LOMBA BLOG adalah sebuah kenikmatan tersendiri bagi seorang bloger, terutama saya. Betapa tidak, selain menjadi wahana untuk mengasah berbagai kemampuan dan keterampilan, lomba blog kerap menawarkan hadiah yang membuat kita gelagapan.
Uang tunai, produk elektronik/gadget, alat rumah tangga, buku, motor hingga mobil dan rumah bisa kita raup dari kontes blog. Bahkan ada seorang sobat bloger yang mengkhususkan diri sebagai pemburu hadiah lomba blog sebagai mata pencahariannya. Usahanya terbilang sukses karena ia selalu all-out dalam menyajikan entri untuk lomba.
Saya sendiri pun tak jarang mencicipi gurih kemenangan lomba blog, mulai dari gawai, buku, kaos, uang dan sebagainya. Kendati begitu, saya tak serta merta menghajar semua jenis lomba meskipun hadiahnya sangat menggiurkan. Iming-iming hadiah besar bukan garansi saya pasti ikut. Berikut ini sepuluh alasan utama kenapa saya bisa absen lomba blog.
1. Soal Penyelenggara
Sebesar apa pun hadiahnya, dan semudah apa pun menurut saya sebuah lomba, bila prinsip saya tidak sejalan dengan penyelenggara, maka dipastikan saya akan absen. Bank, misalnya, tak akan menangguk perhatian saya jika mereka mengadakan lomba. Jasa asuransi pun tak terkecuali. Atau produk-produk tertentu yang secara pribadi tidak selaras dengan nilai yang saya yakini.
2. Tak Ada Ide
Ide adalah basis fundamental sebuah tulisan, termasuk juga post di blog. Jika tak punya gagasan unik atau pengalaman menarik, maka lomba akan saya lewatkan meskipun hadiahnya bikin ngiler.
Namun ada pula saat di mana saya tidak malas atau tak sibuk sehingga ide bisa ‘digali paksa’ sampai lahir suatu tulisan yang cukup layak untuk didaftarkan dalam lomba. Unique or never, kira-kira begitu. Kalau tak ada entri yang cukup kuat untuk dilombakan, lebih baik absen.
3. Syarat Rumit
Sudah sepantasnya kita memenuhi syarat-syarat tertentu agar bisa dipertimbangkan oleh juri dalam meraih posisi puncak. Namun ada kalanya syarat dan ketentuan suatu kontes blog begitu rumit dan banyak sehingga malas saya turuti.
Bertele-tele tanpa sistem yang praktis, sampai-sampai kita kadang tak tahu sudah resmi terdaftar atau tidak. Syarat yang rumit bisa karena penjelasan teknis yang kurang jelas atau berubah-ubahnya aturan.
4. Hadiah Kurang
Tidak mau bohong, hadiah jelas menjadi motivasi penting walaupun bukan utama dalam mengikuti sebuah lomba. Kalau hadiah menggiurkan dan ketentuan mudah, plus ada ide, ikutlah. Namun bila syarat banyak dengan hadiah kurang memadai, biasanya saya pilih absen.
Bukan materialistis, tapi menulis sebuah blog post perlu stamina dan olah pikir yang cukup tak peduli siapa pun penyelenggaranya, entah lomba dari brand besar maupun giveaway dari sesama rekan bloger. Bahkan bila temanya unik dan syaratnya mudah, saya lebih tergerak untuk ikut GA dibanding kontes blog bergengsi yang sulit dipenuhi dan sedang kering ide.
5. Hadiah Tiket
Walaupun belum tentu menang, jika hadiah lomba berupa tiket nonton konser atau tiket perjalanan (travelling), saya cenderung untuk absen. Selain tidak hobi nonton musik secara live dan tidak punya musisi idola yang militan, hadiah berupa traveling kurang ideal dengan kondisi fisik saya juga kenyataan bila harus meninggalkan keluarga di rumah. Jadi, cari yang mentahnya aja, hehehe.
6. Mensyaratkan Kepemilikan
Beberapa lomba menuntut peserta punya pengalaman riil dengan produk atau jasa yang bersangkutan. Bila sudah begini, saya menyerah. Bisa sih sebenarnya cerita soal kawan lain, tapi kadang kurang greget. Kecuali bila penyelenggara memperbolehkan peserta berimajinasi mengenai produk yang dilombakan, maka saya akan timbang-timbang.
7. Harus Selfie
Ah, ini satu hal yang sulit saya penuhi. Saya tak suka selfie entah kenapa. Mungkin karena kurang fotogenik, atau malah fotogenit. Yang jelas, bila suatu lomba mensyaratkan sisipan foto selfie, saya pilih enggak ikut saja.
Lain soal bila boleh menampilkan foto bersama dan bukan foto yang diambil sendiri alias swafoto (selfie), barangkali saya masih berminat. Jadi pede aja, haha….
8. Koneksi Lemot
Kalau jaringan Internet sudah lelet, otomatis itu memengaruhi proses penulisan. Apalagi bila sumber-sumber data harus diunduh dari Internet, tentu sulit saat Internet macet. Pilihannya, ke warnet untuk menuntaskan, atau pasrah tidak meneruskan. Pernah coba di Warnet, malah boros hihi. Jadi mending stop.
