Puisi Tanpa Judul

orang-orang berjalan
tak tahu apa yang sudah mereka hilangkan

menit ke menit. mil demi mil
orang-orang bertambah

menyerap air yang setiap hari dilahirkan lalu mati di hutan-hutan

puisiku bukan puisi lagi
seperti senjata lanjut usia—tak lagi menyimpan tenaga

puisiku bukan lagi puisi
kata-katanya renta. terseok terusir dari dunia fiksi

puisi yang menyusun sendiri di jalan
tak mengerti apa yang kurahasiakan

masa demi masa. waktu ke waktu
orang-orang kehilangan mimpi dan membeku

orang-orang berjalan. orang-orang lupa membaca pesan

puisiku bukan lagi puisi
ketika orang-orang kesurupan kata-kata mereka sendiri

orang-orang hancur perlahan
oleh berita yang mereka sebarkan

7 Comments

Tinggalkan jejak