Mi ayam, siapa tak menggemarinya? Boleh dibilang ini kuliner paling banyak kita temukan di seluruh pelosok Nusantara. Hadir dengan berbagai nama dan varian rasa melalui tambahan lauk seperti ceker, bakso, pangsit, telur, dan sebagainya. Selain bakso, mungkin mi ayam merupakan menu paling laris sebab bisa disantap kapan saja, mulai siang hingga malam hari. Bahkan beberapa teman tak jarang mengonsumsinya sebagai menu sarapan.
Ngomongin soal mi ayam, saya jadi teringat pernah menyantap mi ayam lezat dengan wadah yang unik. Seperti yang tampak dalam foto di bawah ini. Biasanya mi ayam disajikan dalam mangkuk putih bergambar ayam jago. Nah, mi ayam yang kali ini kami santap ditempatkan dalam wadah yang tidak biasa. Bentuk mangkuknya mirip wajan mini yang terbuat dari bahan teflon. Ukurannya memang lebih besar dibanding mangkuk biasa, tetapi tidak terlalu besar seperti terlihat dalam foto.
Saat saya unggah di Instagram, tidak sedikit kawan yang terheran-heran menjumpai gaya penyajian mi ayam dalam mangkuk semacam itu karena memang tidak lazim. Dari sisi artistik, boleh juga. Selain itu, porsinya pun jadi lebih banyak karena mangkuk punya ceruk yang cukup dalam. Saat menyantapnya pun, kita lebih nyaman dan mudah. Intinya, ide mengemas mi ayam seperti ini cukup cerdas. Bagi yang penasaran, silakan merapat di Jl. Abdullah Bin Nuh tepat di seberang Giant Taman Yasmin, Bogor.
Mangkuk mi ayam unik lainnya kami jumpai di Dapur Kopi yang dikelola oleh Lily Grup di Kota Soto, Lamongan. Bangunan berlantai dua ini menyajikan aneka menu makanan dan minuman. Di lantai satu tersaji aneka roti hingga pizza, sedangkan di lantai atas ditawarkan berbagai minuman dan makanan berat, termasuk kopi dan jus.

Tempatnya cozy dan bikin betah, apalagi yang outdoor tepat di depan hall sehingga kami bisa memandang ke jalan raya dari lantai dua. Mangkuk mi ayam unik yang kami maksud adalah pangsit besar yang ditangkupkan ke atas menyerupai mangkuk. Untuk mangkuk ini rasanya tidak terlalu unik karena pernah pula saya jumpai di tempat lain. Uniknya, selain menonjol secara artistik, mi ayam khas Dapur Kopi ini sangat lezat dan cocok menemani cuaca Lamongan sore itu yang tengah mendung.
Adakah teman-teman penyuka mi ayam dan pernah melihat mangkuk mi ayam yang juga unik?
Yg pake pangsit itu aku pernah juga mas, di Semarang kl ga salah, selebihnya sih masi standar2 aja mas. Jadi penasaran makan mi ayam di wajan mini gitu yak^^
LikeLike
Iya, di Semarang sudah ada. Wajan mini, rasa maksimal 👍
LikeLike
di palangkaraya belum menemukan mangkok-mangkok kreatif seperti ini ^^
LikeLike
Peluang bisnis buat buka kedai, Mbak….
LikeLike
Ini namanya kreatifitas masih dalam batas wajar.. asal jangan kreatifitasnya melebebihi batas.. contohnya mangkoknya dibikin mirip closet yang sempat booming beberapa waktu lalu.. hhehe
LikeLike
Oh, itu yang pakai model water closet mah bukan inovatif, tapi menjijikkan. Jijay….
LikeLike
Hhhahaha.. iya bang.. makanya kreatifitasnya udah melebihi batas.. bikin ga selera makan jadinya.. hhahaha
LikeLike
Wah, unik-unik ya ide penyajiannya. Penasaran sama yang mangkoknya kaya wajan. Kupikir di Lamongan, ternyata Bogor ya. Kalo yang pangsing ini misalnya ditambahin kuah, aku suka mie ayam yang kuahnya banyak, bakalan renyek ya. Hilang keunikannya kalo yang makan aku. Hihihihi. Di Pemalang masih adu harga, belum adu kreativitas begini.
LikeLike
Ini juga sajian di kafe, Mas. Kalau mi ayam di pinggir jalan mah masih standar, pakai mangkuk putih itu. Paling varian isi yang berbeda.
LikeLike
mi ayam unik, baru ketemu yang pangkai mangkok pangsit…
tapi kalau beli bungkusan aku malah lebih suka pakai kertas bungkusnya itu aja, nggak usah dipindahkan ke mangkok
karena lebih suka mi ayam nggak kasih kuah
LikeLike
Saya juga lebih suka yang kuahnya dikit, Mbak. Bumbunya lebih terasa. Yummy….
LikeLike
Bagi pecinta mie ayam, gambarnya menggiurkan tp kok ga da yg di daerah jkt ya?
LikeLike
Peluang, Kak, silakan buka kedai yang unik, hehe.
LikeLike
Di palembang mie ayam cuma trend sesaat. Setelah tahu rasanya udah pada ditinggalin. Kadang makanan kekinian memang wabahnya sulit jangka panjang. Eh jadi oot ya.
LikeLike
Kalau di Lamongan mi ayam masih eksis, Koh. Ya memang tidak ada rasa yang aneh-aneh. Pernah ada mi ayam pelangi karena dibuat dari campuran sayur berwarna merah seperti wortel dan hijau bayam, tapi sayang enggak bertahan.
LikeLike
Nyam nyam nyaaamm, jadi pengin makan mie ayaaaammm
LikeLike
Iya, Mbak. Mi ayam ini menu segala usia. Yuk mamam!
LikeLike