Produk Lokal Go Digital untuk Akselerasi Ekonomi Nasional

Pandemi yang berlangsung secara global tak ayal membawa dampak yang krusial. Bukan hanya mengubah cara kita berinteraksi, tetapi juga cara kita meraup rezeki. Godaan untuk menyerah bisa terjadi kapan saja jika kita menurutinya. Apalagi jika mengikuti berita di media yang mengabarkan ancaman resesi yang menakutkan. Betapa tidak mengkhawatirkan lantaran selama wabah Covid-19 banyak orang mengalami penurunan pendapatan dan bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurut data yang dirilis oleh BBC, sejak Maret sampai Oktober 2020 tingkat pengangguran di Inggris meningkat. Jumlah pekerja yang kehilangan pekerjaan mencapai 370.000 orang. Angka tersebut diprediksi akan naik menjadi 2,6 juta pada pertengahan 2021 karena banyak bisnis seperti pertokoan, bar, perusahaan travel, dan hiburan terpaksa tutup akibat kebijakan lockdown.

Indonesia pun tak terlepas dari pengaruh pandemi yang tak kunjung terhenti. Sebagaimana laporan dari Bank Dunia yang dirilis Juni tahun lalu, ekonomi global telah mengalami penurunan 5,2 persen dan itu juga dialami oleh negara kita dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang melambat hingga 5,1 persen. Oleh karena bukan hanya kita yang terdampak, tak ada alasan untuk mengeluhkan keadaan apalagi mengutuknya.

Maka kabut pesimisme harus disingkap dengan sigap. Sebab menurut Bank Indonesia di penghujung tahun 2020 tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian kita justru semakin menguat dan mendekati zona optimis. Ini sungguh kecenderungan yang wajib disyukuri. Dengan rasa syukur dan optimisme, tantangan seperti apa pun akan bisa kita taklukkan.

Penguatan keyakinan konsumen itu terwujud berkat membaiknya persepsi konsumen akan kondisi ekonomi saat ini dan meningkatnya ekspektasi kondisi ekonomi ke depan. Yang tak kalah signifikan, penguatan persepsi kondisi ekonomi saat ini juga dampak dari Pemulihan Ekonomi Nasional yang dilakukan Bank Indonesia bersama dengan pemerintah.

Produk lokal yang potensial

Aura optimisme misalnya berpendar di negara yang terletak di sebelah utara Indonesia, yakni Filipina. Dalam sebuah wawancara di jaringan CNN Filipina yang dilakukan secara daring, direktur eksekutif FSSI (Foundation for a Sustainable Society) Sixto Donato Macasaet bercerita tentang kinerja social enterprise selama pandemi. Seperti namanya, social enterprise adalah perusahaan yang tidak melulu membidik keuntungan ekonomi, tetapi juga berorientasi pada kelestarian lingkungan dan kemakmuran sosial. FSSI membina social enterprise bekerja sama Investing in Women, yaitu sebuah inisiatif dari Pemerintah Australia yang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif lewat pemberdayaan para wanita di Asia Tenggara dalam aktivitas ekonomi.

Para anggota binaan FSSI yang tetap meraup keuntungan ekonomi walau didera pandemi.

Selama wabah berlangsung, para mitra binaan FSSI yang usahanya berjaya adalah sektor pertanian dan usaha-usaha berbasis makanan karena memang kita butuhkan. Bahkan ada salah satu mitra yang menjual sayuran organik mengalami peningkatan penjualan selama pandemi, jauh lebih tinggi dibanding penjualan tahun lalu sebelum ada pandemi. Kisah ini menegaskan betapa peluang selalu ada bahkan di saat krisis melanda. Hal yang penting adalah optimistis dan menggali inovasi.

Sarung Tentrem bikin marem

Di dalam negeri, ada sebuah UMKM yang justru lahir di saat pandemi. Adalah sarung batik bermerek Tentrem yang menyeruak sebagai produk lokal yang potensial. Menurut sang pemilik usaha, M. Eddy Firdaus atau yang akrab disapa Edo, ada potensi tersendiri dalam batik, yakni added value dalam produknya dan masih punya pasar yang besar untuk digarap. Selama ini pasar batik yang sudah sesak adalah daster bermotif untuk segmen konsumen wanita. Sementara batik untuk para pria yang dipakai secara kasual belum banyak digali.

