4 Kuliner Lamongan Ini Wajib Dicicip, Nomor 3 Spesial Banget

Ketika mengunjungi sebuah kota, seorang pelancong atau traveler kerap mengincar kuliner atau makanan khas daerah tersebut. Selain daya tarik wisata lokal, tak bisa dimungkiri kuliner berada di urutan kedua untuk dieksplorasi. Boleh dibilang, kunjungan ke sebuah tempat terasa belum lengkap jika khazanah icip-icip belum tuntas digali.

Tak terkecuali Lamongan, kota kecil yang terletak di jalur pantura—berbatasan dengan Gresik di sisi Timur dan Tuban di sisi Barat. Lamongan juga punya beberapa menu andalan yang siap disantap para turis domestik maupun mancanegara. Lebih jelasnya BBC Mania bisa baca daftar berikut. 

1 – Soto

“Menunya soto, Mas,” ujar Fitri melalui pesan pendek di WhatsApp akhir pekan lalu ketika acara bedah buku akan berakhir. Hari itu Fitri kebetulan didapuk sebagai pembaca acara di perpustakaan daerah Lamongan. BBC Mania tentu tak asing dengan masakan berkuah ini. Meskipun banyak menu serupa di tanah air, soto dari Lamongan tak mungkin dilupakan.

Tak heran jika Lamongan mendapat julukan sebagai Kota Soto. Bukan hanya lantaran banyaknya kedai yang menjual soto di kota kami, tetapi warga di rumah-rumah pun kerap mengandalkan menu ini sebagai penjamu tamu pada acara-acara spesial. Selain itu, soto dan pecel lele semakin naik pamor seiring diaspora Lamongan yang kian menyebar ke penjuru Nusantara.

Untuk kedai atau depot (sebutan resto di Lamongan), soto yang dikenal paling enak adalah yang dijual di Depot Asih. Artis atau pejabat negara yang kebetulan menyusuri jalanan Jakarta – Surabaya biasanya merapat ke Depot Asih untuk menyantap soto andalannya.

2 – Tahu campur

Masakan kedua yang juga khas Lamongan adalah tahu campur. Meskipun khas, nyatanya penjual tahu campur tak sebanyak jumlah penjual soto. Tahu campur adalah masakan berkuah yang punya aroma khas sapi karena biasanya kaldunya dicampur kaki sapi.

Sesuai namanya, tahu campur terdiri dari irisan tahu goreng, kikil (kulit dan daging kaki) sapi, taoge segar, dan irisan daun selada. Sebagai pengganti nasi, lontong yang dipergunakan. Sebelum disajikan, semua komponen tadi disiram dengan kuah kikil yang dijamin nikmat banget.

Yang membuat istimewa adalah di dasar mangkuk atau piring terlebih dahulu dilumuri adonan petis yang bikin makin sedap. Para penjual tahu campur di Lamongan biasanya berasal dari daerah Padengan atau Banjarmadu, yaitu dari arah Kampus Unisda mengarah ke WBL.  

3 – Nasi Boranan

Dibanding dua menu sebelumnya, nasi boranan boleh dibilang paling istimewa. Apa sebab? Karena hhingga saat ini penjualannya hanya berkisar di kota Lamongan. Itu pun tidak seluruh Lamongan. Menurut informasi yang saya dapat, bumbu nasi boranan awalnya diracik dari Desa Tanjung—tempat di mana kompleks kami berada saat ini.

Begitu legendarisnya nasi boranan, pemerintah setempat akhirnya memutuskan Desa Kaotan sebagai sentra nasi atau sega boranan. Dipilihnya Desa Kaotan ini membuat saya berpikir jangan-jangan Kaotan juga merupakan induk bumbu boranan ya. Nantilah saya cari informasinya. Yang unik dari nasi boranan adalah penyajiannya dipincuk seperti pecel dan penjualannya bergaya lesehan di mana pun ia dijajakan.

Kalau BBC Mania kebetulan singgah di Lamongan, silakan meluncur ke kedai nasi boranan di dekat Hotel Elresas, satu deret dengan minimarket Kencana di sekitar alun-alun. Penjual lain yang recommended berada di Jl. Basuki Rachmat, berseberangan dengan gerai bolu kukus Fortuna. Khusus untuk pagi, Anda harus rela mengantre di depan warkop di sebelah Jembatan Made karena penjual ini memenangkan lomba nasi boran tahun lalu.

Kenapa disebut boranan? Karena nasi yang akan kita santap disimpan di dalam boran yakni wadah yang dibentuk dari anyaman bambu. Baik nasi putih maupun nasi jagung diletkkan di dalam boran yang ditutup kain agar nasi awet hangat. Itu juga mungkin yang membuat nasinya unik karena ada sentuhan alamiah.

