Keuntungan Ngeblog Menggunakan Google Docs

Kendala utama ngeblog yang selama ini dikeluhkan adalah sulitnya memperbarui konten yang bisa dibagikan kepada pembaca. Selain kesulitan menggarap tema yang memikat, problem teknis saat menulis juga menjadi sorotan. Misalnya, akibat kesibukan ini itu kita jadi tak punya waktu membuka laptop sehingga blog terbengkalai. Padahal, sebagaimana yang sudah dipraktikkan oleh banyak bloger, meng-update isi blog bisa dilakukan melalui gawai baik ponsel pintar ataupun tablet.

Semula saya juga begitu fanatik menggunakan laptop sehingga tak bisa update kalau tak punya akses ke laptop. Ternyata kebiasaan ini merugikan, setidaknya kalau ada ide postingan organik, ide itu jadi melayang lantaran tak tergarap. Kendati bisa dicatat di buku agenda, tapi begitu buka laptop ide itu malah buyar, bingung mau dikembangkan ke mana atau menjadi apa. Berbeda ketika ide muncul langsung dieksekusi menjadi tulisan, sekaligus mengunggahnya, tulisan lancar dan pikiran plong.

Lalu saya menginstal aplikasi WordPress dan Blogspot keduanya untuk Android. Mengetik di kedua aplikasi tersebut dan segera mengunggahnya di platform masing-masing. Aplikasi WordPress terbilang lengkap, tapi konsekuensinya ukuran app besar. Blogspot sebaliknya, sangat ringan, tapi berdampak pada fitur yang sangat minimal, bahkan menyedihkan. Google rupanya tak terlalu serius atau tertarik mengembangkan Blogspot sehingga aplikasinya nyaris miskin fitur.

Keuntungan ngeblog dengan Google Docs

Akhirnya belakangan ini memanfaatkan Google Docs untuk menulis blog. Keuntungan ngeblog menggunakan Google Docs adalah tak perlu koneksi Internet dan tampilannya minimalis. Yang lebih penting, Google Docs sudah terinstal sejak membeli ponsel atau gawai Android sehingga tak perlu merepotkan space internal.

Buka Google Docs dan pilih New document.

Begitu muncul ide atau gagasan, langsung buka Google Docs. Tinggal pilih New Document untuk menulis tanpa jaringan. Sedangkan penulisan menggunakan template butuh koneksi Internet karena kita bisa memilih aneka model penulisan, seperti esai dan sebagainya. Setelah itu tinggal mengetik ide sampai tuntas. Saat selesai, saya langsung menyalin (copy) dan menempelkannya (paste) di platform yang saya kehendaki, WordPress atau Blogspot begitu koneksi tersambung.

Ketik sampai tuntas.

Kelemahan Google Docs adalah hasil editing seperti cetak miring atau bold tidak akan terbaca saat diunggah ke blog WordPress atau Blogspot. Teks yang sudah diatur miring atau tebal mendadak kembali seperti semula. Entah mengapa. Namun ini bukan problem besar. Saat luang dan bisa buka laptop, tulisan bisa saya sunting dengan leluasa—apalagi tulisan untuk lomba yang butuh sentuhan infografik dan ornamen lain.

Bisa dibuka kapan saja untuk dibaca atau diubah.

Tulisan yang kita ketik di Google Docs otomatis tersimpan walaupun tak ada tombol save. Kita bisa membuka atau mengeditnya kapan pun kita mau. Artinya, jika tulisan belum matang dan tidak ingin kita publikasikan, maka ia bisa kita endapkan dulu di sana, untuk kita tambah atau ubah sesuai ide yang berkembang. Asyik kan ngeblog menggunakan Google Docs? Ini bisa jadi solusi untuk tetap meng-update blog tanpa harus menginstal aplikasi khusus blogging dari platform yang mengembangkannya.

Tulisan yang saya unggah tentang banjir pekan lalu

Bagaimana, BBC Mania? Apakah ada yang ngeblog menggunakan ponsel? Ssst … istri saya tahun 2012 juga memanfaatkan ponsel yang masih mungil layarnya untuk menulis naskah yang akhirnya diterbitkan menjadi buku loh! Dapat uang royalti deh, hehe…. Ayo manfaatkan smartphone untuk mendongkrak bisnis setidaknya untuk meningkatkan digital presence melalui tulisan!

12 Comments

  1. Saya ngeblog lewat ponsel. Di wordpress saya justru diuntungkan dengan adanya ‘konsep’. Karena bisa menulis meskipun tidak terkoneksi lewat jaringan, dan tetap bisa tersimpan. Nanti diunggahnya setelah ada jaringan hehe. Saya rasa ini lebih simpel dan mudah daripada google docs. cmiiw ya😅

    Liked by 1 person

    1. Itu juga bisa, Kak. Tanpa koneksi tetap tersimpan, tapi bagi pemilik ponsel yang memorinya sudah tidak muat bisa manfaatin Google docs. Jadi kondisional sesuai preferensi pribadi juga sih akhirnya.

      Like

  2. Aplikasi WordPress sangat membantu, Mas. Cuma memang ukurannya wow. Dan kalau aku pribadi sih agak kurang nyaman di bagian update foto, maklum hapeku layarnya kecil. Jadinya sekarang udah nggak pake app lagi. Tiap ngeblog selalu pas online pakai lappy. Betul banget, itu butuh ketekunan khusus karena pas ngadep laptop belum tentu pas mood bagus, misal. Atau malah pas buntu hahaha.

    Like

    1. Iya, Mas. Aplikasi WordPress memang mumpuni asline. Kendalanya di ukuran file yang mesti dibagi sama aplikasi lainnyam. Memang paling ideal ngbelog ya pakai laptop sih terutama bagian unggah foto dan gambar, bisa leluasa. Belakangan malah enakan nulis di hape, nanti diedit di laptop.

      Like

  3. Kita kok samaan sih, aq juga sebulan ini pakai google doc buat nulis bahan blog. Enaknya disini tuh bisa ngecek jumlah kata yang sudah ditulis. Setelah pakai ini aplikasi lainnya buat nulis langsung hapus

    Like

    1. Iya, Mbak. Ga sengaja ngecek di aplikasi ada ini, lumayan membantu karena simpel tampilane. WordPress App bagus juga tapi besar ukuran filenya. Aplikasi Word juga besar, terus suwe loading-nya jadi males.

      Like

  4. Saya 98% menggunakan aplikasi wordpress untuk ngeblog. Kalau nulisnya panjang dan serius baru deh menggunakan laptop, karena pegel juga jempolnya.

    Untuk mensiasati aplikasi yang lemot, saya tidak menggunakan paling baru. Saya downgrade sampai versi yang paling menyenangkan buat saya.

    Like

    1. Aplikasi WordPress memang ideal sih, lumayan lengkap fiturnya dibanding Blogger. Sayangnya ukurannya lumayan boros, jadi hape yang penuh agak sulit. Memang idealnya lagi ngeblog lewat laptop–kalau memang pas memungkinkan.

      Like

  5. Istri saya yang suka nulis pakai hp pas liputan. Kalau saya masih jadul, juga gak punya hp, sering nulis ide ngeblog di buku tulis baru pas ketemu laptop saya eksekusi. Google docs saya pakai buat bikin content calendar, buat nampung banyak ide yang belum dieksekusi, jadi setiap saat pengen nulis saya buka dan pilih mau nulis apa. Salam kenal ya mas.

    Like

Tinggalkan jejak