Manusia akrab dengan berbagai suara di dunia, mulai dari suaranya sendiri (kalau dia bukan tunawicara atau tunarungu), suara binatang di sawah, hingga suara kebisingan lalu lintas atau musik di berbagai sudut kota. Di balik suara merdu atau suara tertentu yang orang rindukan, ternyata ada pula suara yang ingin disembunyikan. Inilah suara-suara yang kalau bisa ditahan sebab bisa membuat mereka malu. Apa saja suara yang tak mau didengar orang itu?

Kentut
Meskipun termasuk produk alami dari metabolisme yang sehat, kentut tentu saja tak bisa diumbar di ruang publik. Bukan cuma potensi baunya yang menyengat dan mengganggu konsentrasi saat mengobrol, tapi juga suaranya yang tak jarang membuat produsennya merasa ilfil.Kalau suaranya kencang, jelaslah perannya dalam memecahkan keheningan dan segera membuat orang-orang yang berkerumun untuk saling memandang dengan tatapan nanar.
Namun kalau suaranya tidak kencang, tidak pula senyap, kadang kentut seperti itu malah menimbulkan suara aneh dengan sedikit irama. Biasanya kentut demikian karena ditahan agar tidak terdengar kencang di telinga orang lain. Penginnya mode silent, eh malah melengking dengan suara melintir dan memancing orang tertawa. Walau tertawa, tentu produsennya merasa malu mungkin agak ditahan. Yang paling parah, magnitudo bau kentut mode silent ini sungguh luar biasa mencekik. Agak hiperbolis, mungkin setara bom atom, penuh gas amonia, haha….
Serdawa
Suara berikutnya yang tak ingin didengar orang adalah suara serdawa atau yang kita kenal dengan sendawa. Orang Jawa bilang aktivitas ini glegeken, yakni bunyi yang keluar dari kerongkongan (biasanya apabila masuk angin atau sesudah makan kenyang); ini definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Entah karena masuk angin atau kekenyangan, lazimnya kita menghindari beserdawa dengan kencang tanpa kendali. Seolah tak sopan begitu. Kalau bisa jangan dibiasakan agar tak muncul spontan saat berada di acara umum yang tak memungkinkan.
Dengkuran & Igauan
Mengorok atau mendengkur sudah sering kita dengar atau alami sendiri. namun bukan berarti itu jadi lumrah dan dimaklumi. Setidaknya bagi masyarakat sosial kita. Mendengker bisa karena kecapaian atau ada sumbatan tertentu yang membuat aliran nafas tidak lancar. Apa pun penyebabnya, mendengkur membuat malu, apalagi jika itu perempuan. Padahal sebenarnya sah-sah saja. Ditambah mengigau, lengkaplah suara yang ingin dirahasiakan. Igauan sering berbentuk kalimat tak lengkap yang tidak masuk akal. Tapi tak jarang juga ada yang menyanyi saat mengigau atau bercerita layaknya berbicara.
Gibah
Ini hal negatif yang harus dihindari. Apalagi kalau bukan gibah alias ngerasani dalam bahasa Jawa. Rasan-rasan atau gibah berarti membahas sesuatu pada orang lain yang jika orang itu mendengar atau tahu, ia bakalan tersinggung, malu, atau marah. Itulah sebabnya gibah sangat dilarang sebab bisa memecah persahabatan atau mengganggu hubungan kekeluargaan. Sekarang sih modusnya berbeda, bukan dirahasiakan lagi suaranya karena gibah dilangsungkan secara online alias daring. Lewat tulisan baik di medsos kayak Twitter atau di grup WA. Berhati-hatilah, BBC Mania!
Perut keroncongan
Kondisi lapar kadang berdampak pada diproduksinya suara aneh dari perut yang cukup menggelitik. Krucuk-krucuk, begitu mungkin onomatope atau tiruan bunyi yang sering kita dengar. Tak cukup sekali, kadang malah berkali-kali suara itu muncul. Tak ingin didengar orang sebab suara itu mengindikasikan kondisi lapar. Misalnya bertamu, khawatir itu pertanda minta makan padahal tuan rumah tak punya makanan. Saat bercakap dengan teman, malu kalau dia belum makan lantaran tak punya uang.
Itulah suara-suara yang mesti dirahasiakan, tak ingin didengar orang lain. Adakah suara lain yang BBC Mania ketahui atau malah pernah alami sendiri?
Duuuut……
LikeLike
Harus dirahasiakan 🙂
LikeLike