Sambal Tumpang: Mudah Dibuat, Dijamin Lezat

Kemarin kami punya stok tempe yang sudah tua, tapi bukan busuk loh! Saat melihat dua gugusan tempe uzur ini, otak langsung berseloroh, “Sambal tumpang!” Dan kami pun kegirangan mengeksekusinya menjadi sambal yang lezat. Terbayang deh kenikmatan paduan tempe yang sedikit langu dengan siraman santan dan cengkeraman aneka rempah. Beuh, lebay dah.. 😀

Harta karun saat tanggal tua ;)
Harta karun saat tanggal tua 😉

Setelah santan dan semua bumbu siap, sore pun sambal dibuat. Kali ini istri saya yang mendapat kehormatan meracik hingga menuntaskannya. Harap maklum, bila memasak dengan melibatkan santan, konon tidak semudah yang diperkirakan. Oiya, resep sambal tumpang lezat ini saya dapat dari blog ini. Bumbu dan bahan saya kiblat ke sana, selain tentu saja santan yang agak banyakan.

Bahan-bahan:
tempe 250 gr
daun salam 2 lembar
lengkuas 2 cm
cabai merah 4 buah
cabe rawit 5 buah
bawang merah 2 buah
bawang putih 4 butir
jahe 2 cm
merica bubuk 1 sdt
garam 1 sdt
santan 500 cc
daun jeruk 3 lembar
gula pasir 1/2 sdt

Cara Membuat:
– Rebus tempe, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih hingga semua empuk.
– Haluskan semua bahan pada langkah pertama dengan menambahkan jahe, lengkuas, gula, garam, dan merica.
– Setelah itu masak santan, masukkan bumbu halus dan tempe, daun salam, daun jeruk, masak hingga semua harum.

Setelah matang, tuangkan ke dalam piring atau baskom. Jangan langsung disosor dari panci. Panas Bo! 😉 Sajikan bersama sayur rebusan atau nasi hangat saja. Bersiaplah didatangi Pak RT karena ribut rebutan nasi satu keluarga. 😀

Langu-langu sedaaaap
Langu-langu sedaaaap

Gimana? Siap masak? Jangan cuma siap makan duong, itu jatah saya hehe. Sambal tumpang memang lezat, pun mudah dibuat. Semakin pedas, semakin nendang!

CATATAN: Pada eksperimen kali ini, tampaknya tempe terlalu lembut lantaran bejeknya kelewat bersemangat hehe. Bayangan saya tempe yang tidak terlalu lembut akan menambah tekstur dan krenyes di lidah.

50 Comments

  1. Ibu saya sering bikin sambal tumpang gini, Mas. Dan pedasnyaaa…nendang! hehe.. trus kadang dimasukin tahu sama telur rebus ke dalamnya. Jadi buat lauk juga 😀
    Makannya sama sayur-mayur yg direbus, dimakan anget-anget. Hemmmm… huhah huhah… 😀 *komennya panjang bener soal makan aja*

    Like

    1. Makin pedas memang makin lezaat, Mbak. Dicampur lauk lain juga enak kayaknya. Ada yang dikreasi pake tambahan krecek dan tahu. Telur rebus, asal pedas, juga maknyus sepertinya, hehe.
      saya menikmati versi yang plain saja sudah keringetan makannya. 😀

      Like

  2. yang suka sambal tumpang itu bapak saya mas, saya kok ya gak terlalu suka ya, aneh asam2 gitu, kalo pulang ke semarang mesti bapak beli sambal tumpang buatan sana

    Like

  3. Semakin wayu/disimpan menginap semakin sedap Mas. Kami menyukai variasi rasa kencur Mas, berpadu dengan jeruk purut dan ‘tempe bosok’ jan ngangeni. Salam

    Like

    1. Bener, Uni. Sangat gampang ternyata, walaupun kali ini saya belum pede dan mempercayakan istri buat bikinnya. Maklum menyangkut santan masih belum berani, hehe. Boleh disimpan, tapi jangan lupa dipraktikkan juga xixi 😀

      Like

Tinggalkan jejak