Cara Menjaga Kewarasan Selama Pandemi yang Penuh Tantangan

Pandemi sudah berlangsung hingga tahun kedua dan orang masih berjibaku dengan berbagai tantangan akibat Covid-19 salah satunya menjaga atau mempertahankan kewarasan sebagai bekal untuk menjalani hidup sehari-hari. Mencari rezeki memang penting, tapi menjaga kewarasan mental tak kalah penting diperhatikan.

Cara menjaga kewarasan boleh jadi pertanyaan yang diajukan dan dicari jawabannya lewat berbagai media, baik lewat buku ataupun lewat Internet. Sebab pandemi belum bisa diprediksi kapan terhenti, kita sebagai makhluk imajinatif wajib berupaya untuk menemukan cara-cara kreatif guna melalui pandemi dengan tetap memiliki kewarasan (sanity) dan tegar hati.

Cara menjaga kewarasan saat pandemi

1 | Akui, jangan ingkari

Pandemi yang sekarang terjadi memang tidak kita kehendaki. Datangnya tak terduga dan bahkan varian virus Covid-19 hadir bertubi-tubi. Walau tak kita inginkan, kita tak boleh melakukan penolakan. Dalam sebuah webinar tentang togetherness dan separateness dalam keluarga selama pandemi, konselor dan penulis Cahyadi Takariawan (Pak Cah) menginggatkan untuk melakukan acceptance atau penerimaan.

Dengan menerima dan mengakui bahwa kita tengah mengalami pandemi, maka kita bisa menyusun serangkaian langkah atau kiat untuk bisa terbebas dari serangan virus dan dampak ekonomi serta sosial yang tak bisa kita hindari. Menerima kenyataan dan tidak mengingkari akan memudahkan kita untuk “bersahabat” dengan pandemi dalam pengertian yang positif dan menguatkan.

2 | Membaca buku

Membaca buku menjadi salah satu cara untuk menjaga kewarasan selama pandemi. Pandemi membawa berkah tersendiri bagi saya untuk membeli buku dari toko buku online dengan harga yang sangat murah. Diskon besar saya nikmati sehingga bisa memesan beberapa buku yang bagus sekaligus. Menerima paket buku dari kurir lalu membuka dan membacanya sungguh menjadi hiburan tersendiri saat pandemi.

Apalagi jika buku yang dibaca berisi kisah nyata atau pengalaman yang inspiratif. Salah satunya Nujeen Mustafa yang mengisahkan perjalanannya mengungsi dari Syria akibat kecamuk perang sauadara menuju Jerman yang aman. Proses menuju Eropa tidak mudah bukan hanya karena jarak yang jauh juga sebab kondisi Nujeen yang teerlahir sebagai difabel dan duduk di kursi roda. Membaca buku ini membuat hal-hal yang selama ini saya anggap penderitaan menjadi tak ada artinya.

3 | Menonton film

Selain baca buku, menonton film bisa menjadi hiburan untuk menjaga kewarasan. Menonton film toh kini semakin praktis. Tanpa harus pergi ke bioskop, kita bisa menyaksikan tontonan favorit di rumah saja. Berkat kecanggihan teknologi, kita bisa menonton film-film kegemaran lewat aplikasi, baik gratisan di Youtube maupun layanan berbayar yang makin banyak jumlahnya. Selama pandemi, justru muncul beberapa film bermutu yang bisa kita tonton di Youtube secara cuma-cuma. Kalau bingung, kita bisa cari rekomendasi film dari banyak situs di Internet.

4 | Main games

Siapa yang tak suka bermain games atau gim? Dari orangtua sampai anak-anak suka bermain gim di ponsel Android atau di PC yang memungkinkan bermain dengan banyak player. Misalnya si bungsu yang belakangan senang sekali memainkan Block Craft di tablet. Permainan ini memberi kebebasan kepada anak untuk menciptakan bangunan 3D secara menyenangkan baik berupa rumah, kastil, dan bahkan kendaraan favorit yang bisa digerakkan atau dieskplorasi.

Star Wars Battlefront 2 siap memanjakan gamer selama bertahan di rumah saja. (Gambar: acerid)

Selain Tetris yang legendaris, orang dewasa bisa coba memainkan gim Star Wars Battlefront 2 yang dijamin memberikan hiburan tersendiri, apalagi bagi para pencinta film Star Wars. Seri keempat dari Star Wars: Battlefront ini diproduksi oleh DICE yang bekerja sama dengan Criterion Games dan Motive Studios, lalu dirilis oleh Electronic Arts.

