Export Import Barang, Harus Paham 7 Istilah Ini

Aktivitas ekspor dan impor merupakan bagian penting dari perdagangan internasional yang memungkinkan negara-negara untuk mendapatkan akses ke barang dan jasa yang tidak tersedia atau tidak dapat diproduksi secara efisien di dalam negeri. Ekspor melibatkan pengiriman barang dan jasa dari satu negara ke negara lain, sedangkan impor melibatkan penerimaan barang dan jasa dari luar negeri. Perdagangan internasional ini memungkinkan negara-negara untuk mengoptimalkan sumber daya mereka, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan memperluas pasar untuk produk domestik. Melalui ekspor, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dan pangsa pasar global, sementara impor memungkinkan konsumen untuk menikmati berbagai produk yang tidak tersedia secara lokal.

Lebih lanjut, jika Anda berminat melakukan bisnis export-import, berikut ini beberapa istilah yang perlu Anda pahami agar tidak terjadi salah paham.

Bill of Lading

Bill of Lading (B/L) adalah dokumen penting dalam proses ekspor dan impor barang yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran kepada pengirim. Dokumen ini memiliki tiga fungsi utama: sebagai bukti kepemilikan barang, kontrak pengangkutan, dan tanda terima barang oleh pengangkut. B/L memuat informasi rinci tentang barang yang dikirim, termasuk jumlah, jenis, dan tujuan pengiriman.

Dokumen ini juga mencantumkan syarat-syarat pengangkutan yang telah disepakati antara pengirim dan pengangkut. Dalam praktiknya, B/L bisa digunakan untuk mengklaim barang oleh penerima di pelabuhan tujuan, setelah pembayaran dan kewajiban lainnya diselesaikan. Penggunaan Bill of Lading sangat penting untuk memastikan bahwa barang yang dikirim telah diterima dan diproses sesuai dengan perjanjian. B/L memberikan keamanan tambahan bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi internasional.

Ekspor impor bisa lancar berkat L/C atau Letter of Credit

Letter of Credit

Letter of Credit (L/C) adalah instrumen keuangan yang sangat penting dalam perdagangan internasional, berfungsi sebagai jaminan pembayaran dari bank pembeli kepada penjual. Instrumen ini memastikan bahwa penjual akan menerima pembayaran sesuai dengan syarat-syarat yang telah disepakati dalam kontrak penjualan.

Prosesnya dimulai ketika pembeli mengajukan permohonan kepada banknya untuk menerbitkan L/C atas nama penjual. Bank kemudian akan memeriksa apakah semua dokumen dan syarat yang ditentukan telah dipenuhi sebelum melakukan pembayaran kepada penjual. Dengan adanya L/C, risiko tidak dibayarnya barang oleh pembeli dapat diminimalisir, memberikan kepercayaan lebih dalam transaksi internasional.

Incoterms

Incoterms (International Commercial Terms) merupakan serangkaian istilah perdagangan internasional yang dikeluarkan oleh International Chamber of Commerce (ICC) untuk memberikan pedoman standar dalam kontrak jual beli internasional. Incoterms menetapkan tanggung jawab, biaya, dan risiko yang terkait dengan pengiriman barang dari penjual ke pembeli. Contoh umum dari Incoterms termasuk FOB (Free on Board), CIF (Cost, Insurance, and Freight), dan DDP (Delivered Duty Paid). Setiap istilah memiliki makna spesifik yang menunjukkan kapan tanggung jawab dan risiko berpindah dari penjual ke pembeli, serta siapa yang bertanggung jawab atas biaya pengangkutan, asuransi, dan bea cukai.

Penggunaan Incoterms sangat penting dalam perdagangan internasional karena mengurangi risiko kesalahpahaman dan sengketa antara penjual dan pembeli. Dengan menggunakan istilah yang sudah distandarisasi, kedua belah pihak dapat lebih mudah mengerti dan sepakat tentang siapa yang bertanggung jawab atas berbagai aspek logistik dan biaya yang terlibat dalam proses pengiriman. Misalnya, dalam kondisi FOB, penjual bertanggung jawab hingga barang dimuat ke kapal di pelabuhan keberangkatan, sementara pembeli mengambil alih tanggung jawab setelah barang berada di kapal.

HS Code

HS Code (Harmonized System Code) adalah sistem penomoran standar internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan produk dalam perdagangan internasional. HS Code dikembangkan oleh World Customs Organization (WCO) dan digunakan oleh lebih dari 200 negara di seluruh dunia. Setiap kode terdiri dari enam digit yang mengidentifikasi produk dengan sangat spesifik, memungkinkan otoritas bea cukai untuk mengenali jenis barang yang diimpor atau diekspor dengan cepat dan akurat. Penggunaan HS Code sangat penting karena mempengaruhi tarif bea masuk, kebijakan perdagangan, dan statistik perdagangan internasional.

