Dulu sewaktu masih tinggal di Semarang, saya indekos di daerah Wonodri Baru atau yang kerap dibuat singkatan menjadi WB layaknya Warner Bros. Jika menuju toko buku Gramedia yang ada di Java Mall, saya harus melalui sebuah pasar kecil di deretan Jl. WB ke arah Peterongan. Saya dan teman-teman biasanya berjalan kaki menyusuri trotoar Jl. Peterongan. Waktu tempuhnya kira-kira 15-20 menit.
Pemandangan yang selalu menarik bagi saya adalah para penjual yang kerap menginap di jalanan pasar hingga esok pagi. Saya mengamatinya penuh dengan keharuan, kekaguman, dan kerinduan. Mereka menahan serangan dingin angin malam dan tak jarang rintik hujan yang turun. Adakah manusia hebat selain para ibu yang berjuang demi keluarga mereka? Saya membayangkan para ibu itu memiliki anak-anak sekolah yang harus terus meneruskan studi dengan biaya yang tidak murah. Anak-anak mereka tengah tertidur pulas bermimpi indah, atau tengah belajar demi perbaikan hidup masa depan.
Untuk mengabadikan kehebatan mereka, saya lalu memotretnya dalam sebuah puisi. Mungkin tak pernah bisa mewakili perjuangan mereka, namun sebatas inilah yang saat itu bisa saya lakukan. Buat para ibu di luar sana, we love you so much.
RAWATIB, MENJAGA MALAM
terselip di manakah ibu
teriakan masa kecilku, ingin kusulam
menjadi selimut hangat
bagi ibu-ibu yang berjaga sepanjang malam
menyambut rahmat dari truk-truk sayur
segarnya kenangan, oh, segarnya nafas
kunang-kunang
meneteskan embun yang lahir di benak sunyi
biar, biarlah, ibu kutampung menjadi puisi
sebab daun-daun mengersik pelan
menyandang rubaiyat lelah seorang pejalan
ibu-ibu siapa bersujud bersama malaikat
di dalam masjid hatiku
menabur mimpi yang fasih segala bahasa2003
Jadi, sudahkah kita mendoakan ibu kita yang hebat luar biasa? Bila kita jauh dan beliau masih ada, segeralah meneleponnya.
*mendadakpenginnangis* π¦
Mendadak terharu, bu e di sawah
LikeLike
Buruan ikut ke sawah, Mbak, eh… π
LikeLike
Siap, mas..
Akan saya lakukan. Terimakasih telah diingatkan. π
LikeLike
Iya, sama-sama, Mas.
LikeLike
Duh mendadak pingin nangis dan guling2…sumpah…bikin aku ikutan terharu hwahwahwa…
LikeLike
Iya Mbak, ibu emang TOP ya π
LikeLike
Puisinya menyentuh banget, Mas, berdenyar penuh dalam hatiku rasa rindu, kepada ibu. Makasih ya, Mas, yang telah menyentuhku π
LikeLike
Dibilang menyentuh oleh penyair ya tentu senang, hehe. Senang lagi kalau diajak ke warung burjo, xixix. Terima kasih sudah mampir, Mas.
LikeLike
Baca puisinya sambil bayangin ibu saya, langsung berkaca-kaca mas… π
LikeLike
Ibu memang ngangengin ya Mas. Kalau Tuxlin kelebihan gadget boleh juga dikirim ke saya, hehe π
LikeLike
wow,puisinyaaa….bagus bangettt..
setiap shalat selalu terselip do’a,setiap minggu selalu ngerumpi berjam2 hehehe…
LikeLike
Sungguh indah ya Mbak bila ibu kita masih ada. Lebih berbahagia lagi bila kita bisa membahagiakan beliau semampu kita. Ga melulu dengan duit, tapi bisa bikin mereka bangga.
LikeLike
mendadak rindu, belum sempat nengok mama. I Miss Her
LikeLike
Iya, Mbak. Mana mungkin kita tak merindukan beliau. saya baru telepon ibu saya kemarin, hehe. Yang dinanti orangtua sebenarnya ya kehadiran kita, ga lebih dari itu. Hiks hiks….
LikeLike
Setiap sholat saya selalu mendoakan orangtua, penisepuh, keluarga, bahkan sahabatku
Ibu memang tak ada duanya
Saya dulu juga masih menangis di kos-kosan kalau ingat Emak. Maklum kos perdana di Surabaya
Salam hangat dari Surabaya
LikeLike
hehe, iya De. Ibu memang top. Salam buat Emak! π
LikeLike
terharu *buru2 tlp mama*
LikeLike
Iya, Mbak. Hayuk π
LikeLike
Sudah telp hari ini dua kali π
LikeLike
Tiga kali lebih bagus Mbak biar dapat hadiah payung, hehe. Top!
LikeLike
ibuku memang cerewet. Kadang membuatku jengnah. Tapi sebenarnya ibuku ngangenin. Jadi inget waktu masih kecil aku sering diajak jalan menuju rumah anak-anak yang les ke ibu. Begitu hebat perjuangannya. Huaaaa telp ibu dulu ahh
LikeLike
Iya, Mas. Tak ada ibu yang sempurna, tapi semua ibu tak tergantikan dan selalu bikin kangen π
LikeLike
saya yang jadi pengen nangiiis mas..apalagi jauh begini. Terima kasih untuk selalu mengingatkan mulianya wanita yang melahirkan kita..
LikeLike
Iya, Mbak. Ibu betul-betul tiada duanya. Untuk mengingatkan saya sendiri juga π Masih lama ya pulang ke tanah air?
LikeLike
Wew jadi melow. Salam untuk ibunya π
LikeLike
Iya Mbak, mari kita doakan semua ibu di dunia π
LikeLike
Ibu yang berkorban untuk anak-anaknya… semoga para Ibu diberi kekuatan selalu π
LikeLike
Iya, Mbak. Luar biasa!
LikeLike