Pada rakaat terakhir shalat witir di Masjid Namira beberapa hari lalu, mata saya mendadak panas dan nyaris meneteskan air mata. Imam dari Arab membaca Surah Al-Ikhlas sebagai pamungkas rakaat. Dengan bacaan yang jelas dan irama yang khas, tergetar hati ini. Selepas shalat, teringat pada umrah november yang kakak pernah laksanakan. Duh, bagaimana rasanya mendengarkan ayat suci Al-Quran di tanah kelahiran Nabi, tempat diturunkan kalam ilahi?
Memang beruntung kakak dan adik yang keduanya pernah berkunjung ke Tanah Suci. Jujur saya pernah merasa iri terhadap perjalanan umrah mereka. Tentu iri karena ingin juga pergi ke Mekah, bukan sebal karena mereka mendapatkannya. Kakak memperoleh tiket gratis dari kantor sewaktu ia masih bekerja di perusahaan yang terbilang masih punya paman istrinya, sedangkan adik diberangkatkan umrah oleh mertuanya yang kaya raya. Mertua adik dan kakak memang kaya raya sehingga tiket umrah sama sekali bukan masalah bagi mereka.
Saya dan istri akhirnya membuka rekening tabungan haji yang rupanya belum juga terkumpul dana cukup hingga kini. Dengan panjangnya antrean jemaah haji, kami harusnya mengalihkan ke tabungan umrah agar bisa cepat ke Tanah Suci. Dengan begitu, impian saya untuk bisa mencium hajar aswad dan menatap Ka’bah yang selama ini menjadi arah kiblat semakin cepat jadi kenyataan. Dari berbagai penuturan sahabat dan kerabat yang pernah berumrah, selalu ada pengalaman mendalam setelah mendatangi Tanah Suci.
Lima langkah
Setidaknya hati jadi lebih tenang, dorongan memperbaiki mutu ibadah semakin kencang, dan kerinduan untuk berkunjung lagi selalu bangkit tak terpadamkan. Oleh karena itu, perjalanan umrah harus direncanakn sesegera mungkin agar dampak positifnya bisa dirasakan. Saya menuliskan sejumlah langkah berikut sebelum mampu bertolak ke Tanah Haramain.
1 – Menabung
Bagi kami yang bukan kalangan berada, apalagi berasal dari keluarga kaya raya, menabung adalah solusi efektif untuk meraih hal-hal berbiaya besar. Sebagai ibadah yang diidam-idamkan, menabung untuk umrah akan punya motivasi tersendiri sehingga akumulasi uang bisa dikondisikan. Penghasilan dari menulis, mengedit, dan lomba blog bisa dimasukkan ke dalam tabungan ini. Bukan hanya belajar menahan keinginan, tetapi juga bisa berhemat demi kesehatan badan.
2 – Perbaiki diri
Memenuhi panggilan Allah tentu saja harus total. Bukan hanya dana yang cukup untuk menunjang perjalanan dan akomodasi, kebutuhan lain yang tak kalah mendesak adalah mulai memperbaiki diri. Manajemen waktu, totalitas bekerja, kualitas ibadah—baik wajib maupun sunah, dan semangat sedekah adalah poin-poin utama yang harus mendapat prioritas. Rasanya tak pantas datang sebagai tamu Allah tetapi diri masih berlinang dosa, apalagi jika tak punya niat untuk membersihkannya.
3 – Gali pengalaman
Menggali pengalaman dari orang yang pernah berumrah sungguh sangat bermanfaat. Setiap kepingan kisah perjalanan mereka di Tanah Suci akan menciptakan tenaga pendorong bagi kita untuk segera mewujudkan impian yang sama. Pengalaman masing-masing orang sewaktu berumrah selalu unik, dan keunikan itu akan kian melecut kita agar lebih bersemangat menyisihkan uang demi ibadah yang sangat kita rindukan.
4 – Tambah ilmu
Sembari memperbaiki diri dan menyuntikkan semangat berkat pengalaman positif dari orang-orang yang pernah berumrah, saya mesti berusaha meningkatkan pengetahuan. Pengetahuan yang utama adalah ilmu praktis yakni seputar ibadah umrah di Mekah nanti. Kita bisa bergabung dalam banyak pengajian di masjid atau majelis yang sama-sama ingin memperdalam ilmu tentang haji dan umrah. Beribadah tanpa ilmu terancam ditolak loh, maka wajib hukumnya kita terus mengasah diri agar lebih siap saat dipanggil nanti.
5 – Pilih agen tepercaya
Begitu uang yang terkumpul sudah mencukupi, mutu pribadi makin mumpuni, semangat berumrah semakin kuat, dan pengetahuan mengenai kaifiyah ibadah ini kian mantap, maka langkah berikutnya adalah menentukan agen yang akan memfasilitasi segala kebutuhan kita dari tanah air hingga ke Tanah Suci. Kini semakin banyak agen atau biro travel umrah yang berusaha menawarkan umrah murah padahal harga murah sangat berpotensi menjebak atau menipu calon jamaah.

Jangan mudah tergiur oleh paket yang ditawarkan dengan harga murah hingga angkanya nyaris tak masuk akal. Gali informasi selengkap-lengkapnya tentang pesawat yang akan dipakai, hotel tempat kita menginap hingga detail kebutuhan selama berada di Tanah Suci. Jangan sampai ada hal-hal yang ditutup-tutupi hanya demi harga murah dan malah merugikan kita di kemudian hari.
Kiat berikutnya, pastikan waktu keberangkatannya jelas. Biro penyelenggara umrah yang profesional dan berpengalaman biasanya sudah mem-booking tiket pesawat sejak lama sehingga paket umrah murah yang ditulis di brosur atau situs mereka dijamin tanggal pemberangkatannya. Kalau sudah begini, tak ada ceritanya calon jamaah umrah terkatung-katung tanpa kepastian bisa berangkat atau tidak.
Pilih agen yang sudah terbukti baik dan bonafide. Jangan hanya percaya kabar burung. Lakukan kunjungan langsung ke kantor biro travel penyedia umrah yang akan kita pilih. Biro umrah yang profesional tentu memiliki kantor fisik yang ditata secara apik dan elegan sebagai jaminan kita memilihnya. Jangan lupa untuk menghimpun informasi tentang jamaah yang pernah diberangkatkan oleh biro tersebut.
Semoga cita-cita untuk terbang ke Tanah Suci dalam rangkaian ibadah umrah segera terwujud. Berkat niat, semangat, istiqomah dan kewaspadaan memilih biro travel Umrah Murah, kami ingin memandang Ka’bah yang gagah tepat di depan mata, berziarah ke makam Rasul, dan tentu saja mendengarkan lantunan ayat suci yang selalu menggetarkan sekaligus menenangkan hati. Jangan tunda lagi untuk berumrah sejak dini!

Semoga cepat tercapai impiannya kang.
LikeLike
Terima kasih, Uda. Apa kabar? Gimana Ramadan di Ambon?
LikeLike
Allah itu Maha Ajaib, Mas 😀
Merengek terus sama Dia. InsyaAllah segera diundang ke Rumah-Nya
LikeLike
Iya, Mbak Nurul. Semoga aku mendapat panggilan untuk beribadah di Mekah, aamiin.
LikeLike