Biar 2016 Enggak Monoton, Ini 12 Film yang Wajib Tonton (Versi Belalang Cerewet)

A film is – or should be – more like music than like fiction. It should be a progression of moods and feelings. The theme, what’s behind the emotion, the meaning, all that comes later.

–Stanley Kubrick

cnema

REM KERETA berdecit. Penumpang segera bangkit dan bergerak perlahan menuju pintu. Sesaat setelah pintu terbuka, mereka berhamburan keluar. Bumi terlihat bermalas-malasan bersama bundanya, tampak enggan meninggalkan moda transportasi favoritnya. Saya memacu langkah sambil menggandeng Rumi yang tak sabar ingin men-tap tiket di mesin gate out. Dingin AC segera beralih ke sejuk angin Bogor selepas hujan ringan siang itu. Jarum akupuntur masih menyisakan nyeri di pergelangan tangan dan kaki. Cuaca redup tapi kegembiraan membuncah. Betapa tidak, sakit kepala kini tak lagi terasa—hanya sisa nyeri jarum tusuk di antara rambut yang menipis. Hati makin girang semangat sebab siang itu istri mengusulkan agar saya pergi nonton. Aha!

Saya memang bukan cinemagoer, tapi nonton film jelas menjadi hiburan ‘bergizi’ buat saya. Apalagi menonton di bioskop, wah, keasyikan bisa bertambah-tambah. Selain atmosfer dan ambience yang membuat proses nonton berbeda, tata suara dan hadirnya penonton lain menciptakan kenikmatan tersendiri. Suasana terbangun dengan baik tanpa gangguan berarti. Khusyuk dan terhibur.

Siang itu pilihan berkutat pada Inferno dan The Accountant. Sungguh pilihan dilematis. Saya memang menantikan film tentang petualangan simbolog Harvard itu. Penasaran dengan interpretasi Ron Howard setelah agak kecewa dengan garapannya pada Angels dan Demons tahun 2009 silam. Apalagi istri yang sudah menonton beberapa hari sebelumnya tak henti memuji Langdon hingga perburuannya ke Turki. Yang bikin berat hati, sehari sebelumnya saya baru membaca rilis film terbaru berjudul The Accountant yang mendapuk Ben Affleck sebagai superhero yang piawai menampilkan jurus-jurus silat khas Indonesia.

Nah, mau tahu saya akhirnya nonton yang mana? Tahan dulu, Sob, hehe. Sebagai penikmat film amatir, ada baiknya saya runut rekomendasi 15 film yang wajib ditonton tahun ini versi Mas Ryan yang sudah ditulis di Trivia. Karena tidak semua sinkron dengan pilihan saya, maka daftar film wajib tonton ala saya mengerucut jadi 12. Ya, ibaratnya satu bulan satu film gitu deh meskipun penayangannya tak teratur setiap bulan secara berurutan. Dan penyajiannya pun tidak menurut bulan.

(1) The Revenant

Tak afdol bila enggak meletakkan film ini di urutan teratas. Gimana enggak, Leonardo DiCaprio yang sudah lama gagal meraih piala Oscar akhirnya dinobatkan sebagai pemain pria terbaik untuk kategori drama. Setuju dengan usulan Mas Ryan, The Revenant memang menghadirkan akting prima DiCaprio karena selain dramatis (saat anaknya dibunuh), dia harus berdarah-darah memerankan Hugh Glass yang menderita akibat serangan beruang dan hendak dihabisi Fitzgerald (Tom Hardy). Sungguh di luar dugaan memang plotnya meskipun masih khas Hollywood. Munculnya Hardy sebagai antagonis membuat drama semakin solid, mengingat saya agak kurang sreg dengan akting Hardy dalam film The Drop yang terakhir saya tonton.

