa diambil untuk mengatasinya. Salut buat orang-orang yang punya semangat seperti tokoh di atas..
LikeLike
Betul, orang Jawa bilang, “Yen obah mesti mamah,” bahwa jika kita mau bergerak pasti ada jalan. Untuk makan saja insyaAllah tercukupi. Intinya tak menyerah dan terus berusaha. Seperti Pak B. 🙂
LikeLike
inspiratif…pekerjaan apapun asal ditekuni dan halal insyaallah menghasilkan ya pa..
LikeLike
Yakin, Mbak.
LikeLike
usaha sekaligus membantu membuka lapangan kerja untuk orang lain ya
LikeLike
Dapat rupiah dan pahala ya Mbak 😀
LikeLike
Allah maha kaya, itu yang harus kita yakini, maka teruslah berikhtiar dan beroda. Terimakasih cerita penuh hikmah..
LikeLike
Sepakat 100% Mas!
LikeLike
PHK dari pabrik….. ketika niat sudah ditetapkan dan diluruskan untuk mengais rezeki, lalu dilaksanakan..maka sisanya diserahkan kepada ALLAH SWT sebagai maha pemberi rezeki…insya ALLAH smuakan berjalan dengan aman terkendali sesuai dengan yang kita butuhkan…..
karena rezeki ALLAH SWT sangat melimpah dipermukaan bumi ini…
keep happy blogging always…salam dari Makassar 🙂
LikeLike
Betul, bismillah dan mari laksanakan setiap rencana.
LikeLike
Inspiratif sekali, emg enak bikin usaha sendiri kayaknya ya pak.
LikeLike
Ya, Mel. Bila punya usaha bisnis, segera eksekusi. Jangan banyak keraguan. Bismillah, pasti ada jalan. Sekarang era digital semua serbamudah kok. Banyak ilmu dan pelajaran dari mentor secara online. Banyak pula bantuan dari blogger lain. Ayo!
LikeLike
Salut dgn model Pak B ini…
Saya pernah ter-PHK, bukannya kemudian jadi pengusaha model Pak B, malah kembali menjadi pekerja yg nota bene suatu saat akan ter-PHK kembali…
Salam,
LikeLike
Tidak mengapa bekerja sebagai karyawan lagi, Kang Titik. Setiap orang punya pertimbangan dan kebutuhan serta prioritas masing-masing. Yang penting halal dan dijalani dengan penuh tanggung jawab. InsyaAllah membahagiakan 🙂
Semangat Pak B memang layak kita tiru ya.
LikeLike
alhamdulillah semoga warung makan pak B semakin laris mas
LikeLike