MEMBACA STATUS MAMA Olive aka Nchie Hanie di akun Facebook-nya membuatku ingin menulis hal yang selama ini kupikirkan. Saat berkunjung ke Jember untuk suatu acara, ia sempat melakukan kopdar dengan beberapa bloger setempat yang ia sebut dengan bloger jadul. Butuh beberapa menit bagi saya untuk mencerna frasa ‘bloger jadul’ dalam kalimatnya. Awalnya kupikir itu ekspresi untuk menggambarkan bloger kudet atau narablog yang sudah ketinggalan zaman dan usang.
Lalu saya sadar ada lapisan makna lain begitu direnungkan lagi ditambah foto yang Nchie Hanie tampilkan. Ini tepat menggambarkan keresahan saya dan Mas Eko saat curhat beberapa waktu lalu. Bloger jadul yang ia maksud ternyata merujuk pada gaya ngeblog atau pola relasi antarbloger sebelum era popularitas bloger saat ini.
Bukan rahasia lagi kan BBC Mania, kini bloger muncul sebagai kekuatan tersendiri di jagat marketing digital. Bukan hanya aneka lomba dengan hadiah-hadiah fantastis (dari gawai terbaru hingga mobil), kalangan bloger juga telah dilirik oleh lingkaran brand produk baik secara langsung maupun lewat agen. Bila didukung dengan kinerja Instagram dan Twitter yang oke, bukan mustahil pundi-pundi kita bakal semakin penuh.
Melesatnya posisi bloger di mata pelaku bisnis tentu sebuah berkah. Anggap saja ini rezeki tambahan sebagai apresiasi atas konsistensi mereka menulis selama ini. Saya pun turut menikmati gemerincing lirikan e-commerce meskipun nilainya tidak wow seperti bloger-bloger lain. Sekadar untuk bisa membiayai operasional blog ini, sudah sangat disyukuri.
Masalah muncul ketika blog menjadi corong produk belaka dan mengabaikan komitmen awal sebagai bloger yang tugas utamanya adalah menulis pengalaman pribadi, baik curhat maupun tips keseharian. Tentu saja curhat yang tidak membongkar aib dan kiat-kiat yang bisa ditiru dan bermanfaat. Inilah yang saya rasakan perlahan hilang di jagat blogosphere masa kini.
Boleh berbayar asal ….
Ada seorang teman bloger yang dahulu sering mengunggah tulisan seputar catatan pibadi kini tergantikan oleh post berbayar atau oleh-oleh event hampir setiap hari. Tak ada jeda untuk tulisan lain. Bukan masalah menulis berdasarkan pesanan atau lomba. Namun jika blog sepenuhnya berisi rekaman event dan sponsored post tanpa SAMA SEKALI diselingi cerita-cerita unik serupa jurnal digital, maka daya tarik blog sebagaimana fungsi awalnya telah pupus. Setidaknya demikian yang saya pahami.
Mbak Carra atau Caroline Ratri pernah menyinggung keresahan yang sama di blognya, dan ini seperti ingin mengembalikan blogging ke ‘khittah’-nya. Mas Eko Nurhuda pun berpendapat sama dan bahkan mulai selektif memilih lomba atau tulisan berbayar meski sebesar apa pun fee yang ditawarkan.
Frasa bloger jadul yang saya sebut di awal mengingatkan saya pada masa awal ngeblog tahun 2011 silam. Sebenarnya bukan masa awal karena sudah ngeblog sejak tahun 2006 di Multiply. Anggaplah ngeblog di WordPress sebagai titik comeback setelah vakum dan kembali nulis atas bujukan Anies Zoothera yang kini tengah sibuk mengasuk kedua balitanya. Kala itu lomba blog masih jarang, apalagi dengan hahdiah yang mentereng. Lebih banyak giveaway yang dihelat di berbagai blog pribadi tatkala TLD belum menjamur seperti sekarang.
