10 Tahap Kesabaran Seorang Bloger

KESABARAN, sebuah kata yang paling abstrak sekaligus paling akrab dalam hidup kita. Siapa pun orangnya, apa pun profesinya, entah apa status sosial dan jabatannya, kesabaran melekat dalam gerak hidupnya.

Sayangnya, meski singkat diucapkan, kesabaran bukan perkara mudah untuk dijalankan. Orang mesti berlatih dan berjuang keras untuk bisa bersabar secara konsisten dalam kondisi apa pun. Ibarat perguruan tinggi, mata kuliah kesabaran dipelajari hingga berpuluh SKS dan semakin lama semakin rumit.

image

Sebab saya bukan praktisi kesabaran, apalagi mentor spiritual, saya tak hendak membahas tips melatih kesabaran. Sebaliknya, sesuai judul post ini, saya tergoda menuliskan tahap-tahap kesabaran bagi seorang bloger.

1. Sabar mengolah tampilan blog

Ketika membuat blog, hal pertama yang kita kerjakan adalah mendaftarkan alamat dan nama blog di platform tertentu yang kita sukai. Entah gratisan di WordPress.com dan Blogger.com, ataukah self-hosted dengan membayar sejumlah uang untuk domain dan hosting, kita harus menyusun tampilan blog agar enak dinikmati.

Meski bukan segalanya, namun tampilan blog memegang peranan penting untuk menarik pengunjung atau pembaca. Blog dengan tampilan minimalis, bersih, dan responsif konon lebih disukai ketimbang blog warna-warni dengan layout yang rumit dan justru membuat mata lelah saat membaca.

Saya pribadi berusaha memilih tema yang simpel agar pembaca betah berlama-lama di blog BBC. Pemilihan font saya lakukan dengan hati-hati demi kenyamanan pembaca saat menelusuri setiap kata dalam blogpost. Bagi bloger profesional atau yang jago soal desain, biasanya tampilan blog mereka akan terus di-update dari waktu ke waktu. Tapi dorongan sering berganti kadang justru menjadi bumerang, seperti yang pernah saya baca dari seorang bloger, yakni konsentrasinya malah tercurah pada desain tampilan ketimbang penulisan konten.

Saya yang kurang cakap dalam soal desain atau template harus bersabar menata tampilan seasyik mungkin walau ternyata tidak mudah dan jauh dari kepuasan. Mungkinkah harus beli theme/template?

2. Sabar dalam menulis

Tugas bloger, selain menyajikan desain blog yang cantik, adalah menulis. Tugas utama mengisi blog melalui tulisan yang bermanfaat tidak bisa dipandang sebelah mata. Oleh karena itulah seorang bloger yang baik harus melecut dirinya untuk terus belajar menulis yang efektif dan mudah dicerna pembaca.

Agar bertahan sebagai bloger di jagat blogosphere yang sangat kompetitif, meningkatkan keterampilan menulis bukan lagi anjuran, melainkan keharusan. Saya pribadi merasa tulisan saya belum cukup berhasil tampil dalam kalimat yang bernas. Kadang bertele-tele dan melantur tanpa arah. Oleh sebab itulah saya berusaha mengisi konten blog ini sesering mungkin sebagai bagian dari proses menghasilkan tulisan yang lebih bermutu. Siapa tahu, seiring bertambahnya konten, tulisan bisa jadi semakin mumpuni. Tapi ya gitu, kudu sabar.

3. Sabar dalam menanti pengunjung

Setelah memilih tampilan blog terbaik, lalu mengisinya dengan tulisan secara teratur, tahap berikutnya adalah berharap banyak pembaca datang untuk membangun trafik. Tahu dong bahwa trafik dan follower blog sangatlah penting. Trafik tinggi berpotensi mengundang pundi-pundi rupiah, sedangkan follower yang loyal akan membantu promosi blog kita melalui share di medsos yang pada akhirnya juga memperkuat portofolio kita melalui trafik yang terus menjulang.

Saya akui, mengundang pengunjung untuk datang sekaligus membaca bukanlah perkara mudah. Sekadar mendapat like pun sudah cukup menggembirakan, entah mereka sudah atau belum membaca post kita. Pengunjung yang datang lalu berkomentar sangatlah menggembirakan, walaupun kita kudu sabar lantaran komentar kadang tidak relevan.

Biasanya komentar datang dari bloger abal-abal yang menjual obat ini-itu atau promosi jasa/barang yang tidak elegan dengan menyisipkan tautan (link) hidup dalam komentar. Sekali lagi, dibutuhkan kesabaran untuk menanti pengunjung yang akan membesarkan blog kita.

4. Sabar saat menanggapi komentar

Bila pengunjung datang berduyun-duyun ke blog kita, bukan berarti masalah sudah selesai. Bahkan saat mereka sudah meninggalkan komentar pun, kita masih dituntut bersabar. Yakni sabar menghadapi isi komentar tersebut. Kesabaran dibutuhkan bisa jadi karena komentar yang meremehkan tulisan kita atau komentar yang asal-asalan seperti dari tukang obat atau spammer yang lepas dari jeratan Akismet.

