Saat kehidupan terasa sempit, segala hal begitu sulit, kita mudah tergoda untuk mengutuk nasib dan mengiri atas kenyamanan orang lain. Betapa mudah kita mengeluh dan berandai-andai tentang kehidupan yang lebih baik.
“Andaikan aku lebih kaya, lebih ganteng, cantik, lebih pintar, dan sebagainya.” “Andai saja aku lebih beruntung, bla bla bla…”
Serangkaian pengandaian itu justru memperburuk suasana jiwa dan membutakan hati dari banyak rahmat dan kenikmatan yang sudah kita dapatkan. Walhasil, jangankan untuk berbagi, sekadar bergembira atas kondisi diri pun berat.
Namun ketika hidup terasa mudah, segalanya berjalan lancar dan sesuai harapan, kita lupa. Lupa siapa yang memberi kemudahan, terlena oleh silau kemudahan dan limpahan pemberian-Nya. Alih-alih berbagi dan bersyukur, kita malah sibuk dan lalai mengagumi keberhasilan pribadi tanpa menyadari siapa saja yang telah membantu kesuksesan kita, terlebih lagi oleh Dzat Yang Maha Kuasa.
Bagi orang serakah, alam semesta dalam genggamannya pun akan terus dipandang bagai setitik biji sawi. Masih kurang, ingin tambah, lagi, dan lagi. Berbeda bagi orang yang pandai bersyukur, apa saja yang ia peroleh selalu membuncahkan senyuman di bibirnya. Hatinya bertasbih dan memuji Tuhan atas berkah dan anugerah sekecil apa pun. Ia tak enggan mengulurkan tangan walau ia sendiri dalam kesempitan.
Bagi kelompok kedua, kurang atau lebih adalah manusiawi, dua-duanya ujian dari Tuhan. Kaya dan miskin, sempit dan lapang kadang lebih banyak dirumuskan oleh perspektif dan persepsi individu ketimbang kondisi sebenarnya.
Sempit vs lapang dalam kehidupan sebenarnnya ada dalam pikiran kita ya, Mas Rudi. Yah terganfung kita saja lah mau fokus kemana 🙂
LikeLike
Benar, Uni, Kita bebas pilih kok 🙂
LikeLike
setuju sama mba Evi. besar kecilnya tergantung pikiran kita sendiri
LikeLike
Iya, Mas. Dengan demikian, kita harusnya senantiasa bergembira ya 😉
LikeLiked by 1 person
Semoga kita termasuk dalam golongan orang2 yg pandai bersyukur
LikeLiked by 1 person
Aaamiiin 🙂
LikeLike
Setujuuu mas 🙂
LikeLiked by 1 person