Biarlah pagi terlambat mengantar rembulan
Biarlah sepi terus bersemi sepanjang malam
Tapi lindungilah aku dari kantuk ini
Agar hening terus mendekap rerumput
Hingga sempurna sujud
Hingga kenikmatan tiada berwujud
Jangan biarkan rembulan ini
Bergegas mengungsi ke masa lalu
Sebab aku masih rindu
Pada biru Ramadan yang membakarku
Karena kita yang memberi makna
Pada waktu yang perlahan luruh
Maka biarkanlah suara-suara ini mengapung
Di dalam kubah di dalam hati yang mendung
Maka izinkanlah rahasia itu turun
Untuk mengemas masa depan yang seolah berdebu
Biarlah malam harum sejuk atau gegar panas
Asalkan pagi tidak mempercepat diri
Tapi lindungilah aku dari kantuk ini
Agar bibir terus bergetar
Melafazkan maut pada detak-Mu
Melafazkan maut dalam Cahaya-Mu
bait bait yang terbaca syahdu saat ngantuk setelah subuh. heheh
LikeLike
Baca yang ini iseng aja, Mas. Yang penting jangan lupa tilawah 🙂
LikeLike
Entah kenapa walau tidur cukup tapi kantuk tetap menyerang di bulan ramadhan ini. Dilawan dengan zikir, eh malah ketiduran, 🙂
LikeLike
Manusiawi, Mas. Entah kok ngantuknya memang begitu rupa. Yang penting sudah dilawan 😛
LikeLike
Bait2 indah yang dikemas dengan kata2 indah.
LikeLike
Semoga enggak bikin ngantuk ya Mas anis Subuh 😛
LikeLike
Kantuknya boleh dilanjutkan setelah shalat Dhuha kok, Mas. 🙂
LikeLike
Nah, ini baru boleh….
LikeLike
kang kl stnk atas nama adik saya tetapi satu alamat sama saya..tetapi saya yang bayar pakai ktp saya bisa ga kang?sebab adik saya lagi di luar kota..
LikeLike