Nasi Kebuli Telolet

Di akhir November silam istriku bikin nasi kebuli. Enak tentu saja, karena aroma rempah merambahi seluruh butir nasi. Sengaja enggak pakai foto biar dikira hoax. Kalaupun ada foto, kalian enggak akan kukasih. Sebab nasi sudah dibagi ke tetangga dan yang patut menerima. Kalau enggak percaya, gapapa. Percaya juga enggak ada pengaruhnya.

Yang bikin musykil justru proses saat meracik bumbu. Kujumpai beberapa kembang cengkeh, sebongkah kayu manis, dan biji pala. Ya, biji pala! Kalau diperhatikan dengan saksama, ada dua butir saja biji pala. Kalau tidak dihitung, ternyata mamsih dua butir juga. Di Bogor ini buah pala berlimpah ruah. Ada yang dibikin es segar, manisan, dan banyak lagi tapi enggak perlu kuceritain karena aku mau cerita soal nasi kebuli. Kuceritain juga kalian mungkin enggak bakalan tahu.

Bikin ngiler

Pantas bangsa Portugis dan bangsa Eropa ngiler sama rempah Nusantara. Buah pala saja banyak gunanya, harganya fantastis juga. Belum lagi kayu manis, aneka daun jamu, dan putik putik ajaib di tanah air. Udah selayaknya semua kita syukuri. Bukan kita bikin babak belur negeri anugerah Tuhan ini. Tak perlu menebar benci, karena benci bukan biji tanaman. Ya kan?

Lebih baik berbahagia walau dengan sebungkus telolet. Tak tahu apa itu telolet? Sama! Menulis begini juga belum terjamin paham. Telotet, telolet. Nasi kebuli cocok banget buat teman ngeblog, telolet.

Untunglah zaman dulu istriku belum bikin kebuli. Selain belum lahir, juga belum ada blog buat mengunggah tulisan ini. Kalau kalian mengaku pencinta nasi kebuli, coba sebutkan berapa porsi nasi kebuli yang kami jual pada produksi etape kedua? Telolet, telolet, pasti ngawur.

8 Comments

Aduh dimana2 telolet hehe

LikeLike

belalang cerewet says:

22 Dec 2016 at 5:01 am

Telolet, telolet…

LikeLike

Reply

Nasi kebuli disebelah sana rumah sakit tentara Bogor maknyus makjeb. Coba aja, saya sudah menjajalnya. Baca disini: https://alrisblog.wordpress.com/2015/04/12/nasi-kebuli-bogor/

LikeLike

belalang cerewet says:

22 Dec 2016 at 6:33 pm

Siap, Mas. Nanti kalau ada kesempatan kami coba. Ini kayaknya yang sering saya lewati tapi belum pernah coba. Ada yang rekomendasi juga yang enak di kampung Arab di Empang. Terima kasih infonya.

LikeLike

Reply