JNE, Tiga Huruf Penyambung Hidup

TUNGGU DULU, JANGAN salah sangka. Ketika saya menulis frasa ‘penyambung hidup’ pada judul di atas, maksud saya tentu saja mengacu pada makna keseharian yaitu hal-hal yang kita kerjakan untuk meraup nafkah, mengais rezeki, agar kebutuhan hidup terus terpenuhi. Itulah yang saya maksud dengan menyambung hidup. Saya perlu tegaskan hal ini karena khawatir mungkin pembaca akan keliru menafsirkan bahwa frasa ‘penyambung hidup’ itu saya pakai seolah-olah menyaingi kekuasaan Tuhan karena satu-satunya yang sanggup menyambung hidup kita ya memang cuma Tuhan.

Barangkali manteman belum tahu, JNE sendiri merupakan kependekan dari Jalur Nugraha Ekakurir. Sesuai nama yang disandangnya, tiga kata tersebut mewakili spirit dan kualitas JNE yang kini sudah dicapainya, yakni menjadi jasa ekspedisi nomor satu (Ekakurir) yang hadir sebagai anugerah (Nugraha) baik bagi ribuan karyawan dan pelaku dagang online di seluruh Jalur pengiriman, baik darat, laut, dan udara. Cakupan layanannya pun bukan hanya wilayah domestik, tapi mencapai bentangan internasional.

Menyebut JNE sebagai penyambung hidup rasanya tak berlebihan. Faktanya saya memang sangat terbantu oleh kehadiran ekspedisi yang hingga kini bisa saya andalkan. Selama tujuh tahun JNE telah menemani keluarga kami, mewarnai perjalanan jatuh-bangun sebagai wiraswasta amatir dengan berbagai cerita menarik dan pengalaman unik. Seperti judul tulisan ini, kisah kegembiraan itu bisa saya sajikan dalam rangkaian huruf J, N, dan E versi pengalaman saya .

jne-tiga-huruf

J: Jembatan Rezeki

Awal tahun 2009 saya mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai editor buku karena masalah kesehatan. Setelah itu, saya memilih bekerja jarak jauh dari rumah dengan menerima pekerjaan menerjemahkan atau menyunting buku. Tentu saja sebagai freelancer karena saya jadi tak perlu hadir 5 hari seminggu selama 8 jam per hari. Untuk proyek kala itu, saya menerima beberapa judul sekaligus karya penulis asal New Zealand bertema motivasi dan pengembangan diri. Karena penerbit asing mengirimkan buku fisik/cetak, maka saya pun menerima materi terjemahan dalam bentuk yang sama. Bisa diduga, proses kirim-mengirim buku harus lewat jalur ekspedisi, yakni JNE.

Reseller buku

Sambil menekuni freelancing, saya mencium peluang lain, yaitu menjual buku-buku terbitan penerbit tempat saya bekerja sebelumnya. Karena mendapat diskon yang lumayan, maka saya bisa menjual kembali kepada konsumen akhir dengan diskon pula. Pembeli buku beragam, mulai dari Jabodetabek, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Bahkan ada sebuah perpustakaan sekolah di Malang yang beberapa kali memesan buku dari saya lantaran dapat diskon. JNE, lagi-lagi, menjadi penyelamat hidup kami. Dapur bisa terus berkebul berkat selisih jualan buku yang lumayan.

Seiring waktu berjalan, jualan buku kian menurun. Toko buku online mulai menjamur dengan diskon dan sistem layanan lebih canggih. Saya pun pernah beberapa kali memesan buku secara online dan pesanan juga dikirim melalui JNE. Selain cepat, jaringan yang luas menjadi alasan memilih JNE.

Wingko khas Bogor

Buku sepi, kami beralih ke makanan ringan atau camilan. Berawal dari bazar di sebuah sekolah, kami akhirnya nekat memproduksi wingko untuk dijual di Bogor. Ternyata, mengandalkan penjualan offline tidak cukup menjanjikan. Maka pasar harus digencarkan melalui dunia maya. Meskipun wingko identik dengan penganan khas Semarang, namun wingko buatan kami telah menyambangi para penikmat kuliner mulai dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Purworejo, Yogyakarta, Balikpapan, hingga Semarang sendiri sebagai kota yang diikonkan dengan wingko.

