Silaturahmi Setiap Hari Jalan, Cari Duit Gampang Tanpa Hambatan

Dua pekan lalu teman-teman kuliah seangkatan sepakat menggelar reuni online melalui sebuah platform meeting yang kini sedang marak. Sejak lulus kuliah 15 tahun lalu, belum sekali pun kami berjumpa lagi karena tinggal di berbagai kota yang berbeda, bahkan lintas benua. Memang kami bisa menjalin #SilaturahmiSetiapHari melalui aplikasi WhatsApp (WA), tetapi konferensi mini itu tetap seru dan hangat walaupun berlangsung singkat. Saya sebut mini karena belum banyak yang bergabung lantaran kesibukan masing-masing. Suasana Ramai Sepi Bersama begitu terasa—apalagi teman kami yang berdomisili di Amerika bisa turut serta. Saling bertukar canda begitu ramai, tapi muncul juga nuansa sepi karena tak bisa ketemu langsung. 

Arisan keluarga ditunda

Seketika saya teringat saudara sepupu yang juga dilanda kesepian di Bekasi. Beberapa tahun belakangan ia bekerja jauh dari keluarga besar yang kebanyakan tinggal di Lamongan. Lewat pesan di grup WA dia mengusulkan agar arisan keluarga yang biasa dihelat selepas lebaran sementara ditunda karena ia tak bisa pulang tahun ini akibat wabah. Anggota keluarga lain tentu saja menanggapinya dengan perasaan sedih. Walau kami tinggal berdekatan dan bisa bersilaturahmi setiap hari, tapi agenda seperti arisan menawarkan atmosfer yang istimewa. Keluarga besar hingga empat turunan bisa berkumpul, mengobrol bebas, dan makan bersama.

Wabah Coronavirus yang menyerang seluruh dunia memang tak bisa dihindari. Kehadirannya selama beberapa bulan terakhir telah mengubah pola kita berinteraksi dan berkomunikasi. Anjuran physical distancing mau tak mau menuntut sejumlah agenda dibatalkan atau setidaknya dibatasi pesertanya dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai full-time blogger dan editor freelance, jujur saja saya cukup terdampak oleh pandemi yang tak kujung terhenti ini.

Pendapatan berkurang, tetap ada peluang

Akhir Maret lalu jadwal mengikuti event di Surabaya mesti ditunda entah sampai kapan padahal reportase yang saya tulis dari acara itu bisa dikonversi dengan fee atau honor yang cukup lumayan. Orderan menulis untuk konten blog memang masih ada tapi cuma satu dua dan itu pun dibumbui dengan mundurnya pembayaran yang sungguh di luar jangkauan. Proyek editing atau layouting naskah yang selama ini potensial tak kalah lesu, bahkan boleh dibilang mengenaskan. Menurut penerbit yang biasa memberi saya job, order turun drastis, baik layanan pracetak maupun pencetakan buku.

Selama pandemi, saya menduga orang-orang tengah berhemat karena ekonomi tidak menentu. Jalanan yang biasanya ramai kini terlihat lengang; penjual dan pembeli saling harap-harap cemas, maju mundur saat akan bertransaksi. Namun saya yakin kondisi ini bisa kita atasi. Asalkan optimis dan menaati anjuran pemerintah, ujian ini bisa kita lewati. Saya lihat teman-teman melalui status WA mereka mulai mampu beradaptasi. Di balik keterbatasan situasi rupanya peluang masih berlimpahan. Ada yang menggarap e-book, belajar memasak atau keterampilan baru, bikin video unik, hingga kolaborasi musik antarmusisi yang selama ini mungkin tak terbayang seandainya tak ada pandemi.

Ramai sepi bersama, terus kreatif berkarya

Spirit positif itulah yang ingin dibagikan oleh IM3 Ooredoo melalui TVC terbarunya  bertajuk #SilaturahmiSetiapHari yang telah beredar luas di televisi atau media sosial, terutama Youtube. Tayangan singkat itu mampu memotret kondisi terkini sekaligus membagikan harapan bahwa pandemi jangan sampai menghalangi kita bersilaturahmi  setiap hari dengan orang-orang terkasih seperti sahabat, keluarga, dan kerabat. Video anthem “Ramai Sepi Bersama” layak diapresiasi bukan karena pesan yang diangkat tetapi juga karena berhasil “mempertemukan” empat musisi muda berbakat yakni Kunto Aji, Baskara Putra, Sal Priadi, dan Yura Yunita.