Nasi boranan sendiri fokus pada kuah merah kecokelatan yang kaya rempah dengan rasa yang menggugah selera: gurih dan pedas. Sepertinya hampir semua bumbu masuk ke sana, terutama kencur. Karakter kuahnya agak kental entah dicampur apa; mungkin tepung beras. Di dalam kuah tersebut terdapat aneka lauk pilihan seperti ikan gabus, ayam, bandeng, tahu, dan tempe.

Sego boran dengan ikan sili, khas tapi mulai langka.

Namun yang paling khas adalah ikan sili panggang yang kini semakin langka sebab sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya cukup mahal. Silakan googling seperti apa wujud ikan sili yang saya maksud; mirip ikan cucut yang mulut dan ekornya sulit dibedakan. Ikan ini juga dipanggang sebelum dicampur kuah untuk disajikan. Sebagai alternatif, ada pula telur asin dan aneka jeroan bagi mereka yang menyukainya. 

Pokoknya uenak! Apalagi pas dilengkapi dengan peyek kacang yang renyah. Kriuk! Warga Lamongan yang merantau sering kali terpaksa mengiler kalau kangen nasi boranan karena mereka harus pulang kampung dulu untuk bisa menikmatinya.

4 – Wingko

Nah, kuliner ketiga ini termasuk jenis kudapan atau camilan. Saya yakin BBC Mania sudah akrab dengan kue manis berbahan kelapa dan tepung ketan ini. Yep, tak ayal lagi karena setiap kali berkunjung ke Semarang wingko menjadi oleh-oleh khas untuk dibawa pulang.

Ketika kali pertama menginjakkan kaki di Semarang belasan tahun lalu untuk kuliah, saya sempat terhenyak lama. Kenapa wingko babad bisa identik sebagai oleh-oleh khas Semarang sementara Babad atau Babat adalah nama kecamatan penghasil wingko di Kabupaten Lamongan yang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Tuban?

Sejak kecil wingko sudah jadi makanan umum di Lamongan, baik dalam hajatan atau untuk perbekalan sebagai oleh-oleh atau buah tangan. Untunglah ada Zudi Setiawan dosen FISIP Universitas Wahid Hasyim Semarang yang menulis artikel berjudul Meluruskan Klaim Wingko Babad di portal Kompas.

Sama seperti saya, Zudi berpendapat bahwa dengan melihat nama babad saja sudah menimbulkan pertanyaan. Kenapa dinamai wingko babad, bukan wingko semarang? Lebih lanjut Zudi menuturkan bahwa sejak dulu hingga kini kue wingko memang dijual di Babad. Wingko babad juga termasuk dalam deretan kuliner khas Lamongan menurut website resmi Pemkab Lamongan.

Zudi menguraikan bahwa wingko babad muncul kali pertama di Semarang sekitar tahun 1946, yaitu dibawa oleh Loe Lan Hwa bersama suaminya, The Ek Tjong (D. Mulyono). Bersama dua anaknya, mereka mengungsi dari Babad ke Semarang akibat kecamuk Perang Dunia II. Sejak tahun 1946 Loe Lan Hwa pun membuat dan menjual wingko dari rumah ke rumah juga dititipkan di kios sederhana di stasiun kereta api Tawang Semarang.

Wingko racikan Loe Lan Hwa itu ternyata enak dan digemari warga Semarang. Saat ditanya apa nama kue itu, Loe Lan Hwa menyebutnya dengan wingko babad sebagai pengingat atas kota Babad tempat ia dibesarkan. Saya jadi teringat merek wingko di Babat yang legendaris yaitu Loe Lan Ing yang mungkin masih satu kerabat dengan Loe Lan Hwa.

Nah, jika BBC Mania kebetulan lewat Lamongan, jangan lupa mampir ke kedai-kedai di sebelah Stasiun Lamongan yang menawarkan oleh-oleh termasuk wingko khas Babat Lamongan. Ssst, sewaktu saya dan istri memproduksi wingko di Bogor dulu, ada juga loh beberapa teman asal Semarang yang memesan wingko buatan kami dan memuji kenikmatannya. Yaiyalah, kan khas Lamongan, hehe…. J

Demikian BBC Mania, beberapa kuliner khas Lamongan yang bisa saya tulis untuk saat ini. Mungkin ada beberapa jenis lain yang bisa saya kulik pada kesempatan berikutnya. Selamat berakhir pekan dan berburu kuliner. Sekarang, bisakah Anda ceritakan di kolom komentar asal kota dan nama kuliner khas daerah BBC Mania?

15 Comments

  1. Tahu gak Kak, aku sampe berpikir keras untuk mengartikan BBC, hahahaha, kirain komunitas apa gitu, ternyata Blog Belalang Cerewet Mania, hehehe. Aku suka banget itu wingko babat, mau dong, hehe.

    Like

Tinggalkan jejak