Kopi Robusta Lombok, Kopi Premium dengan Cita Rasa Fruity yang Harum

Sudah lama BBC tak menurunkan tulisan tentang kopi. Sebenarnya sudah tak sabar membocorkan sensasi ‘gurih’ kopi Lombok sejak menerima paketnya dari seorang teman di Jakarta. Teman bloger ini saya kenal ketika sama-sama aktif di Bernas atau Berbagi Nasi Bogor dulu. Peraih Srikandi Blogger Favorit 2013 ini baru saja pulang dari Lombok untuk membantu pemulihan pascagempa.

Sejak lama ia memang memilih jalan sebagai seorang sukarelawan, terutama bidang literasi. Tak heran jika ia menjadi penggerak BHSB (Blogger Hibah Sejuta Buku) dan aktivis di gerakan Sajubu atau Satu Juta Buku yang menghimpun lalu mendonasikan buku ke seluruh Indonesia. Kali ini berbeda. Bukan buku yang ditawarkan, melainkan kopi. Kalau sudah ditawari kopi, mana mungkin saya bisa menolak? Apalagi seluruh keuntungan penjualan kopi ini diperuntukkan untuk Lombok. Makanya kalau mau kasih saya oleh-oleh, kopi pun cukup, hehe ….

Ulasan kopi ini telambat karena saya harus menjalani operasi pencabutan gigi. Duh, nyeri nyeri nyeri di luar dugaan karena ini pengalaman pertama. Untungnya kopi yang saya pesan datang lebih awal bahkan sebelum saya sempat mentransfer biayanya. Rezeki nomplok, pikir saya, ketika Kak Anazkia menginformasikan lewat WhatsApp bahwa kopi sudah dikirim disertai buku tentang Internet sehat—tempat dia bergiat saat ini.

kopi Robusta Lombok

Premium yang harum

Saya memesan dua kantung kopi Robusta premium berukuran 250gr. Seperti nama yang disandangnya, kopi Lombok ini memang benar-benar premium—punya cita rasa tersendiri dibanding kopi-kopi lain yang pernah saya rasakan. Kopi Nusantara memang kaya rasa akibat perbedaan dataran tempat kopi ditanam. Kopi-kopi produksi luar Jawa selalu unik dan sedap dinikmati. Selama ini saya pernah mencicipi kopi dari Jambi, Bengkulu, Lampung, Palembang, Aceh, Bali, Bogor, BandungPekalongan, Blitar, dan Banyuwangi. Semuanya enak walaupun bisa dirangking kenikmatannya.

Kesan pertama tentang kopi Lombok adalah aroma harum ketika dibuka karena dikemas dengan kantung degassing valve yang bisa dibuka tutup tanpa perlu digunting. Biji yang digiling halus segera merekah dan menggoda mata dan lidah. Sayang sekali saat menerimanya, saya belum bisa menyeduh dan meminum kopi. Seminggu setelah gusi pulih, alhamdulillah kopi Robusta Lombok pun bisa kami nikmati bersama.

Fruity adalah cita rasa yang tercecap di lidah kali pertama saya menyesapnya sedikit demi sedikit. Spontan saya membayangkan kenikmatan kopi Excelsa yang konon terkenal dengan sensasi rasa buah karena biasanya ditanam di dataran dengan buah-buah di sekelilingnya. Saya bilang ‘membayangkan’ karena secara pribadi belum berkesempatan merasakan kopi yang salah satunya dihasilkan dari Jombang ini.  

kopi lombok

Sesuai selera

Dengan takaran gula dan kopi yang pas, bersiaplah menemukan rasa legit dari Kopi khas Lombok ini. Bubuk yang dikirim ke saya rupanya terlalu lembut, demikian menurut penuturan Kanaz—sebutan akrab Kak Anazkia. Perlu BBC Mania ketahui, biji kopi langsung didatangkan dari Lombok dalam keadaan mentah lalu disangrai, ditumbuk, dan dikemas oleh teman-teman relawan di Jakarta.

Jadi Anda bisa memesan kadar kekasaran kopi yang diinginkan sesuai selera. Jangan ragu untuk memesannya sekarang juga karena seperti saya bilang hasil penjualan kopi ini akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan literasi di Lombok. Kapan lagi bisa ngopi sambil berdonasi, ya enggak? Dan eit, bukan cuma itu. Ada beragam kain, sarung, dan tas khas Lombok yang bisa teman-teman borong loh.

bule beli kopi Lombok
Foto dari Kanaz

Bahkan tempo hari seorang bule asal London memborong kopi dan kain-kain itu. Yakin enggak mau? Saya sih berencana bikin giveaway dengan hadiah salah satunya 1 pouch kopi Robusta Lombok yang sengaja saya sisihkan. Tapi enggak janji deh kalau ada terus. Kali aja mendadak kalap terus diseduh juga, haha ….

Sudah ngopi hari ini?

14 Comments

  1. Buah-buahan yang tumbuhnya dekat dari laut selalu memberikan sensasi, aroma dan rasa yang beda. Ini mungkin karena garam yang dibawa angin yang selalu dimasukkan kedalam buah itu selama proses terbentuknya buah. Dimulai dari kelopak bunga, mahkota, benang sari, putik dan lalu berkembang menjadi buah sampai matang. Selama proses itu buah siang malam dibelai angin dari laut yang mengandung garam. Ini mungkin salah satu rahasia kenapa buah-buahan atau tanaman yang berasal dari pulau yang dikelilingi laut selalu memberikan rasa dan nikmat lebih. Masya Allah.

    Like

  2. Pingback: 5 Kuliner Padang Ini Bikin Lidah Meleleh, Nomor 4 Bikin Geregetan! | MENIT PERTAMA

Tinggalkan jejak