Blogwalking dan tukar pikiran terhadap isi postingan menjadi bahan yang selalu menarik. Relasi berjalan sangat dekat dan hangat. Tak heran bila kopdar atau kopi darat menjadi ajang yang sangat menyenangkan. Orang-orang yang selama ini kisahnya kita saksikan secara digital akhirnya maujud di depan kita–lalu becengkerama membincangkan hal-hal ringan seputar pengalaman pribadi.
Kini rasanya blogging bergerak agak berbeda. Blogwalking kian sepi, komentar kadang sepotong-sepotong demi menarik kunjungan balik lewat url post yang disematkan langsung pada kolom komentar. Harap maklum, memang ada sejumlah lomba yang mensyaratkan page view tertentu sehingga perlu diakali demikian. Saya pribadi pun pernah melakukan dan ini menjadi semacam catatan pribadi agar lebih tertib dan disiplin ke depan.
Bloger ‘jadul’ yang saya kenal di titik balik ngeblog dulu kini tak terdengar lagi. Seperti Uncle Lozz Akbar yang pernah menyambangi saya di Bogor beberapa tahun silam. Rasanya merindukan masa-masa itu. Masa di mana tugas utama bloger adalah menulis di blog–sesuai nama yang disandangnya. Saat di mana saya bisa mengulik pemikiran seseorang dalam menghadapi masalah tertentu lalu bisa menirunya atau menambah ilmu.
Bloger sejahtera tentu harus bikin kita gembira. Namun seluruh tulisan sebaiknya tidak berupa pesanan atau lomba belaka meskipun itu sepenuhnya hak pemilik blog. Apakah BBC Mania punya kisah menarik mengenai masa awal ngeblog? Silakan cerita di kolom komentar ya.
Yuhuuuu..Blogger Jadoel datang, dengan membawa sekeranjang senyuman dan silaturahmi. Ahh mengingat masa2 ngeblog dulu dan sekarang memang jauh banget. Tapi dengan fenomenal blogger yang wow, semoga tak menyurutkan rasa sapa menyapa di blog ya.
Aku masih mengaku blogger jadul yang ada apanya, semoga bisa produktif terus dan menjadi orang kaya, kata hati, pengalaman, ilmu dan kaya pertemanan blogger
LikeLiked by 1 person
Ada apanya hayo? Amiin untuk semua doanya Teh.
LikeLike
Ada deeh hahahah
LikeLike
Sebenarnya ini jadi uneg2 antara aku sama suami yang merasakan hilangnya greget ngrblkg seperti jaman aku awal2 kenal dunia ngeblog… pokoknya mah nulis ya nulis ae truz bewe ya bewe ae..huhuhuhu….
LikeLike
Ko Aku kangeen, baca blogger jadul inii..
Keresahan sampe sekarang sesama Blogger.
Bagemanapun, mengikuti dunia bloging donk yaa..
Biar tetep kecee eeaaa
LikeLiked by 1 person
Makin jadul makin asoy ya Teh….
LikeLike
Aku malah gawat.. malas nulis, malas share, malas komentar. Nulis curhat bingung buat siapa. Sponsorpost juga anjlok rate pasarannya. Malas. Pengennya sih ketemu teman2 blogger tapi ngobrolin apalah2 duduk santai.
Udah jenuh banget. Mau ngumpulin energi lagi.
LikeLike
Dah lama nih ga beredar, Mbak Arin. Sibuk kerjaan ya? Hayu semangat Mbak, dimulai dari ngelomba lagi hehe ….
LikeLike
maaak ariin semangaat…
Aku juga kemaren2 gituh, jeblok deh blognya, lagi malas ngapa2in, lagi enak menikmati bobo
LikeLike
Rajin meureun, rajin makan hihi
LikeLike
Kumasih jadi blogger jadul…. Walopun udah sangat jarang blog walking karena capek baca sponsored post yang ditulis dengan sangat enggak menariknya. Sponsored enggak mengapa, tapi buatlah menarik~
Salam kenal~
LikeLike
Betul, PR banget buat nampilin sponsored post yang menarik. Sulitnya kadang pas content placement ya. Terima kasih, salam kenal balik.