Penggunaan HS Code sangat krusial dalam berbagai sektor, termasuk cold chain logistics. Cold chain logistics mengacu pada proses pengangkutan barang yang memerlukan suhu terkendali, seperti produk farmasi, makanan beku, dan bahan kimia tertentu. Misalnya, dalam kasus ekspor vaksin yang membutuhkan penyimpanan dan pengangkutan pada suhu tertentu, penggunaan HS Code yang tepat sangat penting. Kode yang akurat membantu otoritas bea cukai untuk mengenali produk dengan cepat dan memastikan bahwa barang tersebut memenuhi persyaratan regulasi untuk pengangkutan suhu terkendali.

Customs Declaration

Bea cukai memberikan izin barang yang masuk atau keluar (Tom Fisk/Pexels.com)

Customs Declaration adalah dokumen resmi yang harus diserahkan kepada otoritas bea cukai ketika mengimpor atau mengekspor barang. Dokumen ini berisi informasi terperinci tentang barang yang dikirim, seperti deskripsi, kuantitas, nilai, dan asal barang. Customs Declaration juga mencakup informasi mengenai pengirim dan penerima barang serta rincian pengiriman lainnya.

Tujuan utama dari dokumen ini adalah untuk memastikan bahwa barang yang dikirim mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta untuk menghitung tarif bea masuk dan pajak lainnya yang harus dibayarkan. Pentingnya Customs Declaration dalam proses ekspor dan impor tidak bisa diremehkan. Ketidakakuratan atau ketidaklengkapan dalam pengisian dokumen ini dapat mengakibatkan penundaan di pelabuhan, denda, atau bahkan penyitaan barang.

Freight Forwarder

Freight Forwarder adalah perantara yang mengatur dan mengelola pengiriman barang atas nama pengirim atau penerima dalam proses ekspor dan impor. Perusahaan atau individu ini bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan berbagai aspek logistik, termasuk pemesanan ruang kargo pada kapal atau pesawat, pengurusan dokumentasi ekspor/impor, pengemasan barang, dan asuransi pengiriman. Freight forwarder memiliki keahlian dalam menangani rute terbaik, memilih moda transportasi yang paling efisien, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan internasional dan nasional yang berlaku.

Sebagai ilustrasi Freight Forwarder dalam konteks industri jasa impor dari China memainkan peran yang sangat penting dalam mengelola berbagai aspek logistik yang kompleks. Mereka membantu perusahaan dalam mengatur pengiriman barang dari China ke berbagai negara tujuan, menangani berbagai tugas seperti pemesanan ruang kargo, pengurusan bea cukai, dan pengaturan transportasi darat, laut, atau udara. Menggunakan jasa Freight Forwarder dalam industri jasa import China dapat sangat menguntungkan bagi perusahaan.

Tariff and Non-Tariff Barriers

Tariff and Non-Tariff Barriers adalah dua jenis hambatan yang digunakan oleh negara untuk mengatur dan mengendalikan impor dan ekspor barang. Tariff barriers adalah pajak atau bea yang dikenakan pada barang yang diimpor atau diekspor. Tarif ini meningkatkan harga barang impor, sehingga membuatnya kurang kompetitif dibandingkan dengan produk lokal. Pemerintah menggunakan tarif untuk melindungi industri dalam negeri, mengurangi defisit perdagangan, atau sebagai alat negosiasi dalam perdagangan internasional. Contoh umum dari tarif adalah bea masuk yang harus dibayar oleh importir saat membawa barang masuk ke suatu negara.

Di sisi lain, Non-Tariff Barriers (NTBs) mencakup berbagai kebijakan dan peraturan yang membatasi impor dan ekspor tanpa menggunakan tarif. NTBs bisa berupa kuota impor, lisensi, standar kesehatan dan keselamatan, inspeksi, dan persyaratan sertifikasi. Misalnya, suatu negara mungkin memberlakukan standar ketat untuk produk makanan impor demi melindungi kesehatan konsumen. Meskipun NTBs tidak langsung menaikkan harga barang seperti tarif, mereka dapat meningkatkan biaya kepatuhan dan menghambat aliran perdagangan.

Secara umum, memahami istilah-istilah kunci dalam ekspor dan impor barang adalah langkah penting untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan dalam perdagangan internasional.  Pengetahuan yang mendalam tentang istilah-istilah ini membantu perusahaan mengelola risiko, mematuhi regulasi, dan mengoptimalkan efisiensi logistik.

Dalam dunia yang semakin terhubung, perdagangan internasional membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi pasar. Namun, peluang ini datang dengan tantangan yang harus dihadapi dengan persiapan dan pemahaman yang tepat. Dengan menguasai istilah-istilah dan konsep yang relevan, perusahaan dapat lebih siap untuk navigasi kompleksitas perdagangan global, menghindari kesalahan yang mahal, dan memaksimalkan manfaat dari jaringan perdagangan internasional yang luas.

Tinggalkan jejak