Inilah yang dimanfaatkan Edo ketika menggagas sarung Tentrem. Meskipun belum genap setahun berjalan, usahanya terbilang lancar. “Untuk respon alhamdullillah, Mas, pada masa pandemi ini kami juga dapat eksis. Mungkin karena desain sarung kami yang beda,” ujar Edo dalam wawancara melalui WhatsApp.

Keunikan Sarung Tentrem adalah dihilangkannya pola sorot atau pola tengah yang biasanya kita temukan pada sarung kebanyakan. Keputusan meniadakan pola sorot ini membuat desain batik pada sarung produknya menjadi luwes dan lebih segar. Dengan desain yang fleksibel dan kualitas material sarung yang terjamin, Edo ingin membidik pasar yang lebih luas, bahwa sarung bisa dipakai oleh pria mana saja tanpa melihat ras, budaya, dan agamanya.

Sarung pilihan untuk berbagai acara dan kebutuhan, Sarung Tentrem layak jadi andalan.

Ini terlihat dari ukuran kain yang digunakan, yakni lebih lebar dibanding sarung batik umumnya. Dengan begitu sarung bisa dipakai dalam berbagai suasana dan kepentingan. Acara formal, kasual, dan bahkan seremonial agama atau budaya bisa dimudahkan dengan kehadiran sarung batik khas Tentrem.

“Intinya kita tetap mempertahankan sarung, tapi kita menanamkan identifikasi  perbedaan sarung batik Tentrem dengan sarung lainnya,” imbuh Edo tentang alasannya berinovasi. Tak heran jika konsumennya yang sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke atas menggandrungi sarung produksinya. Pembeli memang masih didominasi oleh konsumen lokal di Pekalongan, tetapi kota-kota lain di Tanah Air dan bahkan mancanegara, seperti Malaysia dan Singapura mulai menyerap produknya dengan antusias. Sarung Tentrem memang bikin marem penggunanya.

Pandemi membuahkan inspirasi

Ide membuat sarung batik yang unikjustru lahir di saat wabah berlangsung. Awalnya dia mendapati banyaknya pengrajin batik cap yang kehilangan pekerjaan di daerah tempatnya tinggal. Demi mengakomodasi keterampilan mereka dan mempertahankan khazanah batik khas Pekalongan, maka tercetuslah ide membuat sarung batik untuk segmen menengah dengan teknik pengerjaan cap.

Batik cap berkualitas yang mengandalkan desain premium dan bahan bermutu tinggi

Edo pun membentuk sejumlah tim yang meliputi tim branding, tim marketing, dan tim content creator. “Semuanya warga lokal, dan sangat antusias,” ujar Edo. Mereka bekerja solid sebagai tim yang utuh mengingat begitu banyak potensi di Pekalongan yang bisa dieksplorasi lebih jauh untuk dikemas menjadi produk yang layak jual di era sebadigital saat ini.

Transaksi digital sangat substansial

Belum ada kendala berarti yang dirasakan selama setengah tahun beroperasi. Setiap ide dieksekusi secara bertahap dengan melibatkan tim produksi dan tim marketing agar keduanya sinkron dalam menangkap value produk. Karena sarung ini dikerjakan secara handmade, maka SDM pengrajin sangat mendesak untuk ditingkatkan terutama untuk mengimbangi melonjaknya permintaan atas produk yang bermutu.

Disinggung tentang penjualan, Edo menyebutkan bahwa penjualan yang efisien sejauh ini adalah secara daring (online). Setidaknya 90% penjualan ia raup dari Internet, dengan 70% pembelian melalui website resminya. Transaksi digital mendominasi sebab prosesnya cepat dan praktis. Apalagi Sarung Tentrem menawarkan cara pembayaran yang beragam, mulai dari transfer ke rekening bank, kartu kredit, hingga lewat dompet digital (e-wallet) dan gerai minimarket. Kemudahan itu membuat konsumen tak ragu bertransaksi.

Geliat transaksi secara digital memang tak terbendung sebagai dampak dari Revolusi Industri 4.0. Percepatan implementasi ekonomi dan keuangan digital melalui kolaborasi perbankan dan teknologi finansial (fintech) benar-benar memperluas akses UMKM dan masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan. Ini salah satu kebijakan krusial yang penting selama pandemi berlangsung dan semua bisa dipermudah berkat kehadiran website atau portal untuk mengakses informasi atau transaksi produk sebagaiman diakui keampuhannya oleh Edo dalam kasus penjualan Sarung Tentrem.