Selain rasanya, tentu saja wingko kami bisa sampai di tangan para pembeli berkat layanan JNE Express. Harap maklum, karena wingko kami diramu tanpa pengawet, maka sensasi rasa premium hanya bisa dipertahankan hingga dua hari ke depan. Sebenarnya bisa sampai lima hari namun rasa kadang sudah tidak optimal. Nah, pilihan kiriman tentu mengarah ke JNE karena inilah satu-satunya ekspedisi yang bisa mengirimkan wingko kami dalam waktu sehari dengan service YES. Sempat melirik jasa ekspedisi lain, namun layanan serupa hanya tersedia di Jabodetabek sedangkan pembeli saya kerap berada di kota-kota besar Nusantara. Hanya JNE-lah yang sanggup mengantarnya. Ekspedisi lain kadang menawarkan selisih biaya, namun kecepatan dan ketepatan dan jangkauan kiriman menjadi alasan kami untuk terus mengandalkan JNE.

Sebagai pekerja lepas yang merintis usaha kuliner, JNE bukan saja menjadi jembatan rezeki bagi kami, tapi juga menciptakan kegembiraan bagi para pencinta wingko di belahan lain tanah air. Connecting happiness, itu mungkin istilah yang tepat. Kami gembira mendapatkan cipratan rezeki, dan konsumen senang karena hasrat kulinernya terpenuhi tanpa harus mengunjungi Semarang. Dan JNE menghubungkan kami semua.

jne1-copy

N: Networking

Networking mungkin menjadi kata paling populer abad ini. Banyak peluang usaha atau kesempatan meraih pendapatan berasal dari networking yang dimiliki seseorang. Semakin luas jaringannya, semakin besar pula peluang yang tersedia. Baik di dunia offline maupun online, kesempatan emas kerap bisa kita petik berkat jaringan pertemanan atau koneksi melalui kenalan.

Tambah kenalan, tambah income

Nah, dengan bergabung sebagai member di JNE, jaringan saya juga bertambah. Yaitu tambah kenalan sesama pelanggan JNE yang bergerak di bidang lain. Saya akhirnya berteman baik dengan seorang pemilik toko buku online yang juga menggeluti bidang agribisnis seperti jual beli bibit tanaman, pupuk dan konsultan penanaman pohon. Dampak baiknya, saya sering memesan buku padanya dan dia pun tak jarang membeli wingko kami untuk acara-acara penting keluarganya. Karena sama-sama tinggal di Bogor, maka pembelian buku jadi bebas ongkir—cukup saya ambil ke rumahnya atau janjian di JNE atau tempat lain.

Selain itu, saya bebas bertanya soal tanaman buah yang bisa ditanam di pot yang bibitnya bisa didapatkan dari dia. Asyik kan? Bukan hanya itu, dia juga sering memberikan order editing untuk saya kerjakan plus layout-nya. Tak heran karena dia punya banyak kenalan kandidat master atau doktor yang tengah merampungkan studi di IPB. Maka berkat kenalan lewat JNE, orderan menyunting pun mengalir dari dia. Kini kami kadang saling menitip paket untuk dikirimkan via JNE kalau salah satu dari kami tak sempat. Satu lagi, pengalamannya sebagai pebisnis sudah mumpuni, jadi saya sering menyerap sedikit-sedikit tentang trik berdagang.