Meskipun tak bisa berjumpa di studio, mereka berempat dapat memproduksi lagu manis yang menyentuh hati. Dengan musik yang rancak dan lirik evokatif, beragam cerita yang dikemas dalam TVC itu sungguh relevan dan benar-benar saya temukan dalam keseharian, seperti sepupu yang tertahan di Bekasi karena tak bisa pulang. Adegan paling menyentuh tentu saja ketika seorang gadis sungkem pada kedua orangtuanya melalui layar smartphone. Mata saya berkaca-kaca melihat keharuan yang muncul sebab boleh jadi itu pemandangan pertama anak sungkem pada orangtua secara online bukan karena tak ada biaya pulang tetapi lantaran larangan mudik akibat wabah yang menyerang. Hiks….

Dalam online press conference yang dihelat tanggal 16 April silam Kunto Aji menceritakan bahwa kolaborasi kreatif yang digagas IM3 Ooredoo mendorongnya untuk beradaptasi dengan menghasilkan karya yang padu. Pengalaman baru ini rupanya meninggalkan kesan begitu mendalam buat Yura Yunita. Ia tak menyangka bahwa berkolaborasi secara virtual ternyata sangat menyenangkan, di mana komunikasi mereka lakukan lewat video call. Penggarapan video semacam itu diakuinya sangat menantang bukan hanya dari segi teknis tetapi juga pesan lagunya yang mewakili perasaan orang-orang saat ini.

Sementara Sal Priadi mengulik file-file lama demi mendukung kesuksesan anthem ini. Ia bersyukur proses kolaborasi berjalan relatif cepat dan lancar yang pengiriman materinya dilakukan via email. Saya sendiri membayangkan betapa repotnya mereka menyusun komposisi lagu di tempat berbeda dengan mengatur alat-alat rekaman sendiri demi memuluskan kolaborasi. Lagu yang mereka persembahkan ibarat embun penyejuk, menjadi penyemangat dan pengingat bahwa tidak ada yang lebih penting dari silaturahmi meskipun pandemi masih menyelimuti. Bahwa peralihan kondisi yang seolah begitu cepat harus kita hadapi dengan kreatif dan percaya diri. Kalau tak percaya, sila tonton sendiri versi lengkap TVC itu berikut ini.

Freedom kuota harian, modal cari uang

Di tengah wabah yang belum mereda, TVC itu menciptakan aura positif buat saya pribadi. Walaupun jumlah order menulis menurun, ada hal lain yang bisa saya kerjakan agar tetap aktif mendapat pemasukan. Saya bisa melanjutkan naskah nonfiksi yang sempat terbengkalai karena keasyikan ngeblog. Saya bisa sempurnakan dengan tambahan materi yang relevan dari Internet. Turunnya orderan menulis juga membuat saya kembali menggarap ladang lomba blog yang tak kalah menjanjikan hadiahnya. Setidaknya tiga tulisan panjang telah saya daftarkan sebagai partisipasi dalam kompetisi blog.

Yang tak kalah penting, saya bisa terus berjejaring dengan teman-teman bloger lain di seluruh Nusantara melalui grup WA. Masa rehat ini menjadi momen buat saya untuk memperbaiki konten blog lain dengan menyiapkan template baru yang lebih memikat. Saat wabah telah musnah, blog-blog ini bisa menjadi mesin uang yang produktif sementara saya tetap menulis. Download dan upload foto-foto berukuran besar—apalagi sekadar sebatas kode html—tak pernah bermasalah berkat jaringan Internet tepercaya. Proses berjalan cepat dan memuaskan berkat koneksi Internet IM3 Ooredoo yang kencang.

Sebagaimana tersirat dalam anthem Ramai Sepi Bersama, saya sadari lebaran tahun ini akan berbeda. Tidak akan ada reuni sekolah atau kuliah. Arisan keluarga tak akan terlaksana. Ketemu langsung dengan keluarga besar atau sahabat beberapa komunitas tak mungkin terjadi sampai pandemi terhenti. Namun jangan sampai ciut hati, apalagi cuma sambat sehingga hidup malah tak nikmat. Manfaatkan Freedom Kuota Harian dari IM3 Ooredoo untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Pengalaman saya sebagai pelanggan IM3 selama 10 tahun lebih sejak masih tinggal di Bogor semakin menguatkan bahwa IM3 Ooredoo berkomitmen untuk melayani dengan sepenuh hati. Sinyal tetap kencang walau saya tinggal di Kecamatan Lamongan.

Freedom kuota harian bukan hanya jadi modal cari uang tanpa hambatan di dunia maya, baik lewat blog maupun media sosial, tetapi juga memastikan agar #SilaturahmiSetiapHari bisa terus terjalin dengan orang-orang tercinta. Bagaimana dengan BBC Mania semua? Jangan sampai silaturahmi terputus hanya karena kendala jarak ya. Sambil berdoa agar wabah musnah, silakan coba paket terbaru yang ditwarkan dengan harga sangat terjangkau. Asyiknya, paket bisa digunakan untuk Internetan nonstop selama 24 jam di semua jaringan. Tenang, ada benefit kuota utama sebesar 1GB per hari.

