SELEPAS TARAWIH MALAM pertama Ramadhan, sendal saya ternyata diembat orang. Setelah dicari-cari ke berbagai sudut halaman masjid, sendal itu tak juga ditemukan.
Bukan sendal bagus banget tapi saya sangat menyukainya. Sudah dua tahun lebih pakai sendal ini dan masih awet serta nyaman di kaki. Harganya terjangkau dengan warna cokelat yang kalem.

Sendal jepit harus kembali
Sendal yang kubeli saat masih tinggal di Bogor itu nyatanya memang sudah raib. Hanya beberapa sendal jepit warna hijau yang tersisa. Karena tak mau pulang tanpa alas, saya pun mengambil sepasang sendal jepit dengan asumsi itu barter untuk sandal saya yang hilang.
Sesampainya di rumah, istri malah menanggapi berbeda. Ia keberatan dengan manuver saya. Alih-alih mengambil ganti, harusnya saya pulang dengan nyeker alias tanpa alas. Sebab boleh jadi sendal jepit yang saya bawa itu punya jamaah lain yang masih bertilawah di dalam masjid.
Betul juga pendapatnya. Saya pun kembali ke masjid yang sama dengan tujuan mengembalikan sendal jepit itu esok harinya. Sambil melirik siapa tahu sendal saya masih ada. Sudah melotot ke sana ke mari, sendalku tak ditemukan juga.
Akhirnya pulanglah aku tanpa alas kaki. Anak-anak menatap haru karena sendal jepit kebesaran itu sudah kukembalikan di tempat semula. Semoga yang punya segera menemukannya. Maafkan saya. Bagi yang ambil sendal cokelatku, rawatlah ia baik-baik. Anggaplah sebagai bagian dari dirimu.
Sendal udah enggak baru kok ya masih mau. BBC Mania pernah kehilangan sendal atau sepatu di masjid?
Diikhlaskan mungkin akan jadi baik. Semoga bermnafaat bagi yang mengambil.
Digembok aja biar gak ilang kang, hehehe…. just kidding
LikeLike
Iya, Mas. Sudah ikhlas kok sejak hehe. Kalau digembok malah rugi gembok dong pas hilang 😛
LikeLike
Ini pengalaman khas masjid ya. Hahaha.
Syukur alhamdulillah, dengan trik cuma pakai sandal super jelek setiap kali ke masjid, nggak pernah mengalami kejadian seperti ini. Tapi terkadang suka malu, datang ke rumah Allah kok pakai sandal jelek. Giliran main ke rumah orang sandalnya bagus.
LikeLike
Miris ya, di masjid kok malah sendal rentan hilang. Sendal saya biasa saja Mas. Iya begitulah, bawa yang bagus malah takut hilang ya. Ironis.
LikeLike
aku pernah kak kehilangan sendal tapi bukan di masjid tp di temple waktu di myanmar akhirnya jalan kaki, rupanya kehilangan sandal tidak di masjid saja loh kak
LikeLike
Kayaknya di tempat umum juga bisa gitu ya Win.
LikeLike
Dulu sering banget, alhamdulillah sekarang udah enggak. Meskipun nggak perlu saya kantongin juga pas ditinggal salat hehe …
LikeLike
Biasa Mbak, dinamika di masjid, hehe….
LikeLike
Justru sandal jepit yang jadi primadona mas.. 😁
LikeLike
Yang hilang bukan sendal jepit, Bang.
LikeLike
Aku malah pernah salah bawa sendal orang wkwkkw. Nyadar besoknya
LikeLike
Sengaja jangan-jangan kamu, Nay! Hehe….
LikeLike
Kalau saya ambil punya orang sebagai gantinya, kan pas ^_^
LikeLike
Hehe, kasihan juga yang sandalnya kita ambil, Mas.
LikeLike
Ini nih yang dialami suami saya di awal ramadhannya. Sandalnya ketuker. Mungkin karena dilihat sama-sama berwarna full hitam. Eh gak lama di grup WA bareng teman ada yang mengeluhkan juga kalau sandalnya hilang/tertukar.
Terus ada teman yang menanggapi bahwa kalau ada kejadian seperti itu mohon dimaafkan, jadi si teman ini punya saudara yang agak susah mengingat dan mengenali sesuatu. Termasuk sandal kalau tampilannya mirip banget. Si teman itu bilang, maaf yaa..saya jadi ingat adik saya soalnya..yang sering bawa pulang sandal lain ke rumah.
Kemudian teman-teman lain di grup WA jadi pada gak enak :”)
LikeLike
Gapapa Mbak kalau memang karena ga tahu atau lupa hehe,, Kalau sengaja tuh baru keterlaluan.
LikeLike
Selama 18 tahun hidup imut aku, belum pernah 😂😂
cuma sekedar membantu temen yang kehilangan sendal, tapi tetep aja nggak pernah ada yang ketemu hehe 😂
Kalau ada cerita macem gini, aku cuma bisa senyum kecut bayangin suatu saat momen ini datang padaku 😅😅
LikeLike
Itulah liku-liku kehidupan di masjid. Sendal aja dicopet.
LikeLike
wah hal biasa..apalagi bulan ramadhan
yah setidaknya jadi pengalaman,,pengalaman menyebalkan 🙂
LikeLike
Betul, Kak. Asal bukan kita aja yang mabil sendal orang, pamali.
LikeLike