LikeLiked by 1 person
Yang jelas aku bukan blogger jadul, Mas. Hiks.
LikeLike
Apalagi aku 😀
LikeLike
aku juga blogger era lama mas
waktu aku SMA (tahun 2010-2012) rame banget dunia blogging. aku ngikutin yang anak2 muda seperti una (sitti rasuna wibawa), siluman capung, aul howler, dan masih banyak lainnya. mereka ramah2, sering ngunjungi balik.
aku juga ngikutin blogger2 mamah-mamah dan om-om. yang mamah-mamah itu kayak mbak alaika dan mbak nchie hanie (ehtapi mbak nchie hanie lupa sama aku pas di kopdar blogger jember, tapi waktu itu aku nggak hadir sih. yang mbak alaika itu yang inget aku “ocha yang blogger SMA itu kan?” hihihiii, aih senangnya
tapi saat aku kelas 12 semester akhir, aku mulai fokus sama UN, jadinya blog kutinggalkan sementara waktu.
saat kuliah, aku juga masih ngeblog, tapi jarang2.
terus bangkit lagi di awal tahun 2017, setelah aku merasa nganggur berat, karena organisasi dan komunitas udah selesai semua, tinggal skripsi doang.
sempet kaget dengan dunia blogger yang semakin wow. maksudnya blogger semakin terhargai. banyak banget lomba blog, banyak banget job blog, dan itu membuat aku terpukau, hahaha.
tapi ternyata ehh… mereka nggak sebegitu tulusnya saat berkunjung. ada iri2an gitu dalam segi materi, memperebutkan hadiah lomba, dan hal-hal semacam iri-irian desain grafis yang sering menang lomba. hahaha. aku sih juga nggak memungkiri kalau aku terbawa pada arus itu, hampir sekitar 3 bulanan lah aku kayak gitu.
terus, ada pembaca setiaku, yang bilang ke aku bahwa dia gak suka lagi sama blogku, karena isinya iklan melulu, maunya curhatanku gituuu… heyyaaaaaa
jadi mulai beberapa pekan kemarin, aku sudah mulai menata lagi blogku. kalau mau ikut lomba atau ada iklan, kupastikan ada jeda tulisan asli dari aku.
juga pengennya, kalo ikutan lomba itu maunya yang softselling gituuu… tapi aku pengen yang hadiahnya laptooooop, tapi mereka maunya hardselling… duh laaaaaaah galau eta..
ohya, aku kenal mas Rudy ini pas tahun 2017an ya. sebelumnya kita nggak pernah tau kan ya mas? soalnya aku sih ya tahunya baru-baru ini, hehee… mainku kurang jauh, hahaha
LikeLike
Hebat kamu, Cha, udah nulis sejak SMA. Lanjutkan terus biar makin terasah. Ada Bu Prita sebagai mentor. Iya zaman dulu hubungannya kuat. Salam kenal lagi deh 😛
LikeLike
masih banyak kok blog yang isinya bukan titipan sponsor. termasuk saya. (padahal ga ada sponsor yang nglirik blog sederhana saya) #eh
LikeLike
Iya, Mas. Percaya kok!
LikeLike
Udah lama pengen nulis ini tentang kembali ke khittah ngeblog 2011 dimana awal2 saya mulai ngeblog. Emang sih ada atmosfer yang terasa beda. Pas ketemu bibi titi teliti di Bandung kapan hari ngobrolin banyaaak ttg ngeblog di masa lalu. Nyebut beberapa bloger jadul yg sekarang entah kemana rimbanya, kangennn. Mudah2an bisa kutulis di blog ah. Sisan curhat hahaa
LikeLike
Ayo ditulis Mbak. Biar makin intensif ngeblognya. Ga melulu lomba.
