Hari-hari Cinta, Hari-hari EeeBook E202

   

Dear you,

Aku tahu kamu belum kenal aku, tapi aku sangat mengenal kamu. Kutulis surat ini sebab tak bisa kubendung lagi perasaanku padamu. Sejak tahu ada kamu, aku jadi membayangkan kamu hadir di rumahku. Suasana bakal jadi begitu ceria. Cintaku padamu tak mungkin membuat istriku iri. Malah dia pun turut menyukaimu saat kuceritakan soal kamu kepada dia. Bodimu yang ramping dan mungil tak ayal membuat kami semua jatuh cinta. Kami semua? Iya, selain aku dan istri, anak-anakku pun menyayangimu.

Yang paling menyenangkan, aku nanti bisa ajak kau pergi ke mana saja, kapan saja, ke mana saja. Tak perlu ku merasa berat dengan kehadiranmu sebab kau memang tak pernah jadi beban. Begitulah adanya kamu, tak pernah menyusahkan—sangat ringan dan mudah disisipkan di tasku. Pernah iseng kuukur badanmu, bahkan selembar kertas A4 pun masih lebih besar darimu. Bobotmu hanya 1,2 kilogram.

Tak heran bila otakmu encer dan brilian sehingga gegas saat membantuku dalam setiap pekerjaan, baik menyunting maupun menulis buku. Wajarlah sebab prosesor terbaik dari Intel^® dengan basis dual core sudah dibenamkan sebagai otakmu. Tak perlu kuragukan performamu begitu kau kuajak melanglang di jagat maya, nonton film kesayangan, dan multitasking sepanjang hari. Lancar tanpa kendala.

Orang-orang yang tidak punya kamu mungkin akan mengeluh karena partnernya mengecewakan. Tidak tahan lama dan cepat habis daya. Kau berbeda, Sayang. Dengan kau di sisiku, aku bisa anteng sampai 8 jam. Delapan jam tanpa mencolok listrik berarti ide-ide bakal mengalir tanpa hambatan. Kalau ide tak terhambat oleh kerepotan cari colokan, tulisan jadi cepat selesai dan rezeki bisa mampir segera.

Kau bisa aktif selama itu lantaran disokong prosesor Intel yang hemat daya. Istriku tak perlu takut buat ngopi di kafe favorit atau menulis di perpustakaan daerah berlama-lama, asal ada kamu. Di tempat umum, tahu sendiri kan, enggak selalu ada colokan dan kalau pun ada, mungkin bakal berebutan dengan pengunjung lain.

Selain itu, kalau kamu terpaksa kehabisan daya, kamu bisa diisi ulang dengan cepat lewat port USB 3.1 Type-C yang bersifat reversible. Teman-temanku mungkin enggak bakal percaya, tapi ya kamu memang bisa disuntik daya baru dengan berbagai arah dari smartphone istriku atau perangkat digital lain yang sedang banyak daya.

Tak ada ceritanya kami harus dilanda kebosanan waktu memindahkan file. Dengan kecepatan transfer 11x dibandingkan USB tipe 2.0, port USB 3.1 yang dibenamkan padamu akan menjamin semua data dan dokumen berpindah dalam waktu yang cepat. Tak ada waktu yang tersia, tak ada momen menyakitkan sebab menanti.

Hai kau yang sangat istimewa!

Meski bodimu sederhana, nyatanya kamu malah tampak elegan. Tubuh ramping tak menghalangimu punya USB port, ditambah sebuah micro HDMI port, dan juga slot MicroSD buat kegiatanku sehari-hari makin nyaman. Kalau aku butuh nonton film atau presentasi di depan calon pemberi kerja, aku cukup bawa kamu lalu sambungkan ke layar TV atau proyektor yang lebih lebar.

Tak cukup sampai di situ. Touchpadmu yang sangat responsif bikin aku enggak perlu repot bawa mouse saat bekerja. Semua lancar dan mulus seperti saat aku menggeser-geser layar smartphoneku. Belum lagi keyboard yang desain one-piece chiclet, itu jelas bakal bikin acara ngetik minim salah tulis atau ejaan. Bye bye, typo! Ide-ideku berlompatan, lewat bantuanmu kan kuabadikan. Enggak perlu takut papan ketik rusak sebab kudengar kau tahan hinggan sampai 10 juta kali pengetikan.

Kamulah juara di hatiku, dan pilihan tepat buat menemani hari-hariku.

Hai EeeBook E202, kau layak kupersembahkan untuk istriku tercinta karena kau terbukti paling mengerti kebutuhannya. Laptop yang selama ini ia pakai sudah lumayan uzur—empat tahun sudah bersamanya. Layarnya buram dan baterainya sudah tak berdaya. Paling menyakitkan tentu saja suara berisik dari kipas bawaan si laptop. Bukan cuma jadi polusi suara, suara bising di perpustakaan umum itu kerap membuatnya malu pada orang-orang di di sekelilingnya. Kaulah jawaban doa-doanya selama ini sebab kau antibising dengan desain fanless yang membuatnya nyaman bekerja tanpa malu sebab membuat kegaduhan dari mesin laptopnya.

Selain suaranya berisik, laptop istriku belum dilengkapi wifi. Beda banget sama kamu yang makin memesona dengan sisipan teknologi Wi-Fi terbaru 802.11ac sehingga berselancar di jagat maya makin cepat hingga tiga kali lipat dibanding 802.11n. Dengan wifi ini aku atau istriku bisa membawamu ke mana saja dan bekerja dengan tenang karena bisa browsing materi, mengunduh file penting, hingga streaming video tanpa putus-putus. Selagi ada jaringan hotspot, kerja tak pernah terkendala. Karena ada kamu!