Dibuat gemas dan berdebar-debar, itulah pengalaman sepanjang menonton film ini. Tangan dingin sutradara asal Meksiko Alejandro Inarritu yang juga diganjar piala Oscar sebagai sutradara terbaik selama dua tahun berturut-turut betul-betul menjadi catatan bahwa film yang didasarkan pada kisah nyata ini wajib kamu tonton. Yang jelas akting DiCaprio memang selalu oke—yang masih hangat saat dia bermain dalam Blood Diamond dan film lawas Catch Me If You Can yang juga difilmkan berdasarkan kisah nyata. Jika akhirnya dia menerima penghargaan tertinggi perfilman, tentulah film ini sangat berbeda. Buktikan deh!

(2) Kung Fu Panda 3

Kalau yang ini mah enggak usah pakai lama, langsung tonton deh. Soalnya sudah sejak jilid satu udah ngikutin sih. Kisah Po sebagai Dragon Warrior yang ditemani lima pendekar di daratan Cina masih segar dalam ingatan. Dengan suara Jack Black, Po tetap tampil lucu, polos, tapi kadang cerdas dan bisa diandalkan. Saya tentu menonton bersama anak-anak untuk mengikuti perkembangan karakter setiap tokoh. Kami gembira karena Po akhirnya berhasil bertemu ayah kandungnya yang juga seekor panda.

Masih segar juga nih saat Po melawan penjahat angkuh bernama Shen di KungFu Panda 2. Si Merak akhirnya takluk di tangan Po dengan jurus andalannya yang justru dikuasainya tanpa sengaja. Haha, pokoknya wajib tonton deh. Nah, di jilid ketiga ini bakal ada kerbau ambisius yang bertekad menyerap tenaga semua pendekar di Cina. Harapannya cuma Po si Pendekar Naga. Masalahnya, sang ayah yang katanya bisa mengajarkan Chi kepada Po ternyata tak bisa. Bagaimana Po bisa mengalahkan Kai yang bahkan bisa mengalahkan Master Shifu?

Tonton sendiri dah….

(3) Batman vs Superman: Dawn of Justice

Sejujurnya, rasa ingin tahu atas film ini tidak terlalu besar. Itu lantaran pesimisme saya pada akting Ben Affleck yang dipercaya melakonkan Bruce Wayne alias Batman. Selain terlalu tinggi dibandingkan aktor Batman sebelumnya, dalam bank memori saya Batman yang benar-benar Batman adalah Batman yang diperankan Christian Bale terutama dalam Batman Begins yang memperkenalkannya sebagai superhero yang bimbang. Tapi setelah mengintip akting Ben Affleck sebagai Batman dalam Suicide Squad, rasanya pertempurannya melawan Superman layak ditunggu.

Saya belum nonton film ini. Namun bila merujuk performa Henry Cavill yang bermain apik dalam Man of Steel, saya punya harapan besar Ben bisa menampilkan sosok Batman yang lebih berdaya dan misterius dalam melawan manusia super berotot baja itu. Sebagai anak yang dibesarkan oleh superhero seperti Batman dan Superman, tentu penasaran saya kenapa mereka berantem dan bagaimana ending-nya.

(4) The Jungle Book

Bagaimana rasanya dibesarkan sekelompok serigala sejak habis dilahirkan? Itulah yang dialami Mowgli. Ditemani sang pemandu yakni macan tutul dan seekor beruang bijak, Mowgli harus menghadapi harimau ganas bernama Shere Khan yang mengusirnya. Bagi saya ini film penting karena diadaptasi dari buku penulis Inggris kondang Rudyard Kipling dengan judul sama. Dulu pernah baca, namun tak selesai. Selain menggabungkan CGI dan manusia dalam satu film, tahulah Disney pasti keren, film ini juga berbeda dari adaptasi yang pernah dibuat dalam versi kartun dulu. Sang produser berusaha menciptakan kisah yang berimbang sesuai karya asli Kipling tapi tetap mengakomodasi unsur fun dalam pencarian jati diri. Anak-anak suka banget loh.

Ada Ben Kingsley yang suaranya British banget, pokoknya bagus deh mengisi suara Bagheera si macan tutul. Akting Neel Sethi, bocah dari India, yang memerankan Mowgli (satu-satunya manusia dalam film ini) juga sangat impresif, ada ketakutan tetapi tidak ragu. Tetap percaya dan ingin tahu.