LikeLike
Komen aah…
Merasa jadul juga sih…
Saya memang BBC Mania. Sejak jaman jadul sampai sekarang… Hehehe…
Banyak yang berkesan waktu aktif ngeblog dulu. Saling BW dan bercanda di komen2 rasanya bikin akrab. Kopdar-kopdar manis ditemani Jolla Jolly, lapis talas bogor, serabi, rendang jengkie dll masih lekat dalam ingatan. Sekarang saking lamanya ngga nulis… mau buat 1 kalimat aja kok mikirnya lamaaaa banget…
Salut sama mas Rudi yang masih aktif nulis sampai sekarang. Jadi bisa jadi ice breaker antara blogger jadul dan blogger jaman now.
Lanjutkan..
LikeLiked by 1 person
Sayang banget nih Mbak Niken udah ga ngeblog. Sibuk cari berlian ya hehe. Padahal kisah lima sekawan menarik loh. Makasih, Mbak. Kapan rendang jengkie dikirim? 😀
LikeLike
Jujur aja sejak multiply karam 2012, semangat ngeblog udah menurun mas, platform blog yang sekaligus social media lebih memudahkan untuk interaksi sudah nggak ada lagi ditambah rutinitas harian yang cukup menyita waktu. Untuk sekarang belum bisa balik nulis seperti dulu, semoga blogosphere bisa seperti akhir 2000an lagi
LikeLike
Mas Priyo termasuk yang laris nih blognya, isinya sering beruntun brudul-brudul yang gemerincing hehe.
Ayo nulis kayak dulu lagi Mas. Warnai dengan nonsponsor.
LikeLike
Lha iki rak cah e…jebule ning kene.
Wes, meh komen iku thok. Nk gak oleh yo wis dihapus wae. Salam yooo dr bloger stgh jadul stgh kekinian 😀😎 Kapan ketemu gelutan neh iki?
LikeLike
Wong kok hobinya gelud. Mbok ya bikin acara bagi-bagi hape Asus ngono Nda….
LikeLike
Aku juga sudah sulit sekali memaksakan diri menulis. Mungkin ada sedikit rasa minder melihat blogger sekarang yg WOW skill tulisan, infografis, dan template-nya. Juga sedikit rasa iri krn blogger ibukota bergelimpang event dan rupiah. Hahahaha
Shame on me, krn minderan dan sulit memaksakan diri kembali kekejayaan blogger jadoel.
LikeLike
Betul, bloger di kota besar kok alangkah asyiknya diliputi banyak event yang kece. Ya, yang penting tetap menulis, Mbak. Plus nanam sayur hidroponik.
LikeLike
Aku sih nggak termasuk blogger jadul, tapi gayaku masih jadul banget, kecuali yang bagian blog walking. Dari dulu suka baca Dan komen di blog orang lain sesempatnya. Insya Allah aku masih memegang niatku sejak kenal blog jaman kuliah dulu, sebagai sarana pelampiasan isi hati, syukur2 kalau bisa membawa manfaat. Sampai saat ini insya Allah masih banyak porsi curcol daripada sponsored post.. ya kali memang jarang dapat job hehe.
LikeLike
Top banget, lanjutkan!
LikeLike
Ah.. ini membuat saya kembali melirik Surau Inyiak yang debunya sudah setebal karpet masjid.. 🙂
Ada keinginan besar untuk kembali merawatnya. Tapi… selalu saja ada “tapi” yang membuat urung menengok ke blog yang seharusnya menjadi ajang rekreasi buat saya tersebut.
Semoga gemboknya nggak karatan, yang membuat saya bakal kesulitan masuk ketika ingin kembali.. 🙂
LikeLike
Di sela kesibukan Uda Vizon yang begitu padat ya dimaklumi kalau gak teratur update blog. Tapi termasuk bagus loh masih ada tulisan baru sesekali.
