6 Lagu Patah Hati Didi Kempot yang Dapat Menghipnotis Para Sobat Ambyar!

Waktu masih kuliah di Semarang, suara khas Didi Kempot sangat akrab di telingaku. Radio FM lokal bahkan punya jadwal khusus untuk memutar lagu-lagu congdut alias keroncong dangdut yang dipopulerkan Didi Kempot. Setahun terakhir pamor penyanyi campursari dan tembang-tembang Jawa asal kota Solo ini semakin naik dan dijuluki sebagai Bapak Patah Hati Nasional.

Sumber: tribunnews.com

Sebutan itu tentu saja bukan tanpa sebab. Pasalnya lagu-lagu yang dibawakan adik almarhum pelawak Mamiek Prakoso ini memang didominasi lagu-lagu sedih dan galau. Tema-tema perpisahan sangat kental, membuat orang ‘ambyar’ dan menjulukinya demikian.

Tema patah hati dan sedih memang tak akan lekang oleh zaman. Didi Kempot membalut lirik-lirik yang nelangsa itu dalam musik campursari yang melankolis dan terkadang komikal. Jadi mendengar lagunya selama berjam-jam pun tidak akan membuat orang bosan.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan beberapa lagu patah hati terpopulernya, berikut adalah enam judul yang bisa kamu dengar.

1. Cidro

Sumber: youtube

Ini adalah lagu yang mengantarkan Didi Kempot ke tangga kesuksesan awalnya. Dengan lirik full bahasa Jawa, “Cidro” bercerita tentang seorang pria yang nelangsa karena ditinggal wanita pujaannya. Wanita itu dia anggap “cidro” alias ingkar janji dan lupa dengan segala hal manis yang pernah diucapkannya.

2. Stasiun Balapan

Sumber: youtube.com

Stasiun Balapan di kota Solo menjadi saksi perpisahan seorang dengan pujaannya yang tak pernah kembali. Kemudian ia meratap dan merana karena sang kekasih yang tak pernah kembali, meski dia pernah berjanji bahwa dia hanya akan pergi untuk sementara. Dia bahkan tak pernah lagi memberikan kabar apapun.

3. Sewu Kutho

Sumber: youtube.com

Sewu Kutho alias Seribu Kota adalah kiasan yang menggambarkan kesedihan mendalam seorang pria yang mencari wanita tambatan hatinya. Wanita itu entah di mana, entah apa yang dilakukannya, dan entah bagaimana kehidupannya sekarang. Sang pria dalam lagu ini tak pernah putus asa mencari dan terus berharap bisa bertemu dengan pujaannya, meski ribuan kota telah dia datangi untuk menemukannya.

4. Terminal Tirtonadi

Sumber: youtube.com

Bukan cuma stasiun Balapan, terminal bus Tirtonadi pun juga menjadi saksi bagaimana hancurnya hati seorang pria yang menunggu kekasihnya. Seperti kisah yang kembali terulang, sang pria sudah menunggu selama bertahun-tahun tanpa kabar dan penjelasan apapun, sementara sang wanita tak pernah kembali ke sana. Pria itu masih tegar menunggu karena rasa kangennya sudah membuncah.

5. Parangtritis

Sumber: youtube.com

Berbeda dengan lagu-lagu patah hati sebelumnya, Didi Kempot mengemas lagu ini dengan irama yang catchy dan “Parangtritis” seolah bukanlah lagu sedih. Dalam lagu ini dia mengingat kenangan manis bersama seorang wanita di sana, yang kini telah ingkar janji padanya. Segala janji-janji indah yang tak terpenuhi itu begitu menyakitkan hingga membuat sang pria ingin menangis dan selalu teringat padanya.

6. Tangise Ati

Sumber: youtube.com

Dari judulnya saja kita bisa mengira seperti apa lagu ini. “Tangise Ati” berarti “Tangisnya Hati,” dan lagu ini memang menggambarkan betapa hancurnya hati ini bila ditinggal seorang kekasih. Sang kekasih itu pergi begitu saja, meninggalkan banyak kenangan dan luka. Sang pria dalam lagu sama sekali tak mengira itu bakal terjadi, meski pada akhirnya dia berusaha tegar dan merelakannya.

Masih banyak sebenarnya lagu-lagu galau Lord Didi yang bisa kamu putar. Lagu-lagu sedih ini dijamin akan bikin siapapun ambyar dan teringat akan pengalaman pahit masing-masing dalam percintaan.

Tingginya popularitas Didi Kempot dan komitmen besarnya pada dunia kesenian mendorong Shopee untuk memilihnya menjadi brand ambyarssador Shopee.co.id sejak bulan Desember 2019. Didi Kempot akan berpartisipasi dalam rangkaian kampanye Shopee 2.2 Men Sale di tahun ini.

Membayangkan dendang lagu Didi Kempot bikin kangen sama kota Solo atau kota Jawa Tengah lain yang nuansanya diwakili oleh lagu-lagu ambyarnya.

2 Comments

Tinggalkan jejak