Jaringan luas, konsumen puas

Tak perlu saya sebutkan lagi, kantor cabang JNE tersebar luas di seluruh Indonesia. Belum lagi agen-agen yang semakin tumbuh mendekati konsumen demi kemudahan mereka. Jadi tak perlu heran bila jumlah konsumen perlahan meningkat berkat cakupan wilayah layanan JNE yang merata. Di setiap kecamatan kita bisa temukan agen JNE. Maka pamor toko online atau online shop yang semakin moncer bisa dijawab oleh tersebarnya jaringan JNE di titik-titik yang mungkin sulit ditembus ekspedisi lainnya.j

Khusus untuk paket wingko—seperti saya singgung di awal—sudah pernah mencoba jasa lain namun tak bisa dikirim sehari sampai untuk luar Jabodetabek. Tak salah bila kami enggak bisa move on dari JNE karena nyatanya memang JNE-lah yang mendukung pengiriman yang cepat dan tepat—didukung dengan sistem pelacakan dan pelaporan melalui aplikasi MyJNE di smartphone kita. Praktis dan menenangkan. Hadiah-hadiah dari menang lomba blog atau pesanan dari olshop lain pun tak pernah salah alamat. Saking seringnya kurir JNE menyambangi rumah, satpam kompleks sampai hafal jika ada kurir datang. Kurir juga sesekali menangguk berkah: kalau pesanan wingko lebih, kurir ikut dapat jatah. Dan karena sudah kenal, bila ada salah kirim atau telat kirim, saya bisa dengan mudah menjemputnya di kantor JNE Bogor di Karadenan.

Makin produktif

Lebih dari itu, ini nih yang penting. Manusia modern kayak kita sekarang ini tak bisa lepas dari isu PRODUKTIVITAS. Dalam sehari kita kadang punya agenda bermacam-macam, harus mengunjungi banyak tempat dengan jeda yang singkat. Nah, luasnya jaringan JNE di seluruh kota di tanah air membuat kita bisa menghemat waktu dan tenaga sehingga waktu kita bisa lebih produktif.

Agen-agen JNE di sekitar kita kadang cukup kita tempuh dengan jalan kaki. Atau kita bisa mampir sejenak di agen terdekat dalam perjalanan ke tempat acara. Bayangkan bila agen ekspedisi letaknya jauh dan jarang sehingga butuh waktu esktra untuk mengunjunginya. Waktu yang bisa dihemat bisa kita manfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih produktif. Dalam kasus saya pribadi, saya malah sering mengajak anak-anak ikut serta ke kantor JNE saat mengirim paket. Waktu menunggu antrean kami isi dengan membaca buku atau tebak-tebakan sains bersama anak-anak. Dari kantor JNE di Jl. Sudirman, kami bisa bertolak ke tempat wisata dalam kota seperti Kebun Raya Bogor atau ke Danau Setu Gede untuk rileks sekaligus mengenal alam bagi anak-anak.

E: Ekstra

Akhirnya sampai juga di huruf terakhir. Apanya yang ekstra? Dari cerita di atas, kawan-kawan bisa melihat betapa dekat kehidupan kami dengan JNE baik sebagai jembatan rezeki maupun berkontribusi memperluas jaringan. Kirim buku, terima paket, tambah teman, tambah konsumen, hingga tambah ilmu baru. Inilah daftar ekstra yang saya maksud sesuai pengalaman kami.   

jne3

Ekstra income

Tak ayal lagi, seperti sudah saya sebut di muka, ketika saya menganggur dan mulai bekerja sebagai freelancer, JNE turut menjembatani rezeki kami. Jualan buku dan jualan wingko tentu muaranya gemerincing rupiah. Kami bisa survive sambil terus mencari orderan terjemah atau editan. Selain wingko, saat ini kami juga mengelola jasa penerbitan indie yang juga mengandalkan jasa JNE untuk mengirim setiap judul buku pesanan penulis setelah rampung dicetak. Bertambahnya income tak bisa kami dipungkiri. Alhamdulillah. Pilihan pada JNE tidak pernah salah, karena selalu sesuai estimasi waktu dan biaya sehingga pelanggan tetap puas dan memesan lagi pada kami. Bayangkan bila jasa ekpedisinya dodol, mungkin mereka bakal lari meskipun layanan produk kami bagus.

