KEPASTIAN SELALU DICARI oleh siapa pun. Bagi seorang perempuan lajang, ia butuh kepastian dari orang yang diharapkannya menjadi suami. Dan begitu pula sebaliknya. Pegawai butuh kepastian dari atasan atau pengusaha tentang gaji dan peluang karier di kantor tempat ia bekerja. Bloger perlu kepastian kapan invoice akan cair atau kapan hadiah lomba bisa dikirimkan, hehe.
Namun sayang, kendati dicari banyak orang, kepastian bukan hal yang mudah kita dapatkan. Lantaran tak juga singgah, kita pun akhirnya dihinggapi keraguan. Betulkah ia pasanganku yang sejati? Apakah mereka lupa mentransfer invoice? #tetep 🙂 Jangan-jangan hadiahku tersesat di alamat yang salah? Atau malah belum diproses? Dan sebagainya, dan seterusnya.

Pada saat inilah kita butuh keyakinan. Kepastian sendiri mungkin sulit didapatkan bahkan mungkin tak ada hal yang benar-benar pasti dalam kehidupan selain perubahan dan kematian. Berdasarkan pengalaman pribadi, keyakinan tidak bisa dinanti. Kita harus berusaha membangunnya agar mantap melangkah.
Namun keraguan tidak begitu saja pupus dengan tekad. Harus ada aksi nyata agar keraguan perlahan-lahan terkikis dan berganti dengan keyakinan. Pentingnya keyakinan tak perlu lagi dibahas. Tapi bagaimana cara menumbuhkan dan menguatkannya? Berikut lima kiat menurut saya.
1. Pastikan itu adalah kebaikan
Suatu saat jika keraguan melanda, misalnya bingung menentukan pilihan antara kuliah atau menikah, bingung akan pergi ke suatu tempat atau pindah kerja, hingga bingung memilih calon pasangan yang akan dinikahi–hal pertama yang mesti dicamkan adalah tentang objek itu.
Pastikan hal yang akan kita pilih termasuk dalam kategori kebaikan. Ya kebaikan menurut pemahaman kita sesuai agama dan prinsip sosial. Tidak bertentangan dengan nurani dan tidak pula merugikan kepentingan orang lain. Jika ada pilihan untuk melakukan sesuatu tetapi itu bertentangan dengan normaa masyarakat atau agama, batalkan. Pikirkan lagi. Jika sudah jelas itu adalah kebaikan dan kita bingung memilih, ambil jurus kedua.
2. Minta pendapat orang
Pilihan dalam hidup adalah hal yang lumrah. Namun tuntutan untuk mengambil hal terbaik tidak selalu mudah. Kadang kita harus menentukan keputusan secara cepat dengan tenggattenggat, atau jika waktunya cukup banyak, hal yang harus dipilih tergolong berat dan cukup memusingkan kepala.
Saat inilah kita perlu membuka hati dan pikiran untuk mencari pertimbangan dari orang lain. Sering kali karena kita sudah terlalu suntuk memikirkan suatu perkara, banyak opsi atau alasan cerdas yang terlewat dalam mengeksekusi suatu pilihan. Nah, orang lain kadang malah bisa melihat permasalahan secara lebih jernih dan objektif sehingga pendapat mereka bisa sangat berarti.
Pendapat mereka bisa memperkuat kecenderungan yang sudah kita miliki atau sebaliknya memberi pandangan baru agar kita tidak salah pilih.
3. Susun daftar plus-minus
Ketika ada dua pilihan sulit, saya kerap mengambil kertas lalu menuliskan kelebihan dan kekurangan mamsing-masing pilihan. Dengan menyusun daftar semacam ini, pilihan-pilihan menjadi tampak gamblang dengan sederetan plus-minus yang sangat membantu memutuskan.
Menimbang-nimbang mana yang harus dipilih dengan bantuan daftar positif dan negatif akan memudahkan memetakan masalah lantaran bayangan konsekuensi dalam pikiran bisa diwujudkan dalam bentuk tulisan.
4. Buat skenario optimisme
Sedikit berbeda dengan langkah nomor tiga, pada tahap ini kita membuat rute kesuksesan atau keberhasilan dari masing-masing pilihan. Kita mencoba menuliskan serangkaian kemungkinan yang baik berdasarkan poin-poin pada langkah ke-3.
Misalkan kita bingung akan pindah rumah di dua lokasi yang berbeda, maka kita harus sudah mengantongi daftar plus-minus masing-masing pada jurus ke-3. Berbekal daftar tersebut kita lalu merangkai cerita pendek (bebas) soal peluang yang akan kita dapatkan seumpama kita memilih rumah A dan rumah B.
Tak harus dilengkapi narasi macam cerpen atau karya sastra. Skenario di sini artinya ada semacam rute atau panduan yang akan memantapkan langkah kaki kita dengan didukung semangat optimisme. Optimisme adalah kata kunci yang harus dipegang kuat.
5. Minta petunjuk Tuhan
Dalam setiap upaya, jangan pernah melewatkan peran Tuhan agar terlibat di dalam ikhtiar kita. Memohon petunjuk kepada Allah adalah jurus jitu yang tak boleh dilupakan, tak boleh ditawar-tawar. Melengkapi langkah-langkah di atas dengan petunjuk Tuhan akan memperkuat dan mempertegas agar kita tidak salah langkah.
Bagi seorang muslim, kita bisa melaksanakan shalat Istikharah dengan khusyuk agar diturunkan kepada kita kemantapan hati dalam memilih. Selain itu, jangan lupa selingi dengan beramal atau berbagi rezeki kepada orang lain agar semakin benderang jalan kita dan ringan setiap langkah.
BBC Mania punya kiat lain?
Sesuatu yang pasti hanyalah milik Allah. Minta kepastian padaNya adalah langkah yang tepat
LikeLike
semua cara di atas aku lakuin kok mas kalo memang sdg galau mutusin sesuatu… tp memang istikharah yg paling aku utamain dari semuanya… 🙂 meminta petunjuk Nya udah yang paling bener banget lah 🙂
LikeLike