(5) X-Men: Apocalypse

Film ini belum saya tonton tapi masuk daftar yang mesti ditonton. Film X-Men ini memang banyak sekuel dan installment-nya. Digarap oleh sutradara yang berbeda pun menurut saya masih bagus dan bisa nyambung dengan cerita antarfilm. Pengin nonton lanjutan trilogi ini karena saya cukup puas dengan X-Men: First Class dan  X-Men: Days Future Past. James McAvoy yang tampil ciamik dalam film Wanted bersama Morgan Freeman dan Angelina Jolie tak diduga ternyata sangat menjiwai tokoh Charles Xavier atau Professor X. Selain itu, Michael Fassbender yang kayaknya cocok buat film drama terbukti bisa menampilkan dualisme nilai dalam sosok Erik Lensherr atau yang kondang dijuluki Magneto. Sebagai Magneto muda, Fassbender cukup berhasil menunjukkan ambisi dan kepercayaan diri seorang mutant yang berpengaruh.

Walau belum banyak nonton akting Jennifer Lawrence, aktris Hollywood yang konon termasuk bergaji paling besar ini juga sangat masuk dalam tokoh Mystique. Dengan bekal pengalaman nonton itu, rasanya tak berlebihan bila X-Men: Apocalypse harus masuk daftar wajib tonton versi saya. Apalagi saat tahu bahwa Bryan Singer akan kembali dipercaya menggarap sebagai sutradara setelah kesuksesannya di X-men Days Of Future Past. Lumayanlah, kenangan buruk Superman Returns bisa jadi terlupakan, hehe.

(6) Now You See Me 2

Film ini baru saya ketahui setelah membaca deretan film wajib tonton versi Trivia. Malah sudah ada prekuelnya. Ke mana aja, Bung? Haha, maklum penonton amatir, eh, sibuk cari sebongkah berlian. Saya belum melihat trailer-nya, pun belum mengintip review lengkap dari situs film atau sumber lain. Membaca judulnya, awalnya saya mengira ini film remaja tentang percintaan dan persahabatan gitu. Ternyata bukan. Setidaknya sampai saat saya tulis post ini.

Begitu tahu film Now You See Me ini mengangkat aksi ilusi yang luar biasa, saya jadi pengin nih cari film sebelumnya. Lalu dilanjut nonton yang jilid 2. “Twist cerita yang disajikan membuat saya bengong di akhir film,” begitu kata Mas Ryan. Nah, saya demen film yang ending atau alurnya enggak terduga seperti ini. Jadi teringat sama akting keren Hugh Jackman yang beradu dengan Christian Bale saat bermain dalam film The Prestige. Michael Caine yang gaek itu makin bikin film jadi menyihir.

Walau belum tahu ilusi seperti apa yang ditampilkan film ini, adanya nama Jesse Eisenberg sebagai salah satu pemeran membuat saya makin ingin menonton. Masih terkesan dengan permainan Jesse dalam film agen rahasia berjudul American Ultra. Kata Mas Ryan lagi, plot filmnya memukau, makanya jadi tak sabar. Klik, ada yang sudah nonton?

(7) Jason Bourne

Saya dan istri mengikuti trilogi Bourne sejak film jilid satu hingga terakhir. Akting Matt Damon memang cocok memerankan pembunuh terlatih oleh agen pemerintah. Dalam beberapa film yang saya tonton, Matt Damon memang tampil maksimal. Bahkan saat bermain sebagai polisi korup yang disusupkan oleh mafia dalam film The Departed pun dia tampil menonjol, bisa mengimbangi Leonardo Dicaprio dan Mark Wahlberg. Mungkin aura Jack Nicholson yang pernah tiga kali menggondol Academy Award juga yang menciptakan film menjadi sublim tetapi kuat. Saya juga belum tahu bagaimana plot ini, tapi sudah pengin menonton. Malah baru tahu kalau ada Bourne yang diperanan Matt Damon lagi.