Ekstra mudah

Hari gini udah enggak zaman mikir yang berat-berat atau susah. Terutama soal kirim-mengirim paket yang seharusnya memang mudah dan bikin pikiran adem. Sudah begitu banyak persoalan di negeri ini, jadi urusan ekspedisi jangan dibikin ruwet. JNE ini saya sebut mudah bukan tanpa alasan. Pertama, jaringan luas sehingga mudah bagi kita untuk menemukannya. Kini agen-agen JNE bahkan menawarkan opsi jemputan sehingga makin mempermudah tugas kita tanpa perlu menghabiskan waktu berkunjung ke kantor terdekat. Selain hemat waktu, kita juga irit biaya karena tak perlu ongkos lagi untuk meluncur ke agen JNE langganan.

Kedua, kehadiran aplikasi di ponsel pintar makin membuat pekerjaan kita mudah. Dahulu saya harus membuka website atau bertanya kepada petugas counter JNE untuk tahu ongkos kirim ke kota tertentu. Kini daftar harga bisa dicek secara real time lewat aplikasi MyJNE tanpa perlu ribet. Saya betul-betul memanfaatkan fitur ini karena jadi cepat memberi info kepada pelanggan seperti seorang penulis dari Pekalongan yang tempo hari mencetak ulang bukunya. Kemudahan lain di aplikasi ini adalah tersedianya fitur JNE Nearby yang akan menginformasikan kita tentang lokasi JNE terdekat. Jadi yang malas bertanya, jangan takut tersesat hehe, karena ada fitur ini. tak perlu buka mulut, cukup pencet-pencet, ketemu deh.

Ekstra aman & nyaman

Dalam mengirim paket, selain persoalan harga, komponen lain yang sering diperhitungkan adalah isu keamanan dan kenyamanan. Ya dong, percuma kirim barang pakai jasa ekspedisi yang murah, eh ternyata barang nyasar hingga berbulan-bulan tak tentu arah. Apalagi kalau ongkosnya mahal. Atau paket tiba di tempat, namun isinya rusak atau berkurang. Kecewa kan kita sebagai konsumen? Tak saya pungkiri, memang ada kasus yang menimpa JNE tentang kurir nakal, namun itu cuma oknum dan tidak tersistem. Itu pun bisa dikomplain lewat alur yang jelas.

Yang bikin saya suka JNE adalah opsi packing kayu yang tak dimiliki jasa ekspedisi lainnya. Paket-paket berisi pecah belah atau elektronik selalu saya minta untuk dikemas ulang dengan kayu agar aman. Dua kali lipat ongkir, tapi aman. Saya pernah mengirim sebotol madu ke kampung, smartphone, hingga netbook, dengan aman karena di-packing kayu. Untuk kasus benda cair seperti madu, saya sudah pernah mencoba jasa lain, namun ditolak. Selain itu, adanya asuransi dan klausul pengembalian 10 kali lipat ongkir juga bikin hati tenteram meskipun ketelodoran itu tak pernah terjadi.

Terakhir, sistem pelacakan melalui web atau aplikasi MyJNE juga bikin kami nyaman. Kami bisa memantau perjalanan paket ke alamat konsumen tanpa harus bertanya kepada staf JNE di kantor atau agen. Asal ada koneksi Internet, semua info manifes paket bisa update sehingga pembeli tidak merasa dibohongi. Selain membantu menumbuhkan kepercayaan (trust) terhadap penjual, fitur ini juga membuat tidur kami nyenyak sebab tak perlu menduga-duga paket ngelayap di mana.

Ekstra bonus

Dapat rezeki dari selisih penjualan barang sudah pasti, tambah kenalan beda lagi, hati aman senang sekali—nah bagaimana kalau masih dikasih bonus? Ya maulah. Zaman serbasulit kayak sekarang mana ada orang menolak yang gratis. Memang ada bonus apa dari JNE selama saya jadi pelanggan?

Pertama, voucher belanja. Ini voucher bukan sembarang voucher, tapi voucher dari Sodexo. Banyak banget merchant atau gerai yang bisa menerima voucher ini. Saya pernah menerima voucher belanja lain dan sudah membuktikan sendiri memang Sodexo lebih bisa dipakai terutama di daerah. Alfamart salah satunya, hehe. Suka banget nih istri kalau kami dapat kiriman voucher belanja dari JNE. Emak-emak gitu loh, lumayan buat nambah jatah sembako, haha.