Bukan hanya bisa dimainkan di berbagai platform seperti PlayStation 4, Xbox One, dan Microsoft Windows yang membuat game ini diminati. Star Wars Battlefront 2 juga sukses meraup penghargaan sepanjang tahun 2017 dan 2018, yakni dinominasikan dalam 14 penghargaan dalam 23 kategori.

Star Warsa Battlefront 2 akhirnya berhasil memenangkan 4 kategori dari 4 penghargaan, yaitu Best Online Multiplayer pada Game Critics Award 2017, Excellence in Convergence pada 2018 SXSW Gaming Awards, 2017 ASCAP Video Game Score of the Year pada ASCAP Composers’ Choice Awards, dan Sound Design (EA DICE) pada Develop Awards tahun 2018.

Game ini juga sukses di Jepang, dengan penjualan sebanyak 38.786 kopi pada minggu pertama untuk versi PlayStation 4 saja. Terbayang kan animo gamer pada gim asyik ini? Jadi, siapa berpetualnag bersama Luke Skywalker, Darth Maul, Rey, Yoda, dan Kylo Ren?

5 | Mendengarkan musik/podcast

Cara lain menjaga kewarasan selama pandemi adalah mendengarkan musik atau podcast yang juga bisa kita nikmati melalui smartphone atau berbagai gawai. Sekarang banyak platform atau penyedia layanan baik gratis atau berbayar yang memungkinkan kita menyusun playlist sendiri yang menyegarkan dan membangkitkan semangat. Mau mendapatkan insight dan ilmu dari Ted Talks yang keren juga bisa kita dengarkan lewat ponsel.

6 | Konsumsi makanan sehat

Konsumsilah makanan sehat agar badan kuat dan pikiran sehat. (Gambar: freepik dotcom)

Jangan lupa mengonsumsi makanan bergizi dan menyehatkan sebagai upaya penting guna menjaga kewarasan. Asupan penuh nutrisi yang seimbang akan memberikan kita kekuatan untuk berpikir dengan baik dan beraktivitas dengan lancar. Makanan yang bermutu akan menjadi bekal dalam menjalani hari penuh tantangan. Kurangi gula dan lemak lalu perbanyak serat untuk meningkatkan fungsi pencernaan. Jika dibutuhkan, minum madu atau minuman berbahan rempah untuk menjaga imunitas.

7 | Olahraga dan grounding

Bukan rahasia lagi, olahraga atau gerakan fisik menjadi rahasia agar badan sehat dan bugar. Olahraga juga menjadi sarana untuk mengendalikan stres yakni mampu menurunkan kortisol atau hormon stres. Menjaga kadar stres berarti menjaga kewarasan agar bisa berpikir logis dan tidak overthinking.

Selain itu, jangan lupa mempraktikkan grounding, yaitu aktivitas untuk membangun koneksi dengan alam. Berenang, berjalan tanpa alasa kaki, atau menyentuh pepohonan bisa menjadi terapi efektif untuk melancarkan peredaran darah dan memperbaiki mood.

8 | Berkebun

Berkebun membantu terciptanya relaksasi dan cooling down dari rutinitas.

Berkebun sangat banyak gunanya, salah satunya membantu kita rileks dan berpikir positif. Lewat berkebun kita bisa belajar untuk bersabar, tekun menjalani proses, menghargai alam, dan bahkan membangun bonding dengan anak-anak saat kita kerjakan bersama-sama. Selain itu, jika yang kita tanam berupa buah atau rempah, maka kita bisa sekaligus memetik khasiat penting untuk kesehatan.

9 | Memasak

Memasak bersama atau mencoba resep baru juga abisa dimanfaatkan untuk membangun kesadaran bahwa bekerja sama itu penting dan bahwa keluarga menjadi prioritas yang selalu dinomorsatukan. Lihatlah betapa acara lomba memasak di sebuah stasiun televisi mendapatkan perhatian publik yang sangat masif. Saat memasak, kita bisa menemukan hal-hal baru yang tak terduga, termauk menemukan passion diri sendiri yang bisa membuat bangga dan bahagia.

