15 Aplikasi Wajib Ada di Ponsel Pintar

Bila disurvei, setiap ponsel pintar atau smartphone tentu tidak sepi oleh aplikasi. Boleh jadi, kata aplikasi kini meroket menjadi idiom lumrah bagi masyarakat modern yang setiap hari hidupnya serbadigital. Setiap entitas bisnis berusaha mendekati calon konsumen melalui aplikasi yang disajikan dengan atraktif dan menghibur.

Peluang meraup untung lewat aplikasi tidak main-main. Berbeda dengan website, aplikasi tampil lebih memikat dan responsif. Tidak hanya untuk bisnis saja, banyak pula aplikasi yang digagas demi menciptakan value atau manfaat secara sosial atau ekonomi kerakyatan.

Baca juga: Indonesia Maju dengan Aplikasi Berbasis Value

Sebagai seorang bloger, saya pun memanfaatkan kehadiran aplikasi yang tersemat dalam ponsel pintar. Berikut daftar berisi 15 jenis aplikasi yang sering saya gunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

1. WordPress for Android

Tak perlu ditanya, ini adalah platform blogging yang saya pakai. Blog yang tengah Anda baca disediakan oleh WordPress sebagai fasilitator blog utama saya. Sejak menemukan versi aplikasinya, saya sangat terbantu karena ngeblog menjadi semakin mudah tanpa harus membuka laptop atau desktop.

wp
Tampilan WP for Android juga sangat rapi dan menarik. Komentar bisa langsung dijawab, statistik bisa dipantau, dan gambar pun mudah disisipkan dalam post. Selain itu, ada fitur Readers yang memungkinkan saya memilih berita internasional maupun blog yang saya ikuti sesuai tema. Pokoknya, aplikasi ini sudah ideal dan layak diandalkan.

2. Blogger for Android

Ngeblog di blogspot atau Blogger.com sebenarnya jauh lebih awal saya lakukan ketimbang di WordPress. Namun selama menumpang di Blogger, rupanya banyak kemalasan terutama karena sifatnya yang bisa dimodifikasi dengan mudah sesuai keinginan. Namun belakangan saya kembali menulis di blogspot karena butuh variasi dan pertimbangan untuk bisa memonetisasi.
b
Tampilan Blogger sungguh ala kadarnya. Sulit dipercaya bahwa raksasa Internet seperti Google yang menaunginya. Saya belum banyak memanfaatkan semua fiturnya karena memang tersedia secara terbatas. Banyak sobat bloger yang kecewa lalu segera meng-uninstall aplikasi ini lantaran fungsinya yang kurang reliable dibanding versi web. Saya masih bertahan demi menyuplai tulisan agar blog bisa tetap up-to-date.

3. Gmail

Surel atau surat elektronik yakni email bukan lagi barang mewah seperti beberapa dekade silam. Setiap orang kini butuh surel untuk mendaftar jadi member suatu komunitas, toko daring, terutama jadi bloger. Banyak juga brand yang menyelenggarakan lomba atau poling melalui surel.

3
Saya pun sangat akrab dengan surel, dalam hal ini Gmail. Surel memungkinkan saya mengecek pesan tentang tawaran kerja sama, memeriksa bila ada komentar masuk di blog, memantau pesan berisi campaign dan info lomba. Belum lagi memperbarui domain, daftar webinar, dan masih banyak lagi.

4. Facebook

Ini media sosial yang paling populer di negara kita. Setiap orang, tak peduli ia bloger atau bukan, hampir punya akun Facebook. Bertukar pesan secara mudah menjadi kelebihan medsos ini. Berita terkini juga cepat berkembang di networking site ini, dari penggalangan dana hingga isu-isu sampah.
4
Saya memanfaatkan Facebook untuk mengikuti perkembangan berita karena kami tidak punya televisi di rumah. Di Facebook kabar terbaru cepat jadi viral. Bila masih penasaran, saya mengeceknya lewat Googling . Selain itu, sesekali ikut kuis, baca berita seputar teknologi informasi dari fanpage, hingga cari info lomba blog yang dibagikan teman-teman. Belakangan saya agak galau lantaran banyak beredar isu hoax yang membuat pikiran sumpek. Jadi berpikir untuk menutup akun ini.

5. Instagram

Masih sama seperti kakaknya yaitu Facebook, saya juga kerap menggunakan Instagram untuk melihat berita lomba. Tapi yang paling utama tentu saja untuk berbagi foto meskipun saya tak terlalu sering melakukannya. Saya bukan traveler, juga bukan figur publik dengan ribuan follower , namun IG saya manfaatkan untuk memotret apa yang terlewat oleh orang lain. Misalnya, menampilkan kesalahan ejaan dalam buku atau surat kabar yang sesuai dengan profesi saya sebagai seorang editor.
5

6. WhatsApp

Siapa yang tidak punya akun WhatsApp atau akrab kita sebut WA? Sejak dibeli Facebook, pamornya kian naik terlebih karena kemungkinan membuat grup yang bisa menyatukan banyak komunitas atau orang dengan minat yang sama. Sejumlah orang bahkan memanfaatkan WA untuk belajar ilmu baru, seperti bahasa asing, blogging, dan sebagainya.
7
Adapun saya, WA saya pergunakan untuk bertukar pesan dengan keluarga karena saya sudah menghapus aplikasi BBM. Selain sering crashed, BBM juga menuntut update yang menghisap memori. Saya juga memakai WA untuk berkomunikasi dengan teman komunitas maupun grup rukun tetangga.