Caranya gampang banget biar dapat voucher. Dengan mendaftar sebagai member JLC (JNE Loyalty Card), maka setiap paket yang dikirim dengan layanan REG ke atas akan diganjar poin yaitu 25.000 per poin. Akumulasi poin inilah yang kemudian bisa ditukar dengan voucher belanja. Saya sudah beberapa menikmati gurihnya voucher belanja ini, hehe. Apalagi kalau tanggal tua, hahay. Biar lebih jelas, cek gambar berikut deh plus info seputar membership.

33126memberbarujlc_850x850px_

Eh, sebenarnya bukan cuma voucher yang kita raup dari poin yang terkumpul. Berdasarkan jumlah poin, kita bisa memilih peralatan dapur yang keren, jam tangan eksklusif, kamera, smartphone, tablet, hingga laptop. Semakin banyak poin, semakin besar nilai barang yang bisa kita bawa pulang. Ngiler kan? Itu artinya dobel keuntungannya:konsumen tambah, untung jualan meningkat, poin JLC pun menumpuk buat hadiah-hadiah superkece.

Bonus kedua berupa Harbokir alias Hari Bebas Ongkos Kirim. Sesuai namanya, tahun ini JNE menggratiskan ongkos kirim khusus tanggal 26 dan 27 November lalu. Iya, GRATIS!Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-26, saya rasa ini langkah jitu yang akan semakin mengukuhkan posisi JNE sebagai pionir ekspedisi produk dalam negeri yang membanggakan. Memang sih ada syarat dan ketentuannya, tapi tetap saja menguntungkan, terutama bagi pemilik usaha online yang sering kirim-kirim.

harbokir

Layanan dua hari istimewa ini tidak membatasi jenis service kok. Baik YES, REG maupun OKE bakal digratisin. Nah, khusus untuk yang sehari sampai atau YES selama masa promosi berlangsung tidak berlaku garansi uang kembali. Ketentuan lainnya: maksimal 2 kilogram per resi pengiriman. Jadi kalau lebih dari 2 kg, bakal dikenakan biaya penuh. Semoga aja udah pada nimbang di rumah, hihi. Gimana dengan wilayahnya? Promo ini berlaku untuk pengiriman dalam kota di 55 kota besar Indonesia. Dalam kota maksudnya ya kirim-kirim di dalam kota yang sama, bukan lintas kota. Misal kirim buku dari Yogyakarta ke Yogyakarta, atau dari Denpasar ke Denpasar. Daftar lengkap 55 kota besar tersebut bisa dicek di sini.

Tapi jujur nih ya, saya cukup menyesal lantaran enggak manfaatin Harbokir bulan lalu. Gimana tidak, khusus untuk pengiriman paket di JABODETABEK ternyata bisa antarkota. Kalau di kota lain cuma bisa gratis sekota aja, nah kemarin saya bisa free ongkir nih kalau kirim wingko dari Bogor ke Tangerang atau Bekasi. Dan gratis ongkir juga kalau beli buku dan baju dari Jakarta. Duh, nyesel deh. Tapi ya gimana lagi, emang lagi sepi pesanan hehe. Semoga tahun depan ada lagi Harbokir yang lebih heboh.

jne2

Bonus ketiga adalah Double Point untuk pengiriman paket selama Harbolnas. Nah loh, tahu kan Harbolnas alias Hari Belanja Online Nasional? Netizen geregetan banget nih sama Harbolnas karena banyak martketplace dan olshop menggelar potongan harga besar-besaran. Hati-hati dompet, hihi. Khusus di Harbolnas tanggal 12-14 Desember ini poin yang kita terima dari pengiriman paket dengan Kartu JLC bakal digandakan. Dobel bro, asyik kan? Jadi kalau ongkos kirimnya 25.000, kita bakal meraup 2 poin sekaligus, bukan Cuma 1—seolah-olah kita bayar ongkir 50.000. Jadi makin cepat kan poin terkumpul dan ditukar voucher atau barang-barang yang kita incar di web JNE-JLC. Belum lagi info-info menarik dan promo-promo lain berupa diskon di merchant-merchant yang bekerja sama dengan Sodexo yang sewaktu-waktu diinformasikan lewat neswletter JLC. Belum jadi member atau langganan newsletter-nya? Langsung ah cus ke sini.