9. Sibuk
Sibuk dengan pekerjaan lain, atau sibuk mengerjakan tulisan untuk kontes lain tentu saja bikin saya absen ikut lomba tertentu. Setelah ditimbang-timbang, ternyata menyelesaikan pekerjaan yang sudah dimulai jauh lebih produktif ketimbang disela nulis untuk lomba yang belum jelas.
10. Lupa
Ya, namanya juga manusia. Sudah banyak info di bookmark browser, tapi sering beberapa malah terlewat akibat lupa. Apalagi saya lupanya agak parah sampai pernah diberi usulan beli buku oleh seorang tentang dementia. Kalau sudah lupa, ya harus rela, walau kadang gondok lantaran sudah ada bahan yang lumayan bagus.
Itulah sepuluh alasannya. Bagaimana dengan sobat pembaca?
Aku lebih sering ikutan giveaway dibanding lomba blog, Om. Karena lomba blog itu usahanya kudu kenceng, saingannya banyak, kalo kalah bikin baper. Haha. kalo giveaway kan lebih simple persyaratannya, saingannya juga gak sebanyak lomba blog jadi kesempatan menang lebih gede. 😀
LikeLiked by 1 person
Iya, benar tuh. Aku juga suka ikut giveaway kok kalau temanya cocok dan punya bahan. Dulu belum banyak lomba kayak sekarang. GA lebih asyik
LikeLike
seringnya sih yang nomer 2. kalau idenya biasa-biasa gak bakal menang deh, yakin
LikeLike
Betul betul betul. Ide kudu berbeda, minimal cari sudut pandang berbeda.
LikeLike
Kalo temanya sesuai meski kadang hadiah nggak seberapa biasanya aku ikutan. Tapi meski hadiahnya gede kalo tema nggak menguasai, apalagi syarat ribet, ya aku biasanya skip aja sih.
LikeLiked by 1 person
Sama, Mbak.
LikeLike
Saya gak pernah ikut lomba blog, karena memang tak berminat sama sekali. Apapun hadiahnya, berapapun hadiah, dan siapapun penyelenggaranya. Mungkin memang type saya bukan pemburu lomba. Saya orang yang mau menerima hibah saja, hahaha…
LikeLike
Kalau ada yang mau kasih hibah, saya juga ga nolak Mas hehehe. Saya ikut lomba sebab sebagai sidejob mas 😁
LikeLike
Baru dua kali ikut lomba. Lewat semua. Gpp pengalaman aja. Ternyata sulit kalo temanya review merk, pdhal ga pakai produknya. Trus, yg persyaratan SEO-SEO an ga ikut. Ga ngerti. Hehe…
LikeLike
Iya, Mbak, buat nambah pengalaman. Saya malah lebih sering lagi ikut, dan sering pula kecewa pas kalah hiks. Baru pertama ikutan yang semi SEO, buat pembelajaran. Alhamdulillah….
LikeLike
Nomor 4 paling hahahaha banget. Tapi ya emang realistis dong kita lihat hadiah, kan buat tulisan berbobot yang diharapkan memenangkan lomba butuh upaya keras. Hehehe. Soal penyelenggara, kalo berupa bank aku masih mau ikut asalkan yang dilombakan layanan selain pinjam-meminjam/kredit, atau malah nggak membahas bank-nya sama sekali. Kalau asuransi sudah pasti nggak akan ikut aku. Hihihi.
LikeLike
Iya, Mas. Hadiah menentukan juga, ga bisa dijadikan hehehe. Kalau bank konvensional s jauh ini saya masih off, Mas.
LikeLike
kalau penyelenggara GA nggak kenal aku juga nggak mau ikut ha.. ha..
ikut GA luamyan untuk mengisi blog dan membuat orang ngeh bahwa kita ada
LikeLike
Iya, Mbak Monda. Ikut GA sering juga menyumbang trafik atau pengunjung baru. Lumayan juga buat update Blog. Dan ceritanya sering menarik karena bersifat personal.
LikeLike
Lomba blog baru sekali dua kali mengikuti, karena temanya bisa aku tulis, itupun belum memuaskan hahaha.
bagaimanapun lomba selalu menarik.
LikeLike
Selalu menarik perhatian ya Mbak, untuk melatih kemampuan dan syukur syukur dapat imbalan. 😁
LikeLike
lhah iya nih, aku banget juga.
LikeLike
Nah.
LikeLike
Ingin juga rasanya mencicipi gurihnya hadiah lomba blog. Beberapa kali mencoba tapi masih belum beruntung. Maklum newbie hehe..
Postingannya bermanfaat banget Mas, jadi lebih tahu dalam mengukur diri untuk mengikuti lomba blog berikutnya.
Terimakasih 🙂
LikeLike
Sama-sama, Mas Mustafa. Ikut ikut aja, lama-lama jadi terbiasa. Sesuaikan dengan minat dan kompetensi. Makasih juga sudah mampir. ☺
LikeLike