Luar biasa adalah kata yang agak sopan untuk menggambarkan lelaki ini. Bahkan istrinya menyebut dirinya ‘gila’, haha. Sebut saja namanya Pras. Saya mengenalnya kira-kira dua tahun lalu. Gaya bicaranya lepas dan penuh kepercayaan diri, bahkan cenderung mendominasi. Saya patut menduga dia tentu tak jauh dari dunia public speaking.
Betul perkiraan saya. Doi ternyata seorang trainer. Sewaktu diundang ke rumahnya, saya menangkap sesosok Mini Cooper imut terparkir di garasi depan. Mobil itu milik istrinya, yang semula adalah mobil Mercy setelah dijual dan dibelikan mobil yang lebih langsing. Sedangkan dia sehari-hari mengendarai Honda CRV seri terbaru yang tampak gagah itu.
“Gila Lu, Pras!” begitu ujar istrinya saat Pras membeli mobil baru dengan cicilan 11 juta per bulan sementara gajinya kala itu 8 juta rupiah per bulan. Kontan saja istrinya mengelus dada.Saat itu Pras masih bekerja sebagai sales executive sebuah merek mobil.
Tapi bukan Pras namanya bila tak menemukan jalan keluar. Saya sendiri geleng-geleng kepala saat mendengar penuturan kisah masa lalunya yang ‘gila’ itu. Dalam logika formal, mengambil kredit mobil dengan cicilan lebih besar daripada gaji adalah tindakan bunuh diri. Gila. Sableng. Atau sederet kata sifat yang tidak masuk akal lainnya.
“Trus gimana kalau di tengah jalan enggak bisa bayar cicilan?” tanya saya berusaha ingin menyerangnya.
Yang penting usaha
Nah itu lah, Mas. Kita ini selalu berpikiran gimana kalau gimana kalau …” Dia menyamber sambil cengengesan. Bener-bener nih orang, batin saya kecut.
“Tuhan kan cuma nyuruh kita usaha, Mas. Usaha aja, pasti ada jalan. Bukan nyuruh kita buat mikir entar kalau gini, nanti kalau gitu…ya kan?” ujarnya enteng.
Saya mengangguk sinis. Sebelum saya mengeluarkan serangan tangkisan, dia segera mencecar saya dengan Hukum Pareto sebagai dasar kesuksesannya. Beralasan memang dan lagi-lagi saya mematung dalam diam. Contoh-contoh yang dia paparkan jelas masuk akal karena berbasis fakta.

Kini dia fokus sebagai trainer di sebuah perusahaan asuransi berskala global. Istrinya yang sebelumnya bekerja dengan gaji puluhan juta pun sekarang ikut bergabung memperkuat timnya di asuransi. Tentang istri Pras yang akhirnya mengikuti jejaknya, ada kisah menarik yang bisa saya ceritakan suatu waktu.
Terlepas dari kontroversi asuransi dan polemik kepemilikan kendaraan melalui cara kredit, saya menggarisbawahi optimisme Pras. Semangatnya luar biasa dahsyat, bahkan sampai dipandang sinting oleh orang lain.
Bagi dia, kesulitan adalah peluang. Tantangan itu menyenangkan. Pola pikirnya selalu positif.
Tentu saja saya tidak menganjurkan Sobat pembaca untuk berutang besar seperti Pras yang terkesan nekad. Namun apa pun masalah kita, apa pun yang ingin kita raih, yakinlah semua itu bisa terwujud dengan semangat.
Terakhir bertemu Pras masih asyik menggeluti dunia asuransi dan sibuk beternak properti. Terima kasih, Pras atas suntikan inspirasi dan motivasimu. Akan selalu ada jalan bila kita melangkah ke depan!
Happy long weekend, manteman! 🙂
Mungkin dia benar tetapi saya tetap nggak mau mengikuti jejaknya wong saya orangnya malas.
Saya lebih suka menjauhi apa yang dikatakan pepatah:”Lebih besar pasak daripada tiang.”
Salam hangat dari Jombang
LikeLike
Saya juga tidak mau ikut jejaknya berutang, de. Tapi saya belajar dari semangat dan optimisme dalam menghadapi setiap masalah. Matur nuwun, salam dingin dari Bogor 🙂
LikeLike
Keren
Dan saya pun sering berbuat gila seperti pras
Rejeki sudah diatur, datangnya tak terduga asal mau doa dan usaha…
LikeLike
Memang rezeki sudah diatur, Mbak Witri, namun kita tentu saja harus tetap perhitungan biar ga kedodoran, hehe. Intinya memang harus berusaha dan ga lupa berdoa.