ff

Harapan dan testimoni

Akhirnya, dengan mengusung tagline #connectinghappiness, memasuki usia ke-26 (wow, udah seperempat abad lebih), saya berdoa agar JNE terus menemani keluarga Indonesia untuk saling berjejaring dalam kebahagiaan, antara penjual dan pembeli, produsen dan konsumen, saling mengupayakan  usaha-usaha kreatif sekecil apa pun demi kemajuan bangsa. Lebih-lebih buat saya, semoga JNE tetap bisa diandalkan untuk menangani semua jenis kiriman saya, baik buku, makanan, atau barang elektronik. Sehingga kesan-kesan akan tetap positif seperti testimoni para pelanggan berikut ini.

d

Itu pengalaman saya bersama JNE, tiga huruf yang menyambung hidup. Bagaimana dengan kawan-kawan? Kalau punya cerita baik seputar pengalaman kirim-mengirim pakai jasa JNE Express, langsung tulis kisahmu dengan mengklik banner di bawah ya. Hadiahnya? Hmm… superrrr!!!

30 Comments

  1. Aku juga sudah terbiasa pakai JNE, abang kurirnya sampai apal rumahku, bahkan tetanggaku juga karena sering ngeliat kalau ada kurir JNE pasti mau kerumahku mengantarkan sesuatu

    Like

    1. Percayalah Mas, Mas Amir kan rajin menang dan terima hadiah. Saya pun begitu Mas. Kurir udah hafal lokasi rumah. Bisa diandalkan untuk berbagai pengiriman, baik pribadi maupun untuk bisnis.

      Like

  2. Lengkap banget nih tulisannya. Jadi geregetan karena aku belum nulis ini. Hiks, koneksiku sekarat. Mudah-mudahan jelang deadline begini nggak mota-mati terus. Btw, kalau bagiku yang tinggal di pelosok, JNE itu jembatan penghubung ke dunia luar. Bisa beli barang yang nggak ada di Pemalang, atau lebih murah dari yang dijual pedagang di sini, atau yang memang cuma bisa dipesan di kota-kota tertentu. Jos gandos pokoknya.

    Like

    1. Segera tulis di Word, lalu diunggah nanti kalau koneksi pas bagus, Mas. Betul, saya pun yang di kota sangat terbantu oleh JNE. Menemani dari awal resign. Saya juga berencana tinggal di daerah jauh dari ibukota dan bakalan banyak manfaatin jasa JNE nih, Mas. Semoga deh makin eksis buat meraup pundi-pundi dolar hehe.

      Like

          1. Kok sama kaya aku ya, Mas. Aku sudah sejak 5 tahun lalu diminta Ibu pulang. Cuma aku bingung, di sana itu internet nggak ada. Listrik byar-pet, mati berhari-hari bukan kejadian aneh. Lha terus aku mau ngapain di sana?

            Like

          2. Maksudnya di Jambi? Ya kalau lebih produktif di Pemalang, lanjutkan Mas. Siapa tahu lambat laun ada peluang sebagai penulis best seller dari Jambi sana Mas. Sekarang membangun jaringan dan kemampuan dulu.

            Like

  3. Halo,

    Terimakasih sudah ikut blog competition Cerita Baik bersama JNE, ya. Semoga beruntung 😀

    Salam bahagia,
    Pungky Prayitno

    Like

  4. Hi mas, pengalamannya luar biasa berawal dari resign membuat terbuka rejeki lainnya.

    Paket usaha wingko nya masih berjalan ya mas. Semoga usahanya terus berkembang ya 🙂

    Like

    1. Hi juga, Koh. Usaha wingko ya sekarang vakum, Mas. Sekarang malah pindah ke kampung halaman, enggak di Bogor lagi. Terima kasih, semoga Anda juga makin siip dalam Blogging ya koh….

      Like

Tinggalkan jejak