Menuliskan awalan di- atau kata depan di tampaknya sederhana, namun kerap saya jumpai penulisan yang tidak tepat, di mana imbuhan justru dipisah sementara kata depan malah digabung.
Selain memenuhi kaidah tata bahasa yang tertib, penulisan imbuhan yang tepat akan menciptakan kenyamanan saat membaca sebuah tulisan.
Berikut lima sobat narablog yang beruntung (menurut undian) untuk mendapatkan pulsa masing-masing 10k atas jawaban mereka yang benar pada kuis mini sebelumnya.
1 – Pras A.
2 – Aris Rahmawan
3 – Eruvierda
4 – Ila Rizky
5 – Bang Aswi
Bagi sobat yang saya sebutkan di atas, silakan mengirimkan nomor ponsel beserta nama operatornya ke email rudygaswan@gmail.com atau melalui inbox FB saya.
Bagi sobat yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Nanti akan ada kuis-kuis atau kontes lagi dengan hadiah yang lebih menggiurkan. Terima kasih.
Yuk tertib berbahasa!
selamat ๐
LikeLike
Makasih, Mbak. Mbak Dame ga ikut sih. Kalau ikut, pan Mbak langganan menang ๐
LikeLike
alhamdulillah ^_^
LikeLike
Terima kasih atas partisipasi Sahabat. Pulsa segera meluncur.
LikeLike
Selamat utk yang menang ๐
LikeLike
Mbak Reni absen nih. Biasanya suka hoki ๐
LikeLike
yang pengen ikut juga yah ๐
LikeLike
Kali lain, Mas ๐
LikeLike
kali cisadane deh ๐
LikeLike
selamat untuk pemenangnya ya
LikeLike
Terima kasih, Mbak. Ke mana aja nih? ๐
LikeLike
“Tertib berbahasa yuk?!”
//–ayuk ayuk mas belalang ๐
LikeLike
Yuk ^-^
LikeLike
Alhamdulillah. Makasih, Mas ๐
LikeLike
Sama-sama.
LikeLike
Selamat buat para pemenang.
Tulisan di atas mengingatkan kita agar senantiasa berhati-hati dalam menuliskan di- yang berlaku sebagai imbuhan atau kata depan.
LikeLike
Akan tetapi, saya malah menemukan penggunaan bentuk “di mana” yang tidak tepat pada kalimat, “di mana imbuhan justru dipisah sementara kata depan malah digabung.”
Bahasa Indonesia tidak mengenal “di mana” yang diberlakukan sebagai konjungsi. Berbeda dengan, misalnya, bahasa Inggris yang menggunakan “where” sebagai kata penghubung.
LikeLike
Betul, Mas. Terima kasih atas koreksi Anda. Jadi yang benar harus pakai konjungsi apa ya Mas?
LikeLike
“Yaitu”, mungkin? Atau diganti dengan titik dua menjadi “namun kerap saya jumpai penulisan yang tidak tepat: imbuhan justru dipisah, sementara kata depan malah digabung.”
LikeLike
Yaitu atau yakni sepertinya cocok ya Mas, meskipun terdengar kurang luwes jadinya ๐ Tapi perlu pembiasaan. Terima kasih.
LikeLike
Padahal cuma iseng. Hatur nuhun, Mas Belalang ^_^
LikeLike
Terima kasih juga sudah mampir dan ikut menjawab, Bang ๐
LikeLike
selamat untuk pemenang ๐
LikeLike
Terima kasih, Mbak Myr ๐
LikeLike
haha selamaat yang dapat pulsaa
LikeLike
Terima kasih, Mbak Ida.
LikeLike
Selamat bagi shobat2 yang berhasil emmbedakan “di” yang digabung dan dipisah.
LikeLike
Benar, Mas. Terima kasih.
LikeLike
selamat buat para pemenang ๐
LikeLike
Terima kasih ๐
LikeLike
Kellihatannya sederhana, tapi sering salah ya
LikeLike
Betul, Mbak.
LikeLike
Salam kenal dari Adelays,
Sekalian memberikan informasi kalau berminat ikut lomba ngeblog berhadiah :
says share disini :
http://adelays.com/2014/05/02/lomba-nge-blog-berhadiah/
LikeLike
Terima kasih ๐
LikeLike
Alhamdulillaaah…, selamat ya untuk para pemenang, melu seneng aku… Selamat juga untuk Mas Belalang ๐
LikeLike
Terima kasih, kangmas ^-^
LikeLike
thanks bang infonya….
Jasa pembelian barang dari luar negeri [ebay, amazon, aliexpress dll]
mau?
http://www.indoshopaholics.com/
LikeLike
wah, selamat deh buat yg menang ๐
LikeLike
Siiip, Gan.
LikeLike