Kopdar Mini di Bulak Amah

Salah satu kenikmatan menjadi blogger adalah adanya kesempatan untuk kopdar atau kopi darat secara langsung dengan sobat narablog yang biasanya hanya bersua lewat tulisan. Saya sendiri telah beberapa kali kopdar dengan sobat narablog, baik di Jabodetabek maupun di luar Jabodetabek. Di mana pun kopdar berlangsung, ekspektasi saya selalu penuh dengan kegembiraan. Silaturahim tentu mengasyikkan dan banyak manfaat.

Berkat awuk-awuk
Maka begitu ada peluang kopdar yang lokasinya tak jauh dari rumah, saya pun menyambarnya. Adalah Mbak Reni atau yang akrab dengan panggilan Rebellina Santy yang kali ini akan saya jumpai lewat kopdar mini. Saya sebut kopdar mini karena hampir tak ada persiapan untuk kopdar ini, juga hanya melibatkan dua narablog. Dalam kopdar juga terselip tujuan lain yang utama yakni mengirimkan buku berjudul 24 Resep Kue Dari Dapur Blogger Kece. Salah satu resep karya Mbak Reni kebetulan dimuat dalam buku ini dan bahkan sudah saya praktikkan di rumah. Awuk-awuk ubi ungu memang enaaak… 😀

IMG_20150925_095955 copy

Dari alamat yang saya dapat, Mbak Reni ternyata tinggal di Kampung Bulak Amah, tak jauh dari Vila Mutiara Bogor. Karena saya sudah sering ke perumahan tersebut, maka saya berinisiatif mengantarkan langsung bukunya tanpa melalui jasa pos atau sejenisnya. Jumat malam saya mengirim pesan tentang rencana kunjungan saya Sabtu pagi. Mbak Reni langsung menyambut gembira. Jam 10-an esok harinya kami sepakat akan bertemu di kediamannya. Dan menemukan rumahnya ternyata tak sulit. GPS terbaik di kampung adalah mulut, bukan mengandalkan aplikasi macam-macam,hehe. Dengan sedikit bertanya, saya pun tiba di rumahnya yang rindang.

Tak jauh-jauh
Saya disambit disambut Mbak Reni dan suami beserta empat anaknya. Walaupun baru pertama kali bertemu, juga sebenarnya belum terlalu saling kenal, percakapan berjalan sangat gayeng dan hangat. Suasana pun cair penuh dengan celoteh dan humor sesekali. Suami Mbak Reni (aduh, siapa namanya, lupa saking asyiknya mengobrol) walaupun bukan blogger ternyata juga akrab dengan dunia maya. Sehari-hari beliau bertugas sebagai staf pengajar di salah satu SMK di Bogor. Aktivitasnya yang lain juga berkaitan dengan dunia penerbitan yakni desainer grafis majalah. Dan kebetulan (?) lainnya, baik Mbak Reni maupun saya ternyata punya teman yang sama dari Medan. Sempitnya dunia ya. Tapi asyik betul sehingga perjumpaan jadi semakin menarik dan akrab.

Dari penuturan suami Mbak Reni, kampung mereka ternyata terkenal sebagai sentra pembuatan tape. Pantas saja dalam perjalanan mencari rumah Mbak Reni, saya sempat menemukan pemandangan unik: sekelompok orang mengepung gundukan singkong mentah yang tengah dikupas. Ternyata komunitas tersebut menghasilkan pundi-pundi rupiah. Di balik kelezatan tape atau peuyeum Bogor, ternyata ada problem pasokan bahan baku yang tidak memadai. Hamparan sawah dan ladang yang begitu banyak ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan singkong untuk produksi tape. Nah, peluang bisnis kan Sob? 😉

Buah tangan agar bukan hoax
Menjelang waktu zuhur, saya mohon pamit. Jujur saja walaupun baru pertama kali berjumpa dengan keluarga Mbak Reni, rasanya masih banyak yang pengin diobrolkan. Semoga kali lain bisa dilanjutkan ya, mungkin dalam kopdar yang lebih besar. Terima kasih kepada Pakde Cholik, selebblogger yang telah mendukung sepenuhnya penerbitan buku ini–dan dengan demikian memungkinkan terjadinya kopdar ini.

Saat melangkah pulang, Mbak Reni ternyata menawarkan camilan yang tadi tersaji untuk saya bawa pulang. Saya langsung (pura-pura) menolak padahal mata langsung ijo lihat biji-biji wijen. Ketika datang saya hanya membawa beberapa butir wingko produksi sendiri, eh, pas pulang saya malah dibekali banyak camilan. Nikmatnya jadi blogger.

kue kopdar copy

Sayang sekali kami tak sempat berfoto bersama. Terlalu asyik bercengkerama, hehe. Sebagai bukti bahwa kopdar mini ini bukan hoax, foto-foto camilan di atas layak membuktikannya. Yang bundar adalah kue cincin, dengan modifikasi penggunaan tepung ketan; rasanya gurih dan bukan manis seperti kue cincin pada umumnya. Dua kudapan lainnya berbahan utama kentang yang diisi keju lumer. Pokoknya endesss. Ada yang versi baluran wijen dan versi biasa seperti risoles.

Makasih buat Mbak Reni dan keluarga yang begitu hangat menyambut tamu yang ingin diundang. 😀

12 Comments

    1. Kegiatan yang sangat menyenangkan, Mbak Tika. Saya juga berencana kopdar lagi minggu depan, hehe. Sangat asyik ketemu langsung dengan sobat yang biasanya cuma lewat dunia maya aka blog. Salam kenal 😀

      Like

Tinggalkan jejak