Ga Nyangka Sendalku Akhirnya Balik

SAAT SUASANA TIMELINE Facebook begitu semarak oleh inovasi dari Palo Alto soal background warna-warni nan lucu, hatiku punya suasana sendiri. Tapi tentu bukan sebab kehebohan Facebooker oleh sihir tim Mark.

Manalah mungkin saya bisa turut menyemarakkan pesona itu, hawong aplikasi Facebook masih jadul dan belum diperbarui. Dan memang enggak mupeng juga ikut dalam euforia tersebut. Tapi hari ini hatiku berbunga-bunga.

Sederhana saja: sendalku yang hilang dua minggu lalu ternyata kembali ke kakiku. Di tulisan terakhir kuceritakan raibnya sendal kesayanganku di Masjid Agung dekat alun-alun kota saat ikut tarawih pada malam pertama.

Sendal berwarna cokelat gelap oleh-oleh dari Bogor itu memang sempat diembat orang sehingga saya terpaksa pulang tanpa ganti. Beberapa hari berikutnya saya pantau lagi di masjid yang sama, sendal itu tak ada pernah terlihat lagi.

Memasuki puasa ke-15, atau hari ini, anak-anak mengajak shalat Zuhur di masjid itu lagi. Setelah berwudhu dan menyusuri lorong menuju serambi, mata saya tiba-tiba menangkap sosok sendal yang begitu kukenal.

Di dalam masjid pak imam sudah sampai entah berapa rakaat. Yang jelas aku tertinggal. Tanpa berpikir panjang, segera kupungut sendalku lalu kuamankan di pojok dekat tong sampah. Senang tentu saja lantaran sendal uang hilang ternyata balik lagi. Tanpa diduga atau diharapkan.

Saat pulang, sendal jepitku entah ke mana. Sepasang sendal berwarna hijau rupanya raib dibawa orang. Mungkin mirip kali ya sama punya dia? Padahal kalau diperhatikan secara saksama, mereka bukanlah pasangan serasi: yang kanan mereknya Kina dan yang kiri Swallow.

Untunglah sendal cokelat itu balik, jadi siang tadi saya pulang tetap dengan alas kaki. Alhamdulillah….