10 | Menggali kreativitas

Melakukan hal-hal kreatif seperti menulis buku, diary, ngeblog, bermain musik, dan bahkan handicraft bisa menawarkan hiburan tersendiri. Lewat kegiatan ini kita bisa menuangkan apa saja yang menjadi kecemasan atau kekhawatiran sehingga beban kita sedikit ringan. Menggali kreativitas dengan kegiatan kreatif akan memberikan kita jeda dari hiruk-pikuk kesibukan yang menyita waktu dan pikiran.

11 | Pelajari keterampilan baru

Selama pandemi banyak webinar atau acara yang ditawarkan secara cuma-cuma. Ada kelas parenting, menulis, menggambar dan mewarnai, hingga financial planning. Untuk menjaga agar otak tetap berfungsi dengan baik, usahakan menambah keterampilan baru misalnya dengan belajar bahasa asing yang bisa kita kerjakan secara daring. Harganya pun bervariasi, dan tak jarang diberikan secara gratis. Selain menjadi hiburan, keterampilan ini kelak bisa kita gunakan untuk mendulang rezeki.

12 | Mengelola hubungan

Mengelola hubungan adalah cara menjaga kewarasan saat pandemi. (thinqloud dotcom)

Cara menjaga kewarasan selama pandemi yang tak boleh diremehkan adalah mengelola hubungan. Porter Gale, seorang public speaker dan pengusaha berskala internasional yang menggeluti bidang pemasaran dan periklanan, pernah menulis buku berjudul “Your Network Is Your Net Worth.” Dia berpendapat bahwa kolaborasi dan sinergi sangat penting di era yang sangat kompetitif karena terjadi pergantian nilai-nilai budaya berkat kkemajuan teknologi.

Mengelola hubungan bukan berarti memghabiskan waktu berlebihan di Facebook untuk mencari teman demi membangun jaringan. Sebaliknya, kita berusaha membangun interaksi yang bermakna dengan orang-orang yang kita anggap dekat, baik yang tinggal berdekatan maupun berjauhan. Kita tetap bisa berhubungan walau jarak memisahkan.

13 | Kurangi konsumsi media

Untuk menjaga kewarasan, sebaiknya mengurangi konsumsi medai agar kita tidak terpapar pada berita-berita negatif yang melemahkan hati dan menggerogoti imunitas. Cerdaslah dalam memilih kanal berita untuk dibaca, apalagi jika akan dibagikan kepada teman atau keluarga. Zaman pandemi begini hoaks malah semakin banyak diproduksi, baik yang bersifat politik maupun ekonomi, dan oleh sebab itulah kita mesti bijak dan selektif dalam mengonsumsi jenis dan penyedia berita.

14 | Perbanyak rasa syukur

Gratitude is a key to happiness. Perbanyaklah rasa syukur meskipun banyak hal yang belum terwujud. Mensyukuri pemberian Tuhan adalah cara instan untuk mendapatkan kebahagiaan. Bersyukur berarti menghargai apa saja yang kita terima dan mengapresiasi setiap pencapain kecil sejauh ini. Wujud rasa syukur adalah kepedulian berbagi atau berdonasi sesuai kemampuan. Inilah yang akan membuat hati kita lebih tenang dan pikiran lebih tenteram sehingga kita bisa menyusun strategi atau langkah berikutnya.

15 | Tingkatkan spiritualitas

Menutup tulisan tentanag cara menjaga kewarasan selama pandemi, saya teringat pada pesan Pak Cah yang mengajak mengajak kita untuk tidak lupa membangun dan memelihara harapan. Itulah kekuatan manusia yang sangat luar biasa, yang sering didengungkan dalam ajaran agama.

Jadi selama pandemi belum usai, ayo berharap yang baik-baik dari Tuhan. Mari mendekat untuk mendapatkan pertolongan-Nya. Jika yang terjadi tak sesuai keinginan, setidaknya kita bisa meminta keikhlasan untuk menerima kenyataan–bahwa itu adalah bentuk terbaik yang bisa kita terima menurut pertimbangan-Nya. Dekatkan diri kepada-Nya sesuai cara yang terbukti berdaya guna agar kewarasan senantiasa terjaga.

9 Comments

Tinggalkan jejak