Go digital, go global

Dari contoh kesuksesan Sarung Tentrem, kita bisa menyimpulkan betapa transkasi digital semakin masif karena waganet lebih senang belanja lewat gadget karena praktis ketimbang belanja langsung di pasar yang mungkin dinilai boros waktu dan tenaga. Pilihan ini akan mendukung produktivitas kita sehari-hari karena kita jadi hemat waktu yang bisa dialokasikan untuk tugas-tugas penting lainnya.

Maka punya situs khusus atau website yang profesional untuk memajang produk adalah sebuah keharusan, bukan lagi pilihan. Kita tinggal memilih penyedia layanan Web Hosting Murah berbasis SSD Cloud Hosting yang sangat terjangkau seperti IDCloudHost agar performa website bisa diandalkan untuk showcase produk sekaligus mendulang keuntungan berskala nasional bahkan internasional.

IDCloudhost adalah Cloud Provider Indonesia yang menawarkan Web Hosting dan Cloud Infrastructure Terbaik di Indonesia dengan berbagai layanan Komputasi Awan Seperti Cloud Hosting menggunakan Control Panel Cpanel dan Plesk, layanan Reseller Cloud Hosting baik untuk para wirausahawan muda yang ingin sukses dalam usaha Web Hosting maupun kebutuhan perusahaan yang tentu saja lebih kompleks dan menyeluruh. Layanan seperti Domain, Hosting, Server, dan layanan lain sesuai kebutuhan bisa kita dapatkan di IDCloudhost, termasuk keandalan website seperti milik Sarung Tentrem yang mengandalkan kualitas terbaik.

IDCloudhost memahami kebutuhan konsumen modern dengan menawarkan Private Cloud  demi menjaga dan melindungi keamanan data serta informasi penting pelanggan dari ancaman peretas atau orang yang tidak bertanggung jawab. Adanya jaminan Web Hosting Unlimited dengan Support 7 hari dalam seminggu dan jaminan uptime hingga 99.99% adalah keunggulan yang sulit ditemukan di pihak kompetitor.

Belum lagi pilihan lokasi server meliputi Server Indonesia, Server Singapura, Server Inggris, Server Jepang, dan Server Hongkong—itu tentu memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan finansial. Jika ingin sukses di era IoT seperti saat ini, segera beli domain murah dan domain Indonesia dari IDCloudhost sebagai modal awal untuk mencoba peruntungan bisnis.

Dengan maraknya praktik transaksi secara digital, terutama selama pandemi, saya pribadi optimistis pemulihan ekonomi untuk UKM dan UMKM serta korporasi akan bisa diraih demi membangun ekonomi nasional di masa depan. Inilah saatnya produk lokal bisa diperhitungkan bukan hanya di kancah nasional tapi juga di pasar global. Salah satu cara termudah adalah dengan go digital atau digitalisasi usaha dengan mengemas produk secara maksimal dan memilih provider web hosting yang andal.

39 Comments

  1. Kalau ngomongin kualitas produk lokal, untuk produk2 yang dikerjakan semacam kerajinan tangan sih masih bisa bersaing dengan produk2 mancanegara sekalipun. Hanya memang kalau produk teknologi masih sangat kurang.

    Like

  2. Wahh, ini sih angin segar bangeett buat para pegiat UMKM yak.
    Sarung Tentrem-nya bagus bangett, cucok nih buat beliin suami dan anakku.
    Tengkyu rekomendasinya, kak!

    Like

  3. Baru tahu sarung batik Sarung Tentrem, menarik sekali ini. Saya pemakai batik, jadi penasaran beli buat 3 laki-laki di rumah..pasti unik dari sarung lainnya
    Memang produk lokal yang go digital makin dikenal. bisa dibeli darimana saja dengan mudahnya oleh siapa saja.

    Like

    1. Silakan dibeli buat keluarga yang membutuhkan, Kak. Sekaligus bantu produk lokal agar tetap jadi primadona di negeri sendiri. Belinya bisa langsung ke website karena serbadigital.

      Like

  4. Alhamdulillah semakin banyak produk-produk lokal yang melek dunia digital, dunia sudah berubah. Semoga produk-produknya semakin diterima pasar internasional

    Like

    1. Yup, bahkan sampai tataran global karena platform digital tak mengenal batas wilayah, jadi produk bisa viral dan keuntungan bisa fenomenal. Let’s go digital!