LikeLike
saya termasuk blogger jadul, kudet dan sepertinya sekarang jg masih jadul 😀
LikeLike
Hidup jadul!
LikeLiked by 1 person
Iya, kadang aku kangen juga dengan awal2 ngeblog dulu th 2007 an. Nulis apa yg ingin ditulis, bw dengan sukarela betul2 tanpa maksud apapun, bermain2 dg salju yg berguguran atau ikan yg berkejaran di template blog hahaha. Enjoy banget deh pokoknya. Nchie Hanie termasuk teman blogger jadul yg sering ku bw in di blogdetik, mba Ani Berta juga dll *duh jadi inget blogku yg di blogdetik, lama nggak update hiks. Sekarang banyak blogger keren yg pinter SEO, infografis dan bikin video, lalu aku merasa semakin jauh tertinggal di belakang.
Hhhm… dibuat happy ajalah ngeblog ini 😀
LikeLike
Jadi inget nih saya juga punya akun di blogdetik. Dulu dan sekarang memang beda keasyikannya ya Mbak.
LikeLike
Hallo om, aku ikut merasakan keramahan kalian. Iyap, aku muncul di tahun 2011 waktu aku kerja. Ngeblog buat mediaku membunuh waktu luang di kantor. Asyik banget tahu, baca komentar bloger jadul yang seperti kenal udah lama, aku sampai iri tahu, kok kalian semua akur, guyup, saling support dan saling mampir di maya maupun nyata
.
Om juga yg nyapa aku waktu ketemu di event di Alam Sutera, aku jadi malu
.
Sekarang ngeblog sudah pro banget dech, akupun merasa jauh tertinggal dr mereka yg aktif, hehehe.
LikeLike
Ikut senang sih dengan kemajuan blogger sekarang yang sudah mulai dihargai cuma ya sayang kan kalau ternyata tugas utama terkalahkan. Tapi ya sah-sah aja sih Mbak. Apa kabar Faiz?
LikeLike
aku akuuuu…aku blogger jadul jg kan ya mas? *lho?
hihihihi
aku lg sering bgt hiatus nih ngeblognya hiks hiks
LikeLike
Lagi sibuk apa nih, Orin? Nulis bukukah?
LikeLike
yang pasti aku sih suka komen pada tipe postingan2 di blog ini.
LikeLike
Hatur nuhun. Viva Petung eh ngeblog!
LikeLike
Entahlah, sekarang lebih menikmati blogwalking daripada muncul di medsos atau komunitas. Itupun bw di blog2 tertentu saja karena jaman sekarang itu di pergaulan blogger kalau salah posting, salah omong, salah komen, salah teman bakalan abeeezzzz wkwkwkwkw…. Ngeriiiih.
LikeLike
Ngeri ya Mbak. Ikut lomba aja sesekali biar tambah tabungan, hehehe.
LikeLike
Aku ngeblog sejak taun 2000-an, jaman2nya masih geocities. Jadul banget ya ,, hehehe.
Sekitar taun 2011 bikin GA pertama kalinya, dari situ mulai kenal dekat beberapa teman blogger. Setiap ada teman blogger luar kota yang datang ke Bandung, pasti ada woro2 di FB. Janjian kopdar di tempat makan, bayar masing2, bawa keluarga masing2 pula. Ngobrol ke sana kesini, seru. Trus nanti bikin postingan tentang kopdar itu. Saling komen meneruskan silaturahim. Hayu mas, kapan kopdaran di Parongpong.
Tapi ngga bisa nyalahin juga kalo skr blog isi postingannya review semua, karena yg saya tau, beberapa teman memang menjadikan blogger sebagai profesinya. Mencari penghasilan dari situ untuk memenuhi kebutuhan sehari2.