Dilengkapi fitur pulsa save, kita bisa Internetan dengan nyaman dan pulsa tetap aman walau kuota utama sudah habis kita pakai. Misalnya bisa pakai 1GB untuk video call pas bukber online bersama kawan-kawan, atau 1GB untuk kirim pesan silaturahmi via social media, dan1GB untuk ikut kajian biar tambah pengetahuan atau bikin online meet up barengkomunitas. Ataupenginkolaborasi kreatifselama work from home (WFH)? Cukup manfaatkan Freedom Kuta Harian selama Ramadan sebesar 1GB per hari.

Terus menyumbang sambil internetan

Fahroni Arifin selaku SVP head of brand management & strategy Indosat Ooredoo menuturkan bahwa pemakaian Internet mengalami peningkatan yang signifikan sejak diberlakukan kebijakan WFH. Setidaknya dua kali lipat selama Ramadhan dan pandemi yang menunjukkan bahwa pelanggan merespons positif paket yang ditawarkan Indosat Ooredoo. Sudah selayaknya kita manfaatkan teknologi untuk menunjang pekerjaan dan silaturahmi dengan penuh semangat berkat kuota yang murah agar tetap menginspirasi.

Jangan tunggu lagi, segera aktifkan paket melalui *123# atau lewat aplikasi myIM3. Instalnya mudah dan cepat, pembelian paket juga sangat praktis. Aplikasinya menarik dan sangat responsif. Perpanjangan paket akan berlangsung otomatis asalkan pulsa kita masih cukup, gampang banget kan? Yang menarik, setiap kali pelanggan membeli paket Freedom Kuota Harian 1GB, IM3 Ooredoo akan mendonasikan Rp2.000 untuk membantu penanggulangan Covid-19 tanpa menaikkan harga paket. Kapan lagi bisa terus internetan sekaligus menyumbang kalau bukan sekarang! Biar jelas dan tak ketinggalan dengan berbagai promosi menarik, segera kunjungi https://im3ooredoo.com/freedomharian.

37 Comments

  1. Memang satu satunya yang bisa menghubungkan kita untuk bersilaturahmi hanyalah jaringan internet. Semoga kita sabar dengan ujian ini ya kak…

    Like

    1. Untuk saat ini teknologi berupa Internet sangat menguntungkan dan bisa kita andalkan ya Kak. Kalau ga bisa ketemu langsung, bisa video call atau berkirim foto/gambar buat mengobati rasa kangen.

      Like

  2. Benar banget nih, kita harus bisa memanfaatkan teknologi untuk berkarya, jangan kondisi diam dirumah ini di jadikan alasan. apalagi sekarang kecepatan internet sudah sangat baik. Semoga kita senantiasa sehat dan bia melewati pandemi ini

    Liked by 1 person

    1. Betul itu, Kak. Teknologi ada untuk memudahkan kehidupan, bukan sebaliknya. Silaturahmi sama keluarga dan teman harus tetap terjalin meskipun jauh jaraknya. Teknologi bikin silaturahmi gampang dan cari rezeki juga bebas hambatan.

      Like

  3. Satu-satunya industri yang masih jalan ya kesehatan. Bukan cuma yang menyediakan layanan kesehatan dan pemeriksaan, tapi juga penyedia edukasi kesehatan. Apalagi online, karena yang dicari sekarang adalah sehat.

    Like

  4. sekarang ini kita kudu banget sih memanfaatkan kerjaan freelance online untuk bisa tetap berpenghasilan. Walaupun memang tidak bisa konstan dan konsisten tapi kalau bekerja keras tidak ada hasil yang mengkhianati usaha asal internetnya kenceng dong! biar bisa aktif terus dari rumah

    Like

    1. Betul banget, Mas. Yang penting berusaha secara optimal insyaallah selalu ada jalan, termasuk di era pandemi seperti sekarang dengan memanfaatkan media sosial.

      Like

  5. Insya Allah selalu ada jalan dan cara mengatasi sesuatu ya, Mas. Jadi walau masa pandemi ini kita dibatasi secara sosial, tetap bisa bersilatuhrami dengan teman, saudara, dan handai taulan semua. Saya pun begitu video call saja sama saudara dan teman. Tapi tetap, harapannya pendemi segera berlalu, karena silaturahmi langsung lebih berkesan dan membahagiakan.

    Like

    1. Silaturahmi bisa video call-an, Mas Baim, biar terus nyambung sama keluarga. Kerjanya online juga biar dapur ngepul, buat beli bakso haha…. Semoga segera berakhir pandeminya, biar bisa kopdar langsung.

      Like

  6. Emang harus gini saat ini. Cukup jumpa kangen via daring karena sangat beresiko bila bertemu. Apa g kasian gitu, 15 tahun baru ketemu kena virus

    Like

    1. Iya, betul banget Mas. Menahan sejenak demi kebaikan bersama. Insyaalah ada masanya kita berumpa langsung, pada momen yang lebih tepat. Sementara cari duit dan silaturahmi secara virtual dulu deh.