Dalam hal ini, kita mesti bersabar agar tidak terpancing membalas komentar buruk dengan sikap emosional. Berpikir jernih dan tuliskan komentar yang sesuai. Jika tak punya ilmunya, kita tak perlu membual. Bila kita menguasai sesuatu, sanggahlah dengan data yang kita yakini. Jangan sampai membalas komentar dengan nada kebencian atau emosi. Jika tak suka, kita bahkan bisa menghapus komentar terkait–tapi tetap harus berhati-hati.

5. Sabar saat ikut lomba

Nah, ini saya banget, hehe. Ikut lomba blog menjadi kesenangan tersendiri bagi bloger, termasuk saya. Betapa tidak, selain mengasah kemampuan menulis, ikut lomba juga berarti peluang mendapatkan hadiah. Bagi saya yang kini bekerja secara daring, berkompetisi lewat blog sangatlah menggairahkan. Apalagi jika menang.

Namun berpartisipasi dalam lomba nyatanya tidak semudah yang saya kira. Kini persaingan semakin sengit dan keras. Banyak bloger ikut dengan kemampuan menulis dan keterampilan olah grafis yang ciamik. Jadi tidak mudah untuk keluar sebagai pemenang dalam lomba blog. Dibutuhkan ketelatenan belajar menulis yang lebih baik lagi, plus dukungan infografik atau foto/video agar bisa menjadi jawara. Di sinilah seorang bloger harus sabar menjalani proses.

6. Sabar menunggu pengumuman

Tulisan terbaik sudah didaftarkan, tinggal doa yang dirapal. Ternyata penderitaan belum berakhir. Saat menunggu pengumuman lomba, ada dua momen kesabaran: pertama, sabar ketika waktu lomba diperpanjang padahal kita sudah berjuang mati-matian di ujung deadline. Kesabaran kedua adalah saat kita berharap bahwa daftar pemenang segera diumumkan, ternyata pengumuman hasil kompetisi malah diundur.

Dua-duanya pernah saya alami, bahkan dalam satu lomba yang sama. Panitia memperpanjang durasi lomba padahal saya sudah mengerahkan energi untuk menghasilkan entri terbaik sebelum tenggat. Eh, mereka memperpanjang begitu saja. Lalu saat tiba pada hari pengumuman pemenang, tak sekali pun ada informasi dari pihak penyelenggara. Saat saya colek di akun Twitter, barulah mereka buka suara soal pengunduran pengumuman pemenang. Kendati akhirnya saya menjadi salah satu juara, namun kekesalan tidak bisa saya sembunyikan.

Sabar nyatanya memang berat, BBC Mania! Betapa tidak, sudah menulis serius, menunggu lama hampir sebulan, eh, diperpanjang tanpa aba-aba. Tapi ya begitulah, saya perlu ingatkan agar BBC Mania yang suka ikut lomba agar bersabar dan enggak gusar. Ganbatte!

7. Sabar saat kalah

Bayangkan ketika kita sudah menanti begitu lama, dengan penundaan dan pengunduran, lalu saat pengumuman hasil lomba nama kita tidak tercantum dalam deretan pemenang. Tentulah sangat terpukul–apalagi jika kita sudah berusaha dengan maksimal untuk menghasilkan tulisan terbaik.

Namun kita kudu sadar bahwa menang dan kalah dalam sebuah lomba adalah hal biasa. Masak kita terus yang menang? Tentu saja rasanya menyakitkan dan tidak mudah untuk bisa moveon dari kekalahan, apalagi saat kita sangat berharap menang lantaran sedang butuh dana untuk keperluan tertentu.

Bagaimana kiat agar bisa bersabar? Klise: anggaplah kekalahan ini sebagai proses untuk menuju kemenangan dalam kontes berikutnya. Berpikirlah positif bahwa karya kita belum layak dan butuh banyak belajar. Atau boleh jadi dewan juri belum cocok dengan gaya kita. Barangkali di lomba lain kita akan berjaya dengan juri berbeda.

8. Sabar saat menang

Kalau sabar saat dilanda kekalahan sih wajar, nah masak kita dituntut sabar pas menang? Yang benar saja. Mungkin demikian BBC Mania berpikir. Ya, betul. Ketika menang pun, perjalanan belum usai loh. Kesabaran malah kudu didobel. Dalam hal apa? Dalam hal ketegaran menanti panitia atau penyelenggara mengirimkan hadiah–apa pun bentuknya.

Seperti yang saya alami sekarang, pengumuman lomba sebagai pemenang sudah dilakukan hampir 20 hari yang lalu namun belum ada pencairan hadiah berupa uang tunai. Bagi saya yang baru saja dapat ‘hadiah’ berupa sakitnya si bungsu, hadiah tersebut tentulah sangatlah bermakna. Dari proses komunikasi melalui email, tanggapannya terkesan kurang cepat. Email tidak segera dibalas dan saya bahkan harus mengirim email berikutnya.

