Kreativitas Anak Mengalir Berkat Rinso Cair

Kebanjiran saat ada pandemi sungguh di luar dugaan kami. Bulan April lalu hujan deras mengguyur seisi kota yang berdampak pada jebolnya bendungan desa dan merambah ke permukiman warga, salah satunya perumahan kami. Dua minggu direndam banjir sungguh tak nyaman. Barang-barang banyak yang rusak, pakaian teronggok dengan bau menyengat, bahkan buku pun tak luput dari terjangan air. Untunglah setelah mengungsi ke rumah adik, baju-baju kami bereskan dengan Rinso cair. Air bersih lancar mengalir, baju kotor jadi bersih tanpa rasa khawatir.  

Yang paling menyenangkan adalah anak-anak jadi belajar banyak hal setelah hujan reda dan banjir surut. Pertama, menghargai betapa perubahan iklim telah menyebabkan cuaca jadi anomali. Panas dan hujan datang silih berganti begitu cepat seolah tanpa kendali yang teratur. Kedua, perilaku manusia membuang sampah sembarangan turut menyebabkan banjir dengan meluapnya sampah plastik di mana-mana. Ketiga, menghargai akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang sehat. Terakhir, mereka jadi memahami bahwa baju kotor dan bau membuat suasana rumah tak nyaman.

Akhirnya, begitu tiba di rumah, kami langsung bergerak dengan beres-beres seluruh area. Bunda kebagian mengepel dan anak-anak memilah baju yang akan dicuci, termasuk lap basah yang kami butuhkan. Adapun saya berada di depan rumah untuk menyisir lumpur berbau menyengat untuk dipindah ke tepi tambak. Ya, rumah kami memang berada di seberang tambak dan areal persawahan. Jadi tak heran jika hujan agak besar pun berpotensi menjadi banjir karena terakumulasi dengan luapan air tambak depan rumah.

Tetap kreatif dan aktif

Setelah baju-baju kering dengan wangi Rinso cair dan halaman depan rumah sudah sepenuhnya kering, kami mengajak anak-anak membaca di saung. Agar lebih memikat, anak-anak meminta saya menyulap saung mini di teras menjadi rumah-rumahan. Karena tak bisa ke mana-mana lantaran Covid-19, ya mereka berpura-pura seolah menginap di hotel. Keempat sisi saung yang terbuka pun saya tutup dengan kain tipis untuk memberi kesan itu kamar yang nyaman. Jadi angin tetap bertiup sepoi dari arah sawah.

Membaca buku dalam suasana yang syahdu

Membaca buku sambil menyeruput teh bunga telang manis dan camilan seadanya spontan membuat suasana betul-betul hangat. Selain membangun bonding, kami bisa menikmati udara pagi yang sejuk dengan semburat matahari yang menyehatkan di sela-sela tirai saung. Semerbak wangi baju yang telah dicuci dan diseterika pun memperkuat ambience pagi itu. Ya, sudah lama menjadi pelanggan Rinso, tentu berat untuk berpindah ke merek lain. Apalagi Rinso cair hadir sangat inovatif antara lain:   

  • Dilengkapi formula antinoda, yang menghilangkan noda dalam satu kali kucek; ini sangat pas buat aktivitas anak-anak karena mereka harus belajar mencuci sendiri sejak dini;
  • Teknologi SmartFoam membuat busa lebih cepat hilang sehingga menghemat pemakaian air;
  • Harum bunga melati dan mawar putih begitu tahan lama sehingga menyegarkan suasana dan menghangatkan percakapan keluarga;
  • Tetap higienis dalam melindungi kulit yang bersentuhan dengan pakaian dari bakteri dan aneka bau tak sedap;
  • Mampu menjaga warna pakaian tetap indah dan cemerlang;
  • Tidak meninggalkan residu pada pakaian, apalagi pakaian putih atau warna berwarna polos, dan
  • Tentu saja bersertifikat halal sehingga membuat hati nyaman dan tenang tanpa adanya bahan yang berbahaya atau bertentangan dengan agama kami.

Anak-anak bersemangat menuntaskan kegiatan mencuci baju mereka sendiri karena merasa diberi tanggung jawab sehingga tumbuh kepercayaan diri. Rinso cair tidak panas di tangan, sebaliknya sangat lembut. Aromanya harum, membuat duo Xi betah bermain air. Tak perlu kuat-kuat mengucek, yang penting terus bergerak sesuai kemampuan.

Berkebun dan manfaatkan sampah

Sesi lain yang tak kalah menyenangkan adalah berkebun bersama. Ini menjadi kegiatan penting untuk mengisi waktu agar anak tidak fokus pada gawai. Kondisi pandemi sangat pas untuk menanam buah atau rempah di depan rumah. TOGA atau tanaman obat keluarga bisa kami wujudkan perlahan dengan menanam temu kunci, kencur, dan kunyit yang semuanya bisa menjadi antibiotik alami guna melindungi daya tahan tubuh. Sangat pas kan buat asupan selama pandemi?!

Memanfaatkan sampah plastik untuk melestarikan lingkungan

Kami ajak mereka memanfaatkan sampah plastik berupa gelas bekas air mineral dan styrofoam sebagai media tanam. Stoples dan container yang sudah tak terpakai pun tak luput dari pemakaian ulang (reuse). Sebagai pupuknya, kami gunakan bahan organik antara lain kulit/cangkang telur, ampas kelapa, ampas kopi, dan air tajin.

Bukan hanya rimpang rempah yang subur, tetapi juga biji kurma dan pohon telang yang selama ini seduhan bunganya kami manfaatkan untuk menurunkan kolesterol dan tensi darah. Dengan berkebun bersama seperti ini, anak-anak mendapat life skill yang berharga.

Setidaknya mereka jadi tahu cara menanam yang benar. Lalu menghargai bahwa Indonesia adalah negara agraris maka sewajarnya mereka bercocok tanam untuk menyiapkan sumber pangan mandiri. Mereka belajar tentang kesabaran saat menanam hingga muncul buah.

Yang tak kalah penting, mereka menyerap makna penting keberanian untuk berkreasi, tanpa takut kotor atau salah. Ada Rinso cair yang akan mengembalikan kebersihan pakaian dengan kesegaran alami. Dan ada kami tempat bertanya atau mencari bantuan kalau mereka mengalami keraguan.

Bagaimana cerita kreativitas kalian, BBC-Mania?

Tinggalkan jejak

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s