LikeLike
Geocities? Meuni jadul. Iya, Teh Dey dulu yang kukenal awal-awal di WP. Semoga bisa bikin GA lagi yang bikin semangat.
LikeLike
Wuih, jaman Geocities??? Aku tahun 2003-2004 belajar bikin web di Geocities gak jadi-jadi, hahaha. Makanya tahun 2005 ada Blogger.com seneng banget.
LikeLike
Dulu di multiply nulis suka-suka. Ga mikir macam2. Hehehe… iya sih sekarang lebih mikir kalau mau posting curhat2 gitu. Tapi tetap sih isi blog saya banyakan curhatnya 😀
LikeLike
Mbak Yanti mah diam-diam produktif nulis buku dan cerpen anak.
LikeLike
Merindukan awal2 dikau menarikku ke dunia blogging. Ada bahagia yg teramat sangat melihat tulisan baru terposting, lebih bahagia llagi ada yg komen. Beneran nyandu dan lan cinta sama dunia perbloggingan. Apalagi bisa kenal orang2 keren dr mulai blogger jadul sampe yg masa kini dan bikin iri (perasaanku persis kek mbak susi..minder hiks).
Honestly aku lagi jenuh sama sosmed dan ngeblog akhir2 ini. Buka sosmed dan blog hanya krn ada kewajiban. Dan justru kewajiban utulah yg akhirnya bikin ngeblog ga asyik. Di satu sisi pengen balik lg ngeblog for fun tp lain sisi butuh jg duitnya hahahha…. Mungkin skr saatnya selektif memilih job dan mulia menulis dari hati lagi ya
LikeLiked by 1 person
Hebat kamu ya, sekarang udah makin eksis dapet job hehehe. Memang kalau sudah hilang unsur fun ya bikin males aja. Hayuklah jadi sponsor buat GA-ku!
LikeLike
Ya ampun! Aku juga kangen masa ngeblog jaman dulu, yg bener2 curhat, lalu knal sama banyak orang, hangat saat akhirnya bertemu. Uncle Lozz, Mbak Dhe Gamazoe, ada Dija Little Princess yang sekarang udah gedhe, duh….
LikeLike
Betul, asyik banget hubungannya.
LikeLike
Beberapa waktu lalu saya juga sempat merindukan pola hubungan blogger yang demikian, mungkin saat ini memang sudah layak era pada masa itu dikatakan ‘bloger jadul’ tapi kok justru malah ada keasyikan tersendiri yaa disitu.
Jadi keingat dulu kenal blog sejak 2009, meski belum pernah ikut kopdar sampai ke pulau jawa minimal pernah merasakan era bloger jadul itu.
Sedikit banyak bisa mengenal blogger-blogger senior seperti om belalang cerewet juga hal yang menyenangkan. Heheh.. 😀
LikeLike
Keasyikannya berbeda ya zaman sekarang dan dulu. Yang penting ada selingan.
LikeLike
Aku ngeblog setelah baca profil tentang Blogger.com di sebuah majalah yang cuma beredar di kalangan internal. Ya, aku member sebuah sekte rahasia hahahahaha. Aku senang banget waktu itu, sebab sudah lama banget aku cari sebuah media yang bisa membuat tulisan-tulisanku dibaca orang banyak. Tanpa harus berhadapan dengan birokrasi meja redaksi, plus redakturnya yang tak jarang cuma lihat nama penulis untuk meloloskan sebuah tulisan. Bisa dimaklumi.
Makanya begitu baca tentang Blogger.com, aku langsung ke warnet dan hari itu juga blogger pertamaku jadi. Tapi karena bikinnya tanpa konsep, ya berantakan banget. Baru pada kesempatan berikutnya aku bikin blog personal yang lebih terencana. Isinya cuma cerita-cerita keseharian, terkadang kuisi dengan naskah yang ditolak suratkabar, lalu mulai berkenalan dengan make money online.