Bukan apa-apa, kadang rasanya agak segan bila ‘segitunya’ nanya soal hadiah. Tapi berhubung sudah menang dan berhak, ya apa boleh dikata. Tentu harus diupayakan dong! Jadi kesabaran memang masih dibutuhkan saat kita sudah menang lomba. Malah di lomba lain, hadiah baru bisa dicairkan sampai sebulan sehingga para pemenang mengeluh. Tapi pernah juga saya mendapat pencairan hadiah dengan cukup cepat dari sebuah lomba yang disponsori oleh salah satu operator seluler tanah air.

Berdasarkan pengalaman, menang dalam kontes atau giveaway yang diadakan teman sesama bloger jauh lebih asyik. Mereka lebih responsif dan gesit untuk mengirim hadiah. Kalaupun berhalangan, mereka akan menginformasikan. Pun saat hadiah sudah dikirimkan, mereka juga berkabar kepada kita. Saat kita tanyakan pun, seandainya lama atau lupa, suasana bisa cair dengan sedikit basa-basi, dibandingkan berurusan dengan perusahaan yang kadang banyak rantainya. Walau ada juga brand yang cepat bergerak seperti saat saya menang smartphone dari Acer dan Asus yang lanagsung dikirim oleh mereka. Good job!

Money-for-Blog
Gambar dari http://cache.johnchow.com

9. Sabar dalam blog monetization

Blog monetization mungkin menjadi ungkapan yang sangat akrab didengar para bloger. Mendayagunakan blog kita untuk mendulang keuntungan materiil, kenapa tidak? Bisa lewat Adsense, AdWord, Affiliate, job review, content placement, dan banyak lagi ragamnya. Saya pribadi baru mencicipi beberapa di antaranya. Lumayan gurih walau jumlahnya tak selalu besar, hehe.

Nah, untuk bisa mencapai blog yang mapan dan menghasilkan uang, banyak sekali yang harus disiapkan. Tampilan atau desain blog, konten yang bermanfaat, trafik tinggi, backlink, promosi di media sosial, penguasaan teknis soal monetization, dan lain-lain. Saya tak lihai soal ini jadi tak bisa bicara banyak. Silakan cari di Google dengan kata kunci blog monetization, maka akan muncul banyak banget informasi tentang cara dan kiatnya.

Selain pengetahuan teknis, kita kudu sabar membangun imperium duit di Internet, Sob! Enggak bisa kayak bikin seribu candi dalam semalam. Sabar belajar, sabar berjejaring atau berteman, sabar latihan, sabar ini dan itu agar bisa berhasil. Saya mengenal beberapa orang yang mengandalkan pendapatan dari Internet untuk menyokong hidup mereka. Dan hasilnya sangat wow loh kalau sudah serius. Tapi tak ada yang instan, harus berproses dengan penuh kesabaran.

10. Sabar ketika kehilangan

Kehilangan? Kehilangan apa nih maksudnya? Lazimnya dalam kehidupan nyata, di dunia maya seperti Internet pun ada kehilangan. Beragam bentuknya, mulai dari kehilangan kesempatan ikut berlomba lantaran terlambat tahu informasinya, blog kena deindeks Google atau kehilangan hadiah yang bosan kita kejar, hingga kehilangan blog yang sudah menghasilkan uang.

Contoh terakhir dialami oleh seorang teman bloger senior. Ia pernah kehilangan blog yang sudah menghasilkan dolar setiap bulannya. Menyesal? Mungkin. Tapi dia beternak blog, sehingga tidak larut dalam kesedihan. Dia besarkan lagi blog lain dan hingga kini masih memetik dolar dari beberapa blognya. Memang harus begitu, sebab tak ada yang hakiki dalam hidup kita kan, apa saja yang kita punya atau kita alami pasti berlalu.

Nah, yang penting adalah pola pikir kita. Kita kudu sadar bahwa kehilangan itu biasa, jadi perlu sabar. Pundi-pundi dolar yang kita kumpulkan dari sekian klik, waktu demi waktu, terseok-seok, ternyata hilang dengan berbagai sebab–ya ikhlaskan walau berat. Sabarin aja, Sob! Tenang, yakinlah rezeki kita masih ada yang lain kok.

Itulah 10 tahap kesabaran bagi seorang bloger menurut saya. Apakah BBC Mania punya pengalaman atau komentar soal ini?

34 Comments

    1. Iya, Mbak Monda. Ada juga yang mengeluh kesulitan berkomentar di blog WP, padahal saya malah sering sebaliknya. Kalau komen di blogspot malah sering kejebak pilih gambar sampai lamaaaa….hehe, ujian kesabaran banget!

      Like

  1. aku jg butuh waktu lamaaa untuk bisa menarik pembaca ke blogku mas 🙂 tp slalu menikmati prosesnya kok.. aku sadar sebagai blog yg masih remeh, aku nya sendiri jg perlu banyak blogwalking, belajar dr blog2 lain yg udh terkenal, ninggalin jejak linkku di URL yg tersedia, dan semuanya hrs konsisten dilakuin… update postingan blog juga.. supaya pembaca yg dtg ga bosen ama isi tulisanku 😀

    Like

Tinggalkan jejak