      Like

  7. Dalam situasi wabah yang mengharuskan tetap di rumah saja, silaturrahim tetap bisa dilakukan melalui teknologi ponsel pintar dengan jaringan internet berkualitas. Kudu pinter memilih paket kuota yang sesuai dan memberikan nilai ‘lebih’ seperti Im3 ooredoo ini ya.
    Semoga pandemi ini segera berakhir dan aktivitas dengan kepedulian baru, bisa kembali normal.

    Like

  8. Beruntunglah masih ada teknologi digital yang bisa ‘menyelamatkan’ silaturahmi kita di saat pandemi ini. Setidaknya bisa mengobati rasa kangen pada keluarga dan teman2, meski nggak bisa ketemu langsung

    Like

  9. Sama banget nih Kak. Banyak event-event yang aku jadwalin buat ikut, malah harus ditunda bahkan ada yang batal akibat pandemi ini. Tapi seenggaknya ada internet, jadi sebagian bisa lewat online meeting (tapi harus sedia pulsa sama kecepatan internet yang mumpuni biar lancar).

    Like

    1. Untunglah kita akrab dengan dunia maya lewat Internet ya, minimal ada sedikit rezeki yang bisa dikais secara online. Silaturahmi ma keluarga bisa virtual dulu sampai suasana kondusif.

      Like

  10. “Apapun yang terjadi tidak apa”.
    Tetap SemangatCiee dalam keadaan saat ini, meski silaturrahmi dengan virtual semoga tidak mengurangi rasa yang ada, dan insya Allah keadaan akan segera membaik ya Pak Rudi, aamiin.

    Like

  11. Beruntung sekarang ada teknologi internet ya mas..
    Meski tak jumpa bisa tetap silaturahmi..
    Bahkan sekarang bisa buka bersama, secara online pastinya

    Like

  12. Aku banget ini, Mas. Job ngedit dari penerbit malah terhenti karena penerbitnya limbung dan malah udah mem-PHK ratusan karyawan 😥 Makanya sekarang rajin lagi ikut lomba blog 😀 😀 Nyari peluang. Juga nyari hobi baru. Mekapan udah terbukti bukan passion-ku 😀

    Liked by 1 person

    1. Sama, Mbak. Aku juga sepi job edit atau layout. Bisanya lumayan sekarang miris. Ya semoga wabah segera berakhir jadi ekonomi kembali bergulir. Job ada lagi, untuk saat ini ya pakai Internet buat kerja walau agak kurang rame. Lomba blog semoga ada yang nyantol ya Mbak!

      Like

  13. Ditengah pandemi saat ini, dagangan yang paling laris manis adalah kuota. Kebutuhan akan kuota internet menjadi kebutuhan primer. Saya pemakai setia Indosat, untungnya di saat seperti ini jaringannya kenceng banget jadi bisa tetap silaturahmi dan mencari rejeki

    Like

    1. Iya, Mbak. Saat di rumah memang butuh kuota Internet buat belajar online atau teleconference ma temen-temen. Pokoknya jangan putus asa di tengah wabah, insyaallah selalu ada jalan.

      Like

  14. Bener nih di zaman pandemi seperti ini, kolaborasi dan solidaritas dapat menguatkan kita. Ajang saling menguatkan ini harus kita ikuti bersama. Jika setiap orang ikut berpartisipasi maka insyaallah kita akan bisa melewati cobaan ini semua.

    Like

  15. Betul mas Rudi,
    Saya juga sudah melihat kalau teman-teman sudah mulai bangkit. Beberapa teman saya, berbelok ke bisnis online. Sedangkan saya dan teman2 yg kesusahan dagang, memilih ikut kelas-kelas online dari hobi kita dan saling sharing.
    Semoga lekas berlalu pandemi ini. Dan semoga kita semakin kuat bersama.

    Like

    1. Iya, Mas. Saya pun ikutan jualan produk punya teman secara virtual lewat Internet. Ya manfaatin kesempatan buat dapetin uang. Semoga segera berakhir wabahnya agar semua normal lagi.

      Like

  16. Wah paket freedom internet m3 benar2 membantu ya pada saat serba sulit gini. Btw, korona emang dampaknya banyak banget, sempet anggap ini mimpi, ternyata ini emang kenyataan, So kita semua emang kudu adaptif menghadapinya. Semangat buat kita semua mas.

    Liked by 1 person

  17. suka banget emang sama lagu di iklan Indosat Ooredo itu, bagusss dan sarat makna. BTw aku juga pake indosat dari jman baheula. di situasi begini emang peran provider sangat penting

    Like

Tinggalkan jejak