      Like

  5. Menarik ya mas produk-produk UMKM nya sangat inspiratif baik di luar negeri maupun di Indonesia sendiri. Saya jadi berandai-andai ingin buka usaha apa ya nanti. Nah kalau sudah go digital tentunya semua aktivitas menjadil lebih mudah kan ya, terbantu sekali dengan IdCloudHost ini.

    Like

    1. Ayo, Kak, Kalimantan punya banyak potensi yang bisa di-online-kan dengan dukungan teknologi digital. Salah satunya tikar rotan yang keren banget. Manfaatkan bantuan IDCloudhost sebagai partner kesuksesan.

      Like

  6. Langkah Mas Edo buat menjual barang lokal secara digital memang jitu. Sekarang pasar terbuka luas berkat kecanggihan teknologi informasi. Semua biasa diakses dan dibeli lewat online, seperti website Sarung Tentrem yang kebanjiran oder sampai 70%. Keren, semoga UKM dan UMKM berbasis produk lokal seperti ini bisa terus survive selama pandemi dan maju dengan memanfaatkan platform digital.

    Like

    1. Benar sekali, banyak orang kini mengandalkan Internet untuk cari barang yang mereka butuhkan. Punya website adalah wajib hukumnya biar usaha maju tanpa terduga. 🙂 Go digital!

      Like

  7. Kesuksesan Sarung Tentrem adalah bukti nyata bahwa pandemi bukan petaka, justru menjadi berkah karena bisnis malah bisa mengalami akselerasi berkat pemanfaatan teknologi. Kudu bikin website nih biar rencana usaha bumbuku berhasil. Terima kasih sharingnya.

    Like

    1. Wujudkan usaha tentang bumbu instan itu, Bu! Zaman sekarang asal produk bagus sangat bisa dipromosikan secara online dan menjangkau pasar luas. Lebih praktis dan lebih hemat.

      Like

  8. Kisah yang sungguh inspiratif, mengingatkan kita buat ga menyerah saat ada ujian termasuk pandemi. Optimisme dan menangkap peluang adalah kuncinya ya, salut dengan Mas Edo yang bisa memberdayakan mengolah potensi lokal menjadi produk yang menjual. Kisahnya layak disebarkan di medsos nih.

    Like

  9. Salfok deh sama sarungnya, inovasinya keren banget deh apalagi didukung dengan platform yang bisa mendongkrak usaha digitalisasi

    Like

  10. Iya betul, meski pandemi, kini ada bnyk usaha yang baik daun karena adanya internet. Rejeki bisa datang kapan saja dan dari mana saja ya, selama kita mengasah kemampuan dan melihat peluang yg ada

    Like

  11. Kondisi pandemi memaksa orang untuk beradaptasi dengan cepat, salah satu diantaranya adalah belanja online. Melihat potensi produk, batik masih bisa diunggulkan karena sifatnya khas, unik, tahan lama, dan proses pengiriman aman.

    Like

  12. Sudah waktunya nih produk lokal memiliki tempat yang lebih baik di hati seluruh lapisan masyarakat. Selain mendapatkan produk khas, kita juga bantu banget loh bergeraknya roda perekonomian dengan support para pemilik usaha ini.

    Like

    1. Setuju banget, Mbak Uniek/ KIta bisa bantu menggerakkan roda ekonomi nasional dengan mempromosikan produk lokal, apalagi kalau bisa tembus pasar global bakalan mendatangkan devisa buat negara. Yang penting dibikin digital dulu biar potensinya tak terbatas.

      Like

  13. Bener sih, cuman masalah literasi bagi pelaku UMKM yang sudah sepuh umurnya adalah masalah utama, Sempet bikin campaign tentang melek teknologi sebagai sarana promosi, malah kebanyakan lupa setelah sebulan acara campaign, jadi sedih. Btw congrats yak sudah jadi pemenang di kontes blog idcloudhost.

    Like

    1. Betul, Kak. Menurut saya pelaku usaha yang sudah berumur tetap harus didampingi atau dibantu oleh tenaga muda yang memungkinkan. Selain bisa update informasi, juga bisa menggagas sarana promosi yang potensial. Terima kasih, salam kenal! 😀

      Like

Tinggalkan jejak