Jangan Remuk pada Pukulan Awal

Kali pertama saya menawarkan kerja sama penjualan wingko ke beberapa tempat dan toko kue tak selalu disambut dengan penerimaan. Ada memang yang dengan gembira menerima sampel, mencicipinya, dan langsung kasih jempol untuk kerja sama konsinyasi. Namun ada pula yang menanggapinya dengan dingin, setengah hati dan terkesan meledek rasanya. Sakit? Tentu saja. Betapa tidak, setiap butiran wijen dan keping wingko selalu kami siapkan dengan dedikasi dan niat baik. Sedih rasanya saat orang menolak produk andalan baik secara implisit maupun eksplisit.

Namun saya tak berhenti atau mundur. Penolakan satu atau dua pihak, betapa pun sakitnya, tidak mengurangi kepercayaan diri kami pada produk yang kami yakini berkualitas. Lebih-lebih ada lebih banyak orang yang menerima wingko kami dengan positif dan bahkan memberikan apresiasi menyenangkan. Terbukti, di toko lain pesanan terus mengalir dan penjualan relatif stabil. Andaikan saya hancur saat mendapat pukulan (berupa penolakan), tentu jolla-jolly tak akan berlanjut dan dikenal pencinta camilan di kota Bogor.

Jangan cepat menyerah

Saya mengutip kisah di atas sebab penolakan memang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan ini juga saya maksudkan sebagai pengingat diri sendiri agar tidak menyerah dalam memperjuangkan apa pun, sampai kapan pun.

Bagi Sobat pembaca yang tengah belajar, entah di sekolah maupun bangku kuliah, jangan patah hanya karena dikritik atau dianggap bodoh oleh guru atau dosen. Guru boleh menganggap kita bodoh, tapi jangan biarkan anggapan itu mencengkeram kita dalam keputusasaan. Dosen boleh menghajar kita dengan kritik pedas terhadap buruknya kualitas skripsi kita, namun penilaian itu jangan sampai menghancurkan.

Ingat, boleh jadi masih banyak dosen atau guru yang memuji kemampuan kita di bidang lain. Atau dosen/guru tersebut semata-mata tak bisa melihat sisi genius karya kita. Bahkan ada sebuah buku menarik yang baru saja saya baca. Bahwa kebanyakan miliarder Amerika dulunya adalah siswa atau mahasiswa yang dianggap bodoh atau tidak menonjol. Mengenai isi buku ini akan saya tulis secara terpisah kalau sempat. 😀

Bagi Anda yang pernah ditolak oleh orang yang Anda taksir, jangan galau. Masih banyak pilihan pasangan lain yang lebih baik. Penolakan satu orang jangan jadikan standar nilai bahwa kita buruk di mata semua orang. Bahwa kita tidak berharga. Boleh jadi orang itu tak mampu menangkap mutu manikam dalam diri kita. Kecaman bos atau atasan kita atas kegagalan kita dalam suatu tugas jangan biarkan menggerogoti semangat kita. Itu biasa dan tak perlu berpikir bahwa kita makhluk tak berguna.

Menantu yang mungkin tak pandai memasak sehingga tak menonjol di hadapan mertua, jangan remuk oleh kondisi tersebut. Mertua pasti mencintai menantu dengan banyak cara berkat berbagai kelebihan kita.

Kisah pendiri Honda

Blogger yang mungkin belum lihai meraup dolar di dunia maya, tak perlu resah. Masih banyak cara mendapat keuntungan baik materi maupun nonmateri. Bahkan Soichiro Honda orang di balik kesuksesan Honda pernah berulang gagal dan ditolak oleh Toyota–merek yang kini sama-sama berkibar. Jalani saja semua peran dengan penuh tanggung jawab dan kesabaran serta keikhlasan. Keindahan dan kesuksesan akan kita songsong, insya Allah. Kita tak tahu pada keajaiban seperti apa yang akan kita temui dari jalur yang berisi kegagalan tersebut.

Jangan langsung remuk pada pukulan awal; kegagalan itu biasa. Bangkit dari kegagalan itu luar biasa. Banyak peluang terbuka andaikan kita mau terus mencoba. Ingat, penilaian atau kritikan sama sekali TIDAK mempengaruhi kualitas atau nilai diri kita.

So start dreaming and start doing!

12 Comments

Tinggalkan jejak