Cuma dulu blog bahasa Indonesia gak laku buat nyari duit. Makanya generasi kami rata-rata kalo punya blog personal ya cuma buat interaksi aja, blog yang buat nyari duitnya dirahasiakan. Hanya teman-teman dekat aja yang tahu saya nyari duit pake blog berbahasa Inggris apa aja. Jadi, gak kaya sekarang, dulu blog personal ya murni personal isinya.
Satu dan lain hal membuat aku hiatus panjang dari blog. Bayangin, dari akhir 2011 sampai kemudian baru tergerak lagi untuk menyeriusi blog pribadi pada awal 2016. Dan cukup setahun bagiku untuk memetakan gimana dunia blogging jaman now, dan aku ngerasa gak nyaman. Ya, kita butuh duit, dan seneng banget blog bisa menghasilkan. Blog personal berbahasa Indonesia, tarifnya bisa sampe jutaan, wahai! Jamanku ngelog di tahun 2007-2008 bahkan sampe 2011 ya nggak bakal ada itu terjadi.
Tapi interaksi antarblogger yang kurasakan gak kaya dulu. Sekarang blogger terikat karena job, karena event. Bikin komunitas pun arahnya biar bisa mudah dikoordinir buat job, selain juga supaya dilirik agency karena jumlah membernya yang massif. Kalau dulu bikin komunitas ya murni buat kumpul-kumpul dan sharing. Betul, lebih hangat dan akrab.
Makanya kemudian aku menarik diri lagi. Dan kembali hiatus sepulang dari Tidore, hehehehe. Cuma nggak akan lama kok. Sebelum tahun 2017 berakhir aku bakal menggebrak lagi. Hahaha, gaya kali ya? 😀
LikeLike
siap menantikan gebrakan mu mas Eko.
LikeLike
Panjang komentarnya dah mau ngalahin blog post yang dikomentarin hehe. Ayo Mas gebrakannya jangan lama-lama!
LikeLike
Aku mau merenung dulu di sini sebelum komen, ah. Hehehe
…….
…….
…….
…….
Jadi inget zaman multiply. Selalu suka masa itu. Tapi ya gitu, segala sesuatu bergerak kan yaa.
…..
…..
…..
Duh, belom maksimal nih, jd bingung mau komen apa. Yg jelas aku termasuk yg berusaha untuk nulis dr dlm hati….
LikeLike
Semangat, Nia!
LikeLike
Halo Om. Lama tak BW, nih. Saya pun turut prihatin dengan fenomena seperti ini. Saya juga merasa blogku sekarang isinya banyak even dan sponsor post. Namun dalam hati yang sangaaat dalam pas lagi sendiri, kepikiran ide nulis hal hal bersifat opini.
Hanya saja sekarang lagi kesepian nih. Kesepian mencari teman blogger yang bisa diajak main BW BWan sambil curhat hehe
LikeLike
Itulah, kebutuhan dan tuntutan komitmen kudu seimbang. Kangen zaman dahulu jadinya ….
LikeLike
Lho, komenku kok ilang?🤒
LikeLike
Tadi ketangkep ma Aki Ismet.
LikeLike
Whoalaaahhh. Komenku ilang, Om. Wes ngetik panjang pakai curhat pula. Lha kok ilang. Tulung klo ketemu ikatin ya Om biar gak ilang lagi.
LikeLike
Tuh udah kubebasin
LikeLike
Beruntung saya berkutat dengan orang-orang parenting. Dimana setiap bulannya, selama 17 hari, ada masa harus menuliskan cerita keseharian dengan si kecil. Itu juga di blog khusus parenting.
Bahkan selama ini gaya menulis saya masih seperti dulu, yang sempat dicibir orang ga punya komentar (tp viewsnya banyak) plus katanya bahasanya kaku. Ya, saya terbawa dengan cara penulisan tesis dulu memang. Jadi, saya blogger jadul yang soal job tak pernah ngoyo lagi. Karena saat ini lebih penting menjadikan anak saya generasi yang siap untuk saya tinggalkan dan jadi penyelamat saya di akhirat kelak.
