Eksekusi Ide

Entah sudah berapa hari sejak post terakhir. Banyak sekali ide yang berkeliaran di benak tapi tak kunjung tereksekusi menjadi tulisan. Hasrat menulis menggebu, namun realitasnya bikin galau.

image

Draft menanti dirampungkan, banyak tenggat kontes juga kian mendekat. Kesibukan ini dan itu lagi-lagi jadi apologi. Padahal bila memang diniatkan betul, tentunya menulis tetap bisa jalan.

Topik yang ingin saya tulis antara lain produktivitas kaum wanita yang meragukan, rumah nomor 132 yang penuh misteri, pak fahmi yang kini mentas secara ekonomi padahal dulu sempat terjerat utang bahkan hampir dihajar debt collector. Itu beberapa topik yang sudah digodok.

Ini kali kedua menulis di ponsel, mumpung ada jaringan WiFi hehe. Semoga bisa segera menambah postingan agar Sam Raimi atau Bryan Singer enggak melipir di blog ini. ๐Ÿ™‚

Sambil menunggu tulisan berikutnya, mari perbanyak bacaan yuk. Hari Buku Nasional kali ini kita jadikan momentum untuk menambah ilmu dan pengetahuan.

14 Comments

  1. iya ide nulis versus kesibukan…. aku harus cepat-cepat bikin draft kalo keikiran sesuatu.. selanjutnya terserah mau di lanjutin atau engga.. soalnya ide di draft seperti “dibuang sayang” tapi entah kapan akan tayang hahah

    Like

    1. Betul banget, Mbak Mirna. Saya juga gitu langsung simpan di draft kalau ada koneksi. Bila tidak, saya catat di ponsel dulu. Enggak tahu juga kapan ditulis lengkap, hehe. Ini di folder draft juga udah banyak yang antre, Mbak. ๐Ÿ˜›

      Like

  2. ide ide saya seringkali tumbuh liar dan spontan mas, sepintas kelihatan bagus2. tapi ketika saatnya dieksekusi, nah ketahuan siapa saja, hihi

    apa artinya ide tanpa eksekusi

    Like

    1. Iya, Mas. Sebagus atau sebrilian apa pun ide kita, ia enggak ada artinya kalau tidak pernah ditulis. Tapi menulis dan membayangkan dalam pikiran seringkali begitu berbeda ๐Ÿ˜›

      Like

Tinggalkan jejak