
Royal Golden Eagle, sebuah korporasi kelas dunia yang lebih dikenal dengan singkatan RGE, merupakan sebuah korporasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha. Popularitas dan kesuksesan RGE ini tidak datang dengan sendirinya. Kerja keras dari sang pendiri Sukanto Tanoto bersama tim menjadi kunci utama keberhasilan RGE.
Awal Mula Pembentukan Royal Golden Eagle
Pada awal pembentukannya di tahun 1973, sang pendiri yaitu Sukanto Tanoto menamai perusahaannya Raja Garuda Mas atau RGM. Pendirian perusahaan ini sendiri menjadi sebuah momentum dalam dunia usaha di tanah air. Mengapa? Karena RGM memilih untuk menjadi produsen lembaran atau panel kayu plywood. Hal ini jauh berbeda dengan perusahaan lain yang lebih memilih untuk menyediakan bahan mentah berupa gelondongan kayu.
Pendirian RGM oleh Sukanto Tanoto menjadi titik awal perubahan industri di tanah air. Banyak pelaku bisnis yang kemudian mulai mengembangkan produk olahan dari kayu yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan bahan kayu mentah semata. Bisa dikatakan bahwa RGM menjadi titik perubahan atau transformasi dunia industri Indonesia menuju jalan yang lebih baik.
Perjalanan Raja Garuda Mas menjadi Royal Golden Eagle
Paska pendirian Raja Garuda Mas oleh Sukanto Tanoto, banyak langkah-langkah besar yang telah diambil oleh perusahaan ini dalam upaya pengembangan usaha. Sebagai contoh, pada tahun 1979, pihak RGM membuka lahan perkebunan kelapa sawit millik mereka sendiri di daerah Medan. Pembukaan lahan ini turut menjadi cikal bakal berdirinya Asian Agri, anak perusahaan RGM yang berfokus pada pengelolaan kebun kelapa sawit.
Dalam jangka waktu 10 tahun, Asian Agri telah berkembang dengan pesat dan terus melakukan terobosan-terobosan baru, salah satunya adalah dengan menjadi pionir dalam hal kerjasama dengan para transmigran petani kelapa sawit.

Di sisi lain, Raja Garuda Mas terus mengembangkan sayap bisnis mereka dengan merambah bidang industri yang lain. Beberapa diantaranya adalah pendirian anak perusahaan Indorayon yang bergerak dalam usaha pengolahan pulp kayu di tahun 1983, pendirian APRIL sebagai ujung tombak pengolahan pulp kayu dan produksi kertas di tahun 1994, pendirian Sateri sebagai pabrik produsen serat fiber di Cina, serta pendirian Pacific Oil dan Gas yang berfokus dalam bidang energi di tahun 2002.
Perubahan Nama RGM menjadi RGE
Seiring dengan semakin luasnya area kerja RGM, tidak heran bila perusahaan milik Sukanto Tanoto ini kemudian mulai membuka kantor cabang di berbagai negara. Pada tahun 1996, RGM membuka kantor administrasi di Singapura, yang menjadi penanda pergerakan RGM dari sebuah perusahaan lokal Indonesia menjadi perusahaan berskala regional.
Pada tahun 2002 Raja Garuda Mas Internasional telah memiliki pabrik produksi di 2 benua serta kantor penjualan diberbagai negara. Hal ini menjadikan RGM sebagai perusahaan dengan sumber daya global. Selain itu, RGM juga menjalankan berbagai program yang masih berkaitan dengan bidang usaha mereka di beberapa negara.
Luasnya cakupan area kerja membuat pihak RGM memutuskan untuk mengganti nama perusahaan dari Raja Garuda Mas menjadi Royal Golden Eagle (RGE). Nama ini dipilih bukan hanya karena memiliki kemiripan namun karena mampu menggambarkan luasnya bidang dan area kerja perusahaan milik Sukanto Tanoto. Sejak saat itu RGE terus berkembang dengan memiliki beberapa anak perusahaan dan berbagai pencapaian sebagai bukti keseriusan RGE dalam menjalankan setiap bidang usaha yang ditekuninya.