Heboh 80 Juta Rupiah: dari Meme Ngece Hingga Satir yang Seolah Sepele

Beberapa waktu lalu angka 80 juta rupiah bertebaran di dunia maya, mewarnai aneka status warganet di berbagai kanal media sosial dalam bentuk tagar (hashtag) atau status satiris. Karena jarang menonton TV atau mengakses kabar selebritas lewat portal berita infotainment, saya pun tergoda mencari tahu lewat grup bloger setempat, yang isinya cuma empat orang itu. 😀

Ternyata 80 juta rupiah itu adalah angka yang dipatok sebagai tarif seorang artis yang disinyalir terlibat dalam praktik prostitusi daring. Pantaslah muncul tanggapan di berbagai medsos yang kebanyakan bernada menyerang bahkan merendahkan si artis. Bukan hanya status menyindir, namun meme-meme segera membanjiri grup WhatsApp dan entah grup di mana lagi.

Tak butuh kecerdasan tinggi untuk menafsirkan maksud meme-meme itu. Sebagian yang saya baca bermuatan negatif yakni menghina dan merendahkan VA yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Saya tentu mengecam cara VA mencari uang, namun mereproduksi konten-konten menyindir menurut saya juga tak bijak. Bayangkan jika sampai pada gawai anak-anak dan jadi konsumsi candaan mereka.

Karena anjing dan kucing

Saya tak tergoda mengomentari perilaku VA dan modusnya dalam mencari rezeki yang banyak dikecam orang lantaran gaya hidup yang selangit. Sebaliknya, saya teringat dua kisah yang sering diceritakan oleh para penceramah atau mubalig kita. Apalagi kalau bukan soal seorang wanita pekerja seksual yang akhirnya masuk surga gara-gara kesudiannya menghapus dahaga seekor anjing.

Lain lagi seorang lelaki yang murka pada seekor kucing lalu mengikatnya pada sebuah tiang tanpa memberinya makan, pun tak memberinya kesempatan mencari makan sendiri. Rasulullah menyatakan bahwa lelaki tersebut akhirnya dimasukkan ke dalam neraka lantaran tindakannya kepada seekor binatang yang mungkin terlihat sederhana.

Melihat fenomena cercaan dan sindiran di jagat maya, saya tak bisa tak teringat pada dua penggalan kisah tadi. Betapa hal-hal yang kelihatan sepele, remeh, atau trivial ternyata punya dampak yang luar biasa. Jangan sampai hubbub atau silang sengkarut respons terhadap kabar infotainment yang kita anggap candaan belaka malah membawa bahaya bertubi-tubi bagi kehidupan kita. Entah di dunia, atau hukuman pedih di akhirat nanti.

Alih-alih menyulut api gosip, bukankah lebih asyik kalau kita merenungi aib kita sendiri sambil terus melecut potensi untuk berbuat baik bagi sesama? Seperti bapak pemilik bengkel sepeda yang dua pekan lalu meminjami saya sepeda jengki sewaktu sepeda si sulung direparasi sampai harus menginap di bengkelnya. Sepedanya butut, tapi masih enak dikayuh. Saya menggenjotnya dengan mantap menuju perpustakaan dengan beban tas punggung berisi laptop yang cukup berat.

Tak terbayangkan olehku bahwa akan mendapat pinjaman unit pengganti sambil menunggu sepeda beres direparasi. Tentu saya mesti bayar bentor yang cukup mahal, atau jalan menuju rumah yang juga lumayan. Sungguh sangat berarti meskipun sepanjang jalan saya kerap diamati pengguna jalan lain karena sepeda butut itu. Bodo amat! Hehe … Sepeda itu boleh jadi akan menuntun si bapak ke surga, who knows?

Selamat menyambut akhir pekan, BBC Mania!

20 Comments

  1. 80 juta itu kok sepengetahuan saya jadi viral gara-gara anak kecil yang plagiat itu, memvbela VA dan merendahkan IRT. Itu tuh yang bikin jamaah makemak heboh se Indonesia. Jangan deh berurusan sama maemak kalo nggak pengin babak belur :/

    Like

      1. Dan saya yakin sih pikiran dia yang serba ngasal itu dibangun bukan cuma semalam. Itu akumulasi dari paparan selama bertahun-tahun. Jadi keblinger juga butuh proses haha

        Like

  2. Ampun deh Mas kalau ingat angka 80 juta…duh itu harus kerja di pabrik berapa bulan coba? Aneh memang urusan uang ini, bagi sebagian begitu mudah membuang sejumlah itu cuma untuk itu, sebagian lagi jumlah itu seperti angka khayalan…kapan megang sejumlah itu…

    Eh jadi ngelantur Mas, maaf. Tapi statement akhirnya itu jadi bahan perenungan juga…”sepeda itu boleh jadi menuntun si bapa ke surga…”

    Salam dari saya di Sukabumi,

    Liked by 1 person

  3. Sepakaaaat..
    “bukankah lebih asyik kalau kita merenungi aib kita sendiri sambil terus melecut potensi untuk berbuat baik bagi sesama? ”
    .
    .
    Alhamdulillah Allah masih menyembunyikan aib hambaNya yang lain. Dan untuk kasus VA, saya memang menutup mata. Saya ndak mau membaca atau share meme yang berhubungan dengan VA, apalagi terpancing, xixixixi :D.
    Seperti kalimat pamungkas, bapak “Sepeda itu boleh jadi akan menuntun si bapak ke surga, who knows?”
    .
    .
    Jangan sampee’ henpon saya menuntun saya ke neraka! Uuuh atuuuuut! 😀

    Like

  4. Ibaratnya ada gula ada semut, kalo gak ada yg jd target makanan, mana ada semut yg mengerubungi? Tp ya… Sebenarnya manusia uda dikasih akal, itu mungkin yg jadi tolok ukur seseorang mau ambil “makanan” yg tersedia apa nggak. Kalo uda hilang akal, pasti ya kayak kelakuannya binatang.

    Like

  5. Sepakat mas, saya juga nggk habis pikir soal 80jt ini bisa viral kayak gini, dan rasanya komentar-komentar dari jagat maya kayak nggk adil. Lebih baik kita merenungi aib dan dosa kita sendiri, daripada menjudge orang-orang yang belum tentu kita lebih baik darinya

    Like

Tinggalkan jejak