Menurut kabar sih, banyak penonton setia yang kecewa dengan film lanjutan berjudul The Bourne Legacy. Akting Jeremy Renner sebagai antagonis di film SWAT mungkin cakep. Penampilannya di film Mission Impossible sebagai William Brandt juga ciamik. Tapi entahlah mungkin dia belum bisa mengalahkan aura Matt Damon yang sudah kadung identik dengan Bourne dalam trilogi sebelumnya.

Ataukah karena soal plot yang kurang menarik? Entahlah. Yang jelas, di film terbaru ini bakal ada aktor kawakan Tommy Lee Jones yang sangat kuat terekam di benak saya sebagai Two-Face dalam Batman Forever. Menurut bocoran (karena belum nonton), kisah Jason Bourne akan berkisar pada persoalan keamanan di dunia maya yang sangat dekat dengan kehidupan modern kita saat ini. Menarik kan?

(8) Crouching Tiger Hidden Dragon II: Sword of Destiny

Film ini adalah franchise yang bermaksud melanjutkan Crouching Tiger Hidden Dragon yang pertama. Yuen Woo-ping mengambil alih sebagai sutradara dalam lanjutan ini. Entah kenapa bukan Ang Lee yang meneruskannya. Woo-ping sendiri adalah penata laga pada film sebelumnya. Bertindak sebagai pengarah rupanya memang tidak mudah. Memang cerita tidak sekuat sewaktu ada Chow Yun Fat, namun untunglah diselamatkan oleh Donnie Yen yang kondang keren sebagai guru Bruce Lee dalam trilogi Ip-Man. Untungnya lagi Michelle Yeoh masih turut memerankan tokoh yang sama—kali ini disatukan ke kisah cinta lama yang membuatnya marah. Perebutan pedang hijau memang seru meskipun karakter Hades Dai sebagai musuh kurang tergali dan agak hitam putih. Jason Scott Lee yang memerankannya pun cukup kaku, padahal dia dulu bagus saat memerankan Bruce Lee versi serial televisi. Tapi tata laga sangat oke, pantaslah ditata langsung oleh Yuen Woo-ping.

Kritik yang paling kentara bagi saya adalah penggunaan bahasa Inggris pada semua tokoh. Terasa aneh saja wajah Asia berbahasa Inggris sangat fasih dengan aksen yang sempurna. Harusnya dalam bahasa Mandarin sangat memukau seperti film pertama. Tapi layak tonton kok. Sangat menghibur!

(9) Suicide Squad

Suicide Squad ini film yang terbilang unik, jika tidak mau dibilang aneh. Awalnya saya mengira judul itu menyiratkan bahwa para tokoh akan bunuh diri atau hasil bunuh diri. Ternyata tidak. Suicide di situ dipakai untuk menunjukkan bahwa misi yang diemban para tokoh adalah misi yang tidak masuk akal, alias seperti tindakan bunuh diri. Khas DC Comics, para superhero yang direkrut memang aneh, sebab mereka sejatinya adalah musuh negara yang sebelumnya dipenjara khusus dengan pengamanan tingkat tinggi. Karena suatu misi yang tidak diketahui, mereka akhirnya ditugaskan melindungi negara.

Mampu tidak? Tonton aja deh. Will Smith menambah semangat filmnya, plus Jared Letto yang cukup oke sebagai Joker meskipun belum bisa mengalahkan Heath Ledger dalam The Dark Night. Affleck yang muncul sebentar sebagai Batman boleh juga sebagai pemanis. Penuh humor tetapi banyak adegan seru.

(10) Fantastic Beasts and Where to Find Them

Ada penggemar Harry Potter? Ini adalah film yang skenarionya ditulis sendiri oleh J.K. Rowling. Ini mengisahkan beberapa puluh tahun sebelum kisah Harry Potter terjadi. Mengusung genre fantasy/action, saya jadi penasaran apakah semegah Harry Potter. Apalagi ada Eddie Redmayne sebagai tokoh utama sebagai Newt. Tahu kan kalau Eddie berhasil meraih penghargaan aktor terbaik (sebagai Stephen Hawking) dalam piala Oscar tahun lalu dalam film The Theory of Everything ? Film ini layak ditunggu karena sebentar lagi ditayangkan di bioskop Indonesia.