Dear my beloved E202,

Janganlah marah kusebut kau yang tercinta sebab nyatanya kau tak henti menyihirku dengan berbagai kelebihan dan pesonamu. Sehari-hari aku sering mendesain isi buku dan sesekali menyusun sampul buku. Untukku kau sudah cukup, Sayang, dengan RAM 2 GB rasanya oke untuk program Indesignku. Masalah yang kuhadapi selama ini adalah proporsi warna yang kurang akurat sehingga perlu dikalibrasi di komputer lain. Terutama untuk masalah cover buku.

Tapi itu dulu dan sungguh tidak perlu terjadi. Kau punya ASUS Splendid yang hadir dengan sistem vivid, sehingga akurasi warna secara otomatis bisa disesuaikan dengan display setting optimal untuk semua gambar atau foto yang kupunya. Hasil desain sampul bisa lebih kaya, warna-warna bakal tampil potensial dan lebih dalam. Dengan begitu aku tak akan mengeluh saat menonton video anak-anak atau menikmati deretan film kesayangan kami.

Yes, you are splendid—bening dan memanjakan mata sesuai yang kumau.

Oh iya, aku biasa mendengarkan musik saat bekerja. Suara dari laptop haruslah jernih sehingga tak mengusik konsentrasi. Aku bangga memilihmu sebab kau tampil beda dengan teknologi ASUS SonicMaster. Lewat tangan dingin para perancangmu di Taiwan sana, mereka berhasil menggabungkan teknologi ini dengan ASUS Golden Ear team yang mamu menciptakan teknik engineering yang presisi dan jempolan.

Maaf, maaf, kau tentu sudah sangat memahaminya. Tapi perlu kutegaskan lagi bahwa suara yang memancar darimu sangatlah berbeda dibanding kebanyakan laptop lain—apalagi yang sudah kupunya. Musik instrumental atau lagu-lagu mendayu bakal menyapa gendang telingaku dengan intensitas yang lebih dalam dan bersih—suara yang tetap powerful tapi bening meskipun saat kuatur di volume yang tinggi. Bye bye sember!

Hai E202, semoga kau belum lelah membaca suratku. Sebentar, sebentar lagi akan kuakhiri setelah kurasa telah semuanya kusampaikan.

Kudengar siapa pun yang memboyong dirimu akan diganjar sebuah hadiah. Dan setelah kuselidiki, aku sangat tergiur pada iming-iming ini. Sssst…kau jangan bilang pada siapa-siapa ya. Sejak awal berhenti bekerja lantaran sakit lalu mulai merintis sebagai freelancer, aku tak pernah punya external storage device atau hard drive cadangan selain laptop. Suatu hari Rumi anakku tak sengaja menghapus satu folder berisi foto-fotonya semasa bayi.

Aku dan istri tentu saja terpukul dan sedih juga kecewa. Momen-momen indah tak mungkin bisa direka ulang sebab usia telah berlalu bersama rentetan peristiwa. Itu terjadi gara-gara kami hanya mengandalkan media penyimpanan dalam laptop untuk semua foto dan dokumen penting. Aku membayangkan seandainya aku sudah mengenalmu dulu. Mungkin foto-foto itu bakal abadi dalam dekapanmu.

Dengan pola kehidupan yang semakin digital seperti saat ini, aku mengincar ASUS WebStorage yang bakal memberiku kenyamanan untuk mendukung prioritas setiap pekerjaan dan kesibukanku. Data-data penting bisa kusinkronisasi agar tersimpan di web storage milik Asus sehingga aku bisa mengaksesnya kapan saja kubutuhkan. File untuk presentasi, dokumen untuk dikirim kepada mitra atau konsumen, atau album foto anak-anakku yang lucu semuanya bisa kustok dengan aman di sana.

Kupikir 16 GB di Webstorage cukuplah untuk mewadahi sejumlah data dan konten pilihan selama satu tahun. Gratis pula. Belum lagi kau sudah menyiapkan 500 GB untuk menyimpan semua file dan data dalam dirimu. Lebih dari cukup, oh, sebenarnya sangat cukup untuk ukuran semungil engkau.

Selama ada jaringan Internet, aku bisa bekerja di mana saja, termasuk membuka atau mengolah dokumen penting lewat webstorage. Tak perlu diragukan lagi aku kini bisa semakin produktif bekerja dan kreatif menghasilkan karya bersama kamu, wahai ASUS EeeBook E202. Dengan bekal Windows 10, aku tak perlu repot membeli sistem operasi baru yang belum tentu cocok. Hemat dan tepat, itulah adanya kamu. Andaipun kuharus lebih hemat, kau punya versi DOS yang bakal bikin kantongku lebih aman. 

Bateraimu yang tahan lama bakal menjamin produktivitasku. Bodimu yang ramping dan mungil tak akan menyulitkan perjalananku. Warna-warna kulitmu akan makin membuatku percaya diri. Sekuat kepercayaan diriku untuk meminangmu: will you be mine? Maukah kau mengisi hari-hariku dengan cinta dan menjadi saksi atas setiap pencapaianku? Aku yakin kau tak akan mengecewakanku. I know you won’t. Dan izinkan aku untuk tetap menatapmu.

Dariku yang mengagumimu,

With love as ever,

Rudi G. Aswan

 

Blog Competition ASUS E202 by uniekkaswarganti.com