Hadiah Bertubi-tubi Menjelang Kelas Inspirasi

Hadiah datang bertubi-tubi, siapa yang enggak happy? Paket-paket tiba di rumah secara beruntun, mana mungkin hati tak tergerak menyusun pantun.

Berjalan mantap menuju sendang

Airnya sejuk dipakai mandi

Yang diharap akhirnya datang

Hati suntuk mendadak hepi

Begitulah yang terjadi ketika saya akan berangkat ke Pemalang untuk mengikuti Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi Pemalang dijadwalkan berlangsung Hari Sabtu, 26 Oktober 2019. Saya bertolak hari Jumat pagi dari Lamongan menuju Semarang. Transit sebentar untuk shalat Zuhur, saya pun melanjutkan perjalanan menggunakan kereta pukul 2 siang menuju kota yang terkenal dengan nanas madu itu.

Kenapa mengesankan

Kelas Inspirasi Pemalang (KIP) 3 meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Setidaknya ada beberapa alasan kenapa KIP#3 mengesankan. Pertama, ini KI pertama di Jawa Tengah yang saya ikuti. Dua KI sebelumnya berlangsung di Jawa Timur, yakni Lamongan dan Ponorogo. Alasan kedua, ada sebuah insiden yang entah lucu atau mengesalkan yang terjadi selama berada di Pemalang. Ketiga, menjelang keberangkatan posisi keuangan sungguh menyedihkan karena sejumlah fee menulis belum juga dicairkan.

Hingga satu pekan menuju KIP#3, baru tiket Lamongan – Semarang yang saya amankan. Sempat galau apakah akan berangkat sementara tiket Semarang – Pemalang belum ada di tangan. Saya lalu teringat punya voucher Blibli yang segera saya manfaatkan untuk membeli tiket kereta PP. Sudah lama sekali tak mendapat job menulis dari sebuah portal review, maka terkejut betul ketika mendapat email tugas menulis ulasan ketika akan berangkat ke Pemalang.

Itu hadiah pertama. Hadiah berbentuk barang juga berdatangan ke rumah sebagaimana saya sebutkan di awal tulisan. Hari Kamis, sehari sebelum bertolak ke KIP3#, seorang kurir datang membawa dua paket untuk saya dan istri. Isinya bikin hati semringah: sebuah kamera mirrorless dan sebuah smartwatch Samsung Galaxy Fit. Ini adalah hadiah atas parrtisipasi kami dalam event yang dihelat oleh Unilever selama Ramadhan beberapa bulan lalu.

Datang Lagi dan Lagi

Sungguh tak menyangka ketekunan itu membuahkan hasil yang saya sendiri tak menyangka. Sempat ditelepon untuk validasi data setelah lebaran, lalu tak ada kabar berita lagi. Kami sempat menelepon balik untuk menanyakan perkembangan pengiriman hadiah karena memang dipersilakan mengontak mereka jika hadiah tak kunjung diterima.

Tiga bulan lebih kami menanti, ending-nya akhirnya happy. Paket datang dengan hadiah yang tak dinyana karena waktu verifikasi data kami tak diberi tahu seputar hadiah apa yang akan dikirimkan. Rupanya kegembiraan tak berhenti sampai di situ. Jumat pagi, baru beberapa menit saya meninggalkan Stasiun Lamongan menuju Semarang, Bunda mengirim pesan melalui WhatsApp bahwa ada kurir yang akan datang lagi.

Wah, sungguh senang tiada terperi. Kegembiraan membuncah bagai pendar pelangi. Biarlah terkesan lebay sebab bloger ndeso bebas berekspresi, hihi…. Dua paket besar pun dikirimkan ke rumah yang membuat saya semakin galau selama berada di Pemalang. Tak sabar ikut melakukan unboxing dan mengetahui apa isi masing-masing peti kayu itu.

Begitu tiba di rumah, misteri pun terkuak dan rahasia menyeruak, hehe. Sebuah magic com keren besutan Yong Ma dan Mixer cantik dari Cosmos bertengger di ruang tamu mungil kami yang membuat kami tertegun setengah tak percaya. Alhamdulillah, ini adalah hadiah dari Allah, mana mungkin tak kami terima sebab rezeki tak selalu berbentuk rupiah kan?

Bersyukur banget

Saat mengikuti selamatan keponakan yang baru bisa jalan di rumah adik, Mbah Uti ternyata sangat membutuhkan benda seperti Magic com serbaguna itu. jadi, akhirnya kami angkut ke sana dan siap memproduksi makanan kukus dan goreng. Mixer masih betah di rumah, barangkali ada yang mau meminang hehe?

I can never thank You enough, o Allah! Setiap hadiah tentu sangat menggembirakan sekaligus menjadi peringatan agar kami tidak merasa lebih unggul dalam hal-hal baik seperti kenikmatan yang sebenarnya boleh jadi hanya kebetulan.

Rasanya tepat mengakhiri kabar gembira ini dengan penggalan lagu Cat Stevens alias Yusuf Islam:

Say Alhamdulillah,

Thank you, Allah.

Thank you, Allah, for my mother.

Saya yakin lantaran doa dan ketulusan ibulah sehingga banyak keajaiban — juga keberuntungan — terjadi bertubi-tubi, tak terkecuali retetan hadiah yang telah hadir sebelum saya bertolak ke Pemalang untuk ikut Kelas Inspirasi.

49 Comments

    1. Alhamdulillah, Fit. Sangat bersyukur dapat kiriman ini meskipun bukan dalam bentuk transferan, hehe.
      Aaamin, semoga berkah ya. Rezeki lancar dan enggak lupa menyisihkan yang bukan hakku.

      Like

  1. Saya dapat hadiah setingkat flash buku, hingga tumbler aja udah senang banget. apalagi hadiah begituan. Intinya saya ikut senang n syukuri walau blm segitu, biar di tambah lebih nanti 😁😁

    Like

    1. Sama kok, aku juga masih seneng banget dapet hadiah buku, beberapa waktu lalu dapat dari kuis di Instagram. Iya, betul banget. Syukuri aja yang kita dapat, daripada enggak sama sekali. Insyaallah seiring waktu nanti ditambahi.

      Like

      1. MacBook pun pengen, Mas. Karena laptop yang sekarang dipakai udah lemot banget buat ngedit video, bahka kerja agak berat. Maklumlah, Windows memang gitu kali ya?

        Like

  2. Allah, saya ikut bahagia banget mas, semangat mas rudi selalu jadi inspirasi saya. Bismillah, semoga kedepannya makin konsisten, makin lancar juga rezekinya. Amin……

    Like

    1. Terima kasih, Sol. Kamu juga luar biasa semangat. Udah jadi mahasiswa makin semangat aja ngeblognya. Bismillah, semoga kita tidak lupa berbagi dan bersyukur ya. Semangat dalam kesempatan apa saja.

      Like

  3. Alhamdulillah, Berkah dari Allah yg tak pernah dinyana2. Sampai saat ini pun masih berharap bisa punya kamera mirrorless. Alhamdulillah punya kak belalang udah dateng duluan. Ikut seneng sampe ikutan nangis *terhuraaaaa 😭😭 Mugi2 berkahnya nular ke aku juga ya kak.. Aamiin :”)

    Like

Tinggalkan jejak