Kali pertama traveling ke Kuala Lumpur, eh malah ada kejadian yang unpredictable. Memang sungguh tak terduga. Tak terduga karena tak terencana. Makanya disebut unpredictable.
Awalnya ketemu sama seorang teman. Teman ini adalah penulis lirik lagu yang meminta lagu-lagu ciptaannya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dia sangat mengagumi komposisi, lirik, dan harmoni musik di tanah air. Pertemuan di kafe sore itu berjalan lancar. Namun setelah itu terjadi beberapa hal tak terduga. Unpredictable as they were not on my itinerary.
Pertama, saya mendadak terpisah dari istri. Kesulitan mencarinya membuat saya pusing tujuh keliling. Dalam proses pencarian, saya mengalami hal tak terduga lainnya. Saya sempat bertemu beberapa orang migran Indonesia yang berprofesi sebagai pedagang. Di luar dugaan, di kampung sana perkembangan teknologi ternyata sangat pesat. Di pasar saya jumpai sepeda-sepeda yang tidak lagi dikayuh, melainkan terbang sekian sentimeter dari tanah. Unpredictable yet amazing!
Istri belum ketemu, eh, saya hampir kecopetan di sebuah pusat perbelanjaan. Untunglah di kantong celana tak ada uang. Sambil menunggu istri, saya sempatkan jalan-jalan di mal itu guna mencari T-shirt atau jaket. Sayang tak ada yang cocok sampai capek berkeliling.
Kejutan berikutnya muncul di lantai tempat makan. Di sebuah meja ada beberapa orang teman yang saya kenal. Ada seorang teman blogger dan tiga orang editor yang dulu pernah bekerja di kantor yang sama. Hanya dua yang kini masih bertahan di kantor itu sementara satu lagi sudah resign dan membuka usaha sendiri namun masih di bidang industri kreatif.
Tak banyak yang kami bincangkan selain say hello dan basa-basi seperlunya. Maunya sih mengobrol panjang, tapi istri saya harus cepat ditemukan. Lagi-lagi pusing, apalagi saya tak hafal daerah KL.
“Subuh, subuh!” saya dikagetkan suara ibu. Seketika saya tergeragap dan melihat Bumi masih terlelap. Segeralah saya melangkah ke kamar mandi untuk berwudhu dan bergegas menyusul ibu ke masjid.
What a weird dream!
blog belalang cerewet 