LikeLike
Sepakat dan selamat. Semoga bisa kontinu ya Mbak.
LikeLike
Menulis jaman jadul memang murni ekspresi dan menyampaikan pemikiran.
Dulu yang ditunggu itu kalo ada acara ngumpul dan kopdar. Ada yang sponsori asik banget. Saya beberapa kali ikut acara yang diadakan oleh deBlogger (komunitas blogger Depok).
LikeLike
Saya juga suka banget Mas kalau ada kopdar. Kopdar komunitas belum pernah, hanya kopdar pribadi aja.
LikeLike
Met malam Mas, apa kabar?
Setelah tadi sedikit berkomentar di FB, rasanya gak afdol bila tidak membaca lengkap tulisannya dan sedikit berkomentar disini.
Saya suka dgn kalimat ini “mengabaikan komitmen awal sebagai bloger yang tugas utamanya adalah menulis pengalaman pribadi, baik curhat maupun tips keseharian.”
Terus terang hanya itu yg sampai sekarang saya lakukan dgn blog saya. Bukan karena apa, tapi memang karena itulah kemampuan saya menulis di blog. Saya belum sampai kepada kemampuan menulis sponsored post. Namun, entahlah yang utama saya masih merasakan kesenangan menulis di blog, walau saya akui kini saya jarang posting tulisan baru. #HappyBlogging seperi tag line Warung Blogger tetap itu yang saya pegang.
Salam dari saya di Sukabumi.
LikeLike
Salut buat Kang Titik yang masih ajeg nulis, seputar keseharian plus pengaaman nonton jazz.
LikeLiked by 1 person
kangen ngeMPi…..
dulu memang hangat, akrab… sekarang jarang ngeblog jarang silaturahmi ke blog teman juga 😦
LikeLike
Sama, Mbak. Sekarang jarang blogwalking karena malas. Tema yang ditulis gitu gitu aja.
LikeLike
Kayaknya sayah ikutan ngerasain jadi blogger jadul. Awal ngeblog nyenengin bngt krna suasananya kekeluargaan.
Skr perasaan kok males yaa… Suasananya ga enakeun, hadeuuh. Plus jenuh juga kayaknya.
Yasud mending balik lagi curhat di blog atau mager di dapur aja deh
LikeLike
Iya, Mbak. Zaman berubah, tapi harus ingat pada komitmen awal ngeblog. Mbak Inna mah rajin masak.
LikeLike
Waaaaah, ternyata mantan anak multiply juga :D..
Saya blogger jadul, mas dan sangat susah beradaptasi dengan blogger milenial, hahaha.. Bukan susah sih, tapi mmmmm gimana yaaa cara menjelaskannya? Ah pokoknya gitu lah :D..
Sejujurnya saya merindukan blogger2 jadul yang tulisannya based on true story (baca : curhat) tapi mengandung sejuta hikmah bagi pembacanya. Terus komen2nya, ajang silaturahmi banget. OOTnya bikin kangen! hahaha. Apa karena dulu gak ada WAG kali yaaaaak? 😀
Aich, tulisan ini mengingatkan saya pada rekanan blogger jadul yang kini hits melejit paripurna nusa bangsa *halaah* :D.
LikeLike
Wah, MPers juga ya. Jadi penasaran siapa itu bloger jadul yang sekarang melejit ke langit 😀
LikeLike
Kerasa banget bedanya blog walking zaman dulu sama zaman sekarang, dulu sampe ngantuk ngantuk kalo main ke blog orang lain saking penasarannya.
LikeLike
Betul banget, tren sudah berubah dan kecenderungan orang ngeblog juga bergeser seiring potensi blog yang menawarkan keuntungan finansial.
LikeLike