Menulis dan Tangis

SELEPAS RAMADAN DAN kini sudah di minggu kedua Syawal, belum ada tulisan baru di BBC. Banyak hal yang melatarbelakanginya. Koneksi Internet tidak bisa diandalkan. Ujian silih berganti (bukankah kehidupan hakikatnya adalah ujian?). Mudik ke rumah ibu kini semakin dekat dan oleh karena itu tak bisa leluasa ngeblog. Selama Ramadan dan lebaran, rasanya tak elok asyik menulis di depan laptop saat semua saudara dan kerabat berkumpul.

Bahkan blog post ini terpaksa saya tulis di Warnet sembari menunggu mengirim pekerjaan melalui email. Tak perlu ada susah, tak perlu ada kesah. Semua yang terjadi pada kita, pada saya, tidak pernah sempurna dan semata-mata sesuai yang kita mau. Tapi itu bukan masalah. Kita masih bisa bernapas hingga hari ini, masih bisa sungkem pada ibu tercinta, dan yang paling penting, masih mampu mendasarkan langkah ini dalam detak yang Tuhan kehendaki. 

Kesehatan dan keimanan sungguh tak tertandingi. Waktu luang dan kesempatan betapa sering kita sia-siakan–terabaikan tanpa makna. Akhirnya menyesal dan meratap dalam tangisan mendalam. Seperti kesalahan demi kesalahan yang saya perbuat selama menulis di BBC. Wahai sobat bloger semua, terutama BBC Mania, izinkanlah saya memohon maaf untuk setiap kekhilafan lewat guratan tulisan dan huruf dalam blog ini. Semoga selepas Ramadan kita makiin produktif berkarya dan semakin semangat berjuang meraih mimpi dan cita-cita.

Ramadan tahun ini banyak tangisan. Tentang kesadaran dan penyadaran diri. Tentang mencari kedalaman yang lebih hakiki. Tentang hal-hal yang saya sendiri sangat perlu memaknai. Belajar untuk lebih memahami keinginan dan membatasi kemauan. Happy Ied, guys!

21 Comments

  1. Sebenarnya jika kita bisa membagi waktunya dengan baik dan benar, masih bisa kok untuk menulis blog ketika musim lebaran sudah tiba. Walaupun memang akan jauh lebih berat dari biasanya.

    Like

  2. Nice post gan, memang jika menulis blog itu harus ada waktu khusus. Kalo nggak ada jangan dipaksain, karena biasanya hasilnya malah jadi jelek.

    Like

Tinggalkan jejak