Rembulan menipis
Dan orang-orang terkikis
Ketika waktu dipercepat
Dan jarak menjadi ringkas
Siapakah yang mengantar rembulan terakhir
Ke ujung pagi
Saat doa-doa mengetuk langit
Siapakah yang berjaga menanti embun
Bulan semakin pupus
Meninggalkan hari-hari sejuk
Pergi ke bilik hingga setahun ke depan
Tapi kita mungkin sudah terhapus
Tak lagi mampu menyambut rembulan baru
Bulan keindahan, bulan penuh pesona
Akan pamit begitu saja
Saat kita asyik memejamkan mata
Seolah semua sama saja
Kecuali penyesalan yang tak pernah kita duga
Rembulan semakin tipis
Siapakah yang menangis
Siapakah yang diam-diam merindukan airmata
Yang mencairkan dosa-dosa
Melelehkan masa lalu yang berbatu
Semoga ketemu lagi dengan ramadhan tahun depan. Doa, saya dan banyak orang lainnya.
LikeLike
Aaamiin, Mas.
LikeLike
Ramadhan Karim… Sebulan itu cepat sekali berlalu. Semoga segala amalan kita di bulan ini menjadikan kita pribadi yang lebih baik.
LikeLike
Aaamiin ya Rabb. Semoga dipertemukan dengan Ramadahan tahun depan ya Mbak.
LikeLike
Bagus mas blog nya berisikan puisi yang bagus – bagus dan beragam. Mungkin bisa memberikan ilmu nya mas…
LikeLike
Terima kasih sudah berkunjung, nanti saya berkunjung balik. Salam kenal 🙂
LikeLike