LikeLike
Hmmm, aku milih hidup nyaman aja tanpa dikejar hutang. Hehe.
LikeLike
Hidup tanpa utang lebih nyaman, Mbak. Jangan fokus pada utang si Pras, tapi pada semangat dan optimismenya. Salam 🙂
LikeLike
Hebat ya, salut deh buat org2 kayk gt
LikeLike
Berani dan semangatnya luar biasa, tapi nyicil yang lebih besar dari gaji itu ga biasa dan ga layak ditiru hehe….
LikeLike
Asik banget beliau ini sepertinya Om eh PakDhe 😀
LikeLike
Iya, Mas Dani. Positive thinking dan asyik diajak ngobrol. Yang jelas bikin kita jadi makin semangat.:P
LikeLike
Happy long weekend, om. Ceritanya inspiratif. Pokoknya usaha & berpikir positif yaa om 😀
LikeLike
Makasih, Intan. Kerja kerja kerja hehe…
LikeLike
haloo Mas Belalang yang tetep cerewet yaaa xixiix
waah, bener banget tuh Om Pras, kasarnya makin banyak hutang makin semangat bekerja yaa (ajaran bos gwe) wkwkwk
tapi aku, ndak setujuuu!!
LikeLike
Aku juga ndak setuju karena beraaat menanggung utang, apalagi rindu wkwkwk….
LikeLike
Semangat dan optimismenya patut ditiru. Memang yang penting usaha dan positif, insya Allah selalu ada jalan. Tapi soal utangnya itu saya geleng-geleng kepala kalau “hanya” untuk mendukung penampilannya sebagai seorang public speaker. Btw, mobilnya itu sudah lunas to?
LikeLike
Ya Mas jangan niru utangnya. Dia akhirnya bs lunasin dari usaha asuransi itu, Mas, setahu saya.
LikeLike
Kerenlah kalo bisa lunas. Berarti dia bukan nekat atau ngoyo, tapi niat banget 🙂
LikeLike
Ya, Mas. Memang semangatnya menyala terus.
LikeLike
Jd ingat ucapan beberapa teman soal “kalau nggak ngredit ntar nggak bisa punya apa2, ngredit itu bikin semangat kerja cari uang” Tapi sayangnya beberapa orang justru berujung dengan ngejar2 teman buat cari utangan untuk bayar kredit atau maksa2 ngutang ke bank pakai nama teman. Mungkin kurang usahanya buat nambah penghasilan & menutup biaya hidup sebulan hehe
LikeLike
Iya, Mbak. Bener banget tuh. Jangan sampai kreditan bikin hidup kelimpungan. Harus waspada. Kalo bisa sih dihindari biar hati tenteram.
LikeLike
setuju mas,klo berusaha pasti ada aja jalannya… tapi kalo sampe senekat pak pras itu sy blm berani,heee….
LikeLike
Usaha harus, nekad jangan ya, Mbak… 😁
LikeLike
wah… hebat euiii… tapi kalau saya sebisa mungkin menghindari berhutang. walaupun mungkin niatnya motivasi supaya semangat cari rejeki, tapi sebisa mungkin nggak berhutang kalau nggak terdesak 🙂
LikeLike
Iya banget, Mbak. Jangan sampai utang kita jadikan motivasi. Bisa bahaya tuh. Yang penting yakin aja ya…
LikeLike
saya mah takut pak, terlalu banyak mikir & ngitung hehehe
LikeLike
Sama dong, Mbak. Hidup tenang tanpa utang. …
LikeLike
kalau aku itu sama aja…. gali kubur masuk sendiri..he2, gak kuat..mikirin utang… lagian emang kurang optimis..pengennya yang adem ayem aja..n ga dikejar hutang..
LikeLike
Adem ayem bikin hidup ga belingsatan ya Mbak. Hidup terukur memang sebaiknya hindari utang ya 🙂
LikeLike
apa “sinting’ begini perlu dipiara? hehe optimisme yg luaarrr biasa !
LikeLike
Nah, itu dia. Saya enggak bisa jawab hehe…
LikeLiked by 1 person
Sampaikan salam salut saya kepada pak Prass yaaah,,,
Jarang sekali ada orang yang menantang “tantangan”.
Saya aja baru di kasih tantangan di kantor, udah jiper duluan.. Hehehe
LikeLike
Ya begitulah, Gan. Memang harus berani….
LikeLike