7. Twitter

Mirip sebuah situs berita, hanya saja dalam versi mini, Twitter juga banyak penggemar. Makin banyak pengikut, makin ajib akun kita. Bahkan bisa diberdayakan untuk mendulang uang lewat buzzing. Saya menggunakan akun mikroblog ini untuk membaca berita yang cepat berganti karena trafik begitu padat. Sering pula ada kontes yang diumumkan lewat Twitter dan mensyaratkan mention akun penyelenggara. Tak ada alasan untuk tidak punya akun ini.
7

8. KBBI

Kamus adalah teman dekat editor, itu sangat tepat. Saya sering mengecek ejaan atau arti suatu kata bahasa Indonesia lewat aplikasi KBBI. Kamus ini sangat ringan dan sangat bermanfaat terutama saat saya di luar dan jauh dari jangkauan KBBI versi cetak di rumah. Dengan KBBI, ngeblog makin mantab, eh, mantap.
8

9. Merriam-Webster

Kamus bahasa Inggris saya perlukan untuk mengetahui arti kata-kata baru yang belum saya pahami. Misalnya saat membaca berita berbahasa Inggris di kanal asing, atau untuk mendukung tulisan di blog satu lagi yang saya tulis dalam bahasa Inggris. Kamus Merriam ini praktis karena tak butuh koneksi Internet seperti Oxford yang sudah saya uninstall. Kamus ini membantu menambah perbendaharaan kata atau vocabulary .
webster

10. Snapseed

Aplikasi olah foto ini dibuat oleh Google dan terbukti paling oke dibanding pengolah foto yang lain. Saya menggunakannya untuk mengedit foto sebelum diunggah di Instagram atau mengolah foto yang akan saya sisipkan dalam sebuah blog post. Snapseed ini cukup bisa diandalkan dan saya lihat banyak dipakai teman-teman lain. Ringan dan mudah dioperasikan.
10

11. WPS Office

Kalau tidak salah, WPS Office ini sebelumnya bernama Kingsoft Office yang menyediakan aplikasi pengolahan kata atau Word processing app. WPS Office yang saya gunakan telah terinstal bersama Redmi 2 saat saya beli. Terbukti paling lancar dan enak dipakai. Ponsel istri pun saya pasangi WPS Office untuk mendukung minatnya menulis. Pokoknya aplikasi ini sangat memanjakan saya untuk menulis atau membaca ebook.
11

12. Kudo

Ada yang belum tahu Kudo? Kudo adalah kependekan dari Kios Untuk Dagang Online. Jadi dengan aplikasi ini kita bisa berdagang tanpa punya barang. Bagaimana maksudnya?

12
Kita isi saldo, lalu bisa membeli barang apa pun yang ditawarkan dalam Aplikasi. Kita bisa tawarkan kepada teman atau kerabat untuk membeli lewat kita. Nah, kita nanti dapat komisi. Lumayanlah, makin besar nilai transaksi, makin besar pula komisi kita. Bisa beli tiket kereta dan pesawat, baju, alat elektronik, gadget, pulsa, tagihan air hingga token listrik. Asyik bukan? Minimal untuk kebutuhan sendiri di saat darurat.

13. MyJNE

Sebagai penjual buku, MyJNE sangat krusial. Aplikasi ini saya andalkan untuk jual beli barang secara daring. Entah saya jual atau beli, saya bisa mengecek posisi kiriman melalui nomor resi di aplikasi ini. Mengecek ongkos kirim apalagi, tentu sangat mudah. JNE sahabatku deh!

Baca juga: JNE, Tiga Huruf Penyambung Hidup

13

14. Repost

Ini berkaitan dengan Instagram. Aplikasi untuk memotret dan menampilkan lagi suatu gambar juga saya butuhkan. Tidak melulu untuk syarat lomba, tetapi juga untuk membantu menyebarkan kampanye sosial atau gerakan tertentu. Simpel dan ringan aplikasinya.
14

15. BukaLapak

Namanya juga businessman-wannabe, tentu pengin jualan aja bawaannya, hehe. Bukalapak pilihan yang masuk akal. OLX sudah mengecewakan, jadi tak masuk hitungan. Sistem pembayaran di BL juga bikin hati nyaman. Meskipun butuh waktu karena pembayaran tidak bisa melalui COD. Tampilan aplikasi memikat, pun mudah dijelajahi. Walau baru dipasang, semoga App ini banyak saya gunakan untuk bertransaksi.

Itulah 15 aplikasi yang sering saya gunakan. Tak terpikir untuk menambah jumlahnya karena kapasitas RAM ponsel terbatas. Belum ada rencana untuk meng-upgrade ponsel karena khawatir malah tidak produktif. Bagaimana dengan kawan-kawan? Adakah aplikasi yang sama atau berbeda seperti saya? Silakan share di kolom komentar ya.
15

 

 

16 Comments

    1. Iya, Mas. Youtube penting juga. Namun saya jarang pakai. Kalau youtube sering digunakan di laptop. Di ponsel paling putar langsung lewat IG dan facebook. Vlogger wajib tuh pakai youtube ya.

      Like

  1. masih maju mundur mau hapus bbm soale saudara banyak yang pakai bbm dan kita bisa bertukar kabar dari update statusnya… iyah bener makan memory yg besar bbm ini

    Like

Tinggalkan jejak