Bila Terus Fokus Pada Kekurangan

Ketika kita fokus pada kekurangan, tak butuh waktu lama, kita akan yakin bahwa di dunia ini kitalah orang yang paling malang.

Kurang tampan, kurang cantik, kurang kaya, enggak punya ini, enggak punya itu, kurang benda ini, kurang benda itu, dan seterusnya. Hal-hal yang kita butuhkan (atau inginkan?) entah mengapa malah dimiliki oleh orang lain. Hal-hal penting yang ideal kita punya, entah kenapa ada pada diri orang lain.

Begitu terus dan terus, sampai kita lupa pada kelebihan yang Tuhan titipkan pada kita. Tak ada yang bisa kita kerjakan selain mengeluh dan merasa iri. Tak ada yang dapat kita berikan selain rasa sebal dan perasaan tidak puas.

Merasa kurang baik, kurang salih, kurang ibadah, kurang ilmu, kurang sedekah, kurang syukur, itulah yang patut ditumbuhkan. Sebab kita lantas terdorong untuk rendah hati, merasa bodoh dan terus mencari ilmu, menggali proses-proses positif tanpa harus diketahui orang.

Kadang kita tak sabar untuk menanti terjadinya keajaiban. Atau kita sulit memahami mengapa Tuhan tidak segera/tidak pernah memberikan apa yang sangat kita kehendaki.

Saat fokus pada kekurangan, kadang banyak peluang terabaikan lantaran diri tertumpuk oleh ketidakpuasan dan pengutukan. Alih-alih berbagi, energi terus terkuras untuk meratap dan menangisi.

2 Comments

  1. Semoga kita terhindar dari rasa iri, dengki, suka mengeluh, dan selalu merasa gagal ya mas
    Jauh-jauh dari sifat demikian. Semoga Allah menjaga hati dan perbuatan kita selalu, amin

    Like

Tinggalkan jejak