(11) Inferno

Saya telah lama menamatkan buku Inferno karya Dan Brown yang terakhir ini. Setelah diputuskan akan diangkat menjadi film—menyisihkan The Lost Symbol yang urung dirilis, saya tentu menunggunya. Namun saat rilis pertengahan bulan ini, saya jadi gamang. Khawatir keindahan ceritanya tereduksi oleh cita rasa film. Khawatir seperti Angels and Demons. Jadi istri saya yang akhirnya pergi nonton duluan sembari saya menunggu respons positif, hehe.

Saat dia memberi pujian pada garapan Howard kali ini, saya menjadi bimbang. Bagus mungkin, tapi harus tetap rela seandainya ada satu unsur saja yang kurang—termasuk Felicity Jones yang menurut saya kurang pas. Tapi kata istri, semua oke, dan ia bahkan ingin menonton lagi film ini. Apalagi di kemudian hari, ada film baru yakni ‘si akuntan’ yang menyedot pikiran saya. Makin gamang deh. The Accountant udah nonton, nah sekarang jadi pengin nonton Inferno—terutama adegan konser musik di Turki yang keren banget. Plus penasaran akting Ben Foster yang didapuk memerankan tokoh antagonis yakni ilmuwan Bertrand Zobrist. Melihat wajahnya, saya ragu dia bisa menampilkan sosok Zobrist yang idealis, romantis, tapi sadis. Plus Irrfan Khan yang sering disebut Dan Brown dalam promosi filmnya di media sosial. Paket yang membikin ngiler buat nonton.

Tema besarnya tentang pengurangan populasi dunia yang sudah terlalu besar. Sangat seru sih bukunya, filmnya tentu seru juga. Masuk daftar wajib!

(12) The Accountant

Inilah gongnya. Sebagai penutup, saya menghadirkan review film The Accountant. Film ini akhirnya yang saya tonton, menyisihkan film Inferno. Tom Hanks, nanti dulu, kan sudah ditonton di Bridge of Spy, hehe.

Seperti saya sebut di awal, yang menarik minat untuk menonton film ini adalah tersiarnya kabar bahwa Ben Affleck yang memerankan sang akuntan harus menampilkan bela diri silat khas Indonesia. Setelah membaca sinopsisnya, saya mulai tergoda untuk tidak melewatkannya. Dan benar, ternyata film ini bagus dengan beberapa poin alasan.

Pertama, Ben memerankan Chris Wolff, superhero yang autistik sehingga kecenderungan sulit berkomunikasi secara sosial mungkin menjadi hambatan untuk melawan musuh-musuhnya. Nyatanya tidak, sebab ia diasuh oleh ayahnya dengan pendidikan obsesif ala militer. Kemampuan matematik dan ketajaman intuitif justru semakin mumpuni oleh autisme yang dideritanya, yakni kecenderungannya untuk sangat fokus pada satu hal.

img_20161031_051131_hdr

Ben Affleck mampu keluar dari identitas saat memerankan Bruce Wayne atau Batman. Bagi saya, kesendiriannya sebagai Wolff dan keputusannya untuk menjadi donatur bagi rumah sakit syaraf adalah sebuah kualitas unggul yang menetapkan parameter baru bagi karier aktingnya. Berbeda pula dari Daredevil dulu.

Kedua, saya senang karena ada ekspresi bahasa Indonesia. “Tidak apa-apa, lanjutkan saja.” Begitu kata Wolff kecil saat dididik berdarah-darah dalam tradisi silat. Ungkapan bahasa Indonesia itu mempromosikan bahasa kita sekaligus silat ke kancah internasional. Dan memang dalam beberapa adegan bertarung, ada pitingan atau pukulan yang khas silat. Silakan buktikan.

Ketiga, tak ada adegan ranjang. Ini mengejutkan bagi saya mengingat film-film Hollywood hampir selalu ada adegan panas–minimal ciuman. Tak ada kissing atau bed scene di film ini. Hanya memang adegan kekerasan cukup bisa ditolerir. Tapi semua itu tak mengurangi kematangan dan kedalaman tema film yang menurut saya berbeda. Superhero yang sunyi tapi berenergi.

Bagaimana kisah Chris Wolff melawan orang yang membocorkan keuangan perusahaan bernama Living Robotics yang menyewanya? Mengapa pada akhirnya dia harus berhadapan dengan adik kandungnya yang juga berlatih silat? Film unik yang wajib kamu tonton!

Pada akhirnya, film itu lebih kayak musik dibanding cerita. Makna atau pesan kadang tidak utama–sebab yang pertama saya nikmati adalah keterlibatan dan tenggelam di dalamnya. Masuk mengikuti irama film lalu keluar penuh semangat melalui katarsis atau pencucian diri. Menjadi identitas baru, terhibur dan bisa memilih: mau hancur atau tumbuh subur menjadi pribadi baru. Sisanya, hanya waktu yang menentukan. Kawan-kawan, #MenurutLoh gimana? Punya daftar film bagus?

34 Comments

  1. Jason Bourne kesukaan suami saya. tiap ada di TV ga bosen-bosen dia nonton. di TV doang sih haha…

    Saya pingin nonton the revenant malah setelah lihat Di Caprio di Before the Flood di NGC.

    Like

    1. Saya juga suka menonton ulang trilogi Bourne, Mbak. Selalu asyik dunia mata-mata. Ayo nonton The Revenant, Mbak. Ada suku Indian segala dan seperti biasa DiCaprio banyak ngomong bahasa asing, yakni Indian. Dia serius akting. Before the Flood itu dokumenter ya?

      Like

    1. Setuju, Mbak. Po emang seru. Now you see me belum nonton. Batman lawan superman juga belum, kayaknya mmg tak terlalu dahsyat tapi masih penasaran. Jungle book until orangtua memang kurang sih, tapi anak anak suka hehehe. Ada usulan judul lain?

      Like

        1. Oh iya, Zootopia katanya bagus ya, Mbak. Punya Disney bukan? Ninja Turtle masih suka yang versi kartun duluuuu hehe. Alice boleh juga, dulu nonton juga yg film sebelumnya. Johnny Depp keren. Skiptrace film apa tuh, Mbak?

          Like

  2. hwaaa udah lama banget gak nonton film ke bioskop jadi kudet banget sama film yang lagi in, hihi
    Tapi gegara baca review yg The Accountant jadi pengin nonton juga nih, rekomen ini yaak..

    Liked by 1 person

    1. Kung-fu Panda memang bagus, Mbak. Tiap sekuel selalu seru, baik karakter maupun penyajiannya. Ayo nonton yang lain, Mbak. Cari DVD-nya. Tonton bareng sama suami kan asyik, hehe.

      Like

  3. Kok beberapa teman sama ya, nonton yang Kungfu Panda 3, hehehe. Jujur aja memang kurang mengikuti dunia perfilman. Makasih rekomendasi filmnya. Nyiapin kuota untuk download, eh, nonton.

    Like

  4. saya udah nonton film jungle book, x men, NYSm 2, suicide squad, dan inferno, semua filmnya bagus, tapi yang paling baru ada dr strange , this movie relly impress me

    Like

  5. Terakhir nonton ya film Inferno itu, mba. Aku suka filmnya! Pingin nonton The Accountant belum sempet juga. Jangan-jangan memang udah ngga tayang lagu di sinema :(.

    Like

      1. Eh aduh maap mas, kok jadi manggil mba😂. Keasyikan BW in blog ibu-ibu nih. Inferno bagus, seru juga. Apalagi kalo memang penggemar film sebelumnya☺.

        Like

Tinggalkan jejak