Ketika berkunjung ke Lamongan, sahabat asal Semarang langsung saya rekomendasikan untuk mencicipi sego boran. Pada waktu bersamaan sahabat dari Madiun yang dulu pernah bekerja sekantor juga singgah dan spontan saya arahkan untuk mencicipi sambal khas kota kami tersebut.
Sesuai dugaan mereka ternyata suka sehingga sego boran yang kami hidangkan tandas tak bersisa saat disantap di saung depan rumah. Bagi yang belum akrab, sego boran adalah kuliner lokal khas Lamongan yang sangat lezat meskipun popularitasnya di luar daerah belum bisa mengungguli pecel lele dan soto.
Harum anyaman bambu
Disebut sego boran atau nasi boran karena nasi (putih atau jagung) yang hendak dijual disimpan dalam sebuah wadah besar yang terbuat dari anyaman bambu bernama boran. Lauk yang ditawarkan meliputi ikan sili, ikan gabus, bandeng, ayam, jeroan ayam, telur asin yang akan disiram dengan sambal boran pedas sebelum dihidangkan. Sebagai pelengkap ada urap sayur, empuk (terigu goreng berbentuk bulat), plethuk, slubuk, dan peyek.
Lantaran menggemari kuliner baru ini, teman asal Semarang pun ingin mencicipinya saat sudah kembali ke kotanya. Untunglah ada Sambal Numani, sambal boran instan yang dikemas dalam botol kecil sehingga praktis dibawa dan disajikan. Sebelum disantap, sambal cukup dituang dalam panci atau pinggan lalu ditambah air secukupnya sembari dipanaskan. Untuk membuat lebih lengkap, bisa ditambahkan lauk berupa ikan asap terutama ikan-ikan laut yang akan ngeblend dengan sambalnya.
UMKM yang menjanjikan
Sambal Numani adalah salah satu UMKM yang dijalankan oleh Mama Zil, seorang ibu rumah tangga produktif berusia 56 tahun. “Awalnya Mama membuat kue kering. Tapi karena persaingan semakin banyak, Mama berusaha mencari produk lokal yang belum banyak dijual tapi potensial.” Begitu ia mengenang awal merintis usahanya sejak 2015 silam.
Lambat laun usahanya mengalami peningkatan seiring dukungan dinas terkait yang memberinya kesempatan untuk berkembang lewat pameran dan berbagai ajang promosi. Bergabung dengan dinas-dinas terkait membuat sambalnya kian terkenal, bahkan menyambangi Singapura dan Rusia. “Dalam sekali pengiriman, omsetnya mencapai Rp10 juta, Mas!” ujar Mama saat saya wawancarai di rumahnya beberapa hari lalu. “Karena pandemi ya ada penurunan,” imbuhnya ringan seolah tanpa beban.
Kendati demikian, ia tetap semangat menekuni bisnis kecilnya sebab ia bukan hanya mendapatkan keuntungan, tetapi juga mendapat kesibukan sekaligus memberdayakan rekannya sesama perempuan. Semua bahan ia beli dalam keadaan segar, seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan aneka rempah. Ia sengaja membeli dari seorang janda beranak dua yang berjualan di pasar induk dengan tujuan saling meringankan. Mama Zil senang mendapat bawang dan rempah yang sudah dikupas dan penjual senang punya langganan tetap.

Seiring pasar yang kembali bergairah selepas pandemi, ia menawarkan paket rustik yang bernuansa alami. Dalam hal ini ia berkolaborasi dengan perajin tas berbahan tumbuhan rami atau Boehmeria nivea yang biasa diramu menjadi karung goni. Serat rami dipilih konon karena punya karakter mirip dengan serat kapas dan lebih eco-friendly. Paket ini terbukti membantu mendongkrak penjualan Sambal Numani pascapandemi.
Keren banget kan Mama Zil ini? Makin tua makin berdaya! Nah, jika BBC Mania punya kisah inspiratif seputar pelaku UMKM lokal yang layak dikenal seperti Sambal Numani, kenapa tidak ceritakan dalam JNE Content Competition 2021 yang sedang berlangsung? Kompetisi yang dibuka sejak 6 Desember 2021 dan ditutup tanggal 5 Januari 2022 dijamin akan membuatmu supergembira.
NO | KATEGORI LOMBA | PESERTA | HADIAH |
1 | WRITING COMPETITION | Karyawan | Juara 1 Rp3.000.000 Juara 2 Rp2.000.000 Juara 3 Rp1.000.000 |
Wartawan | |||
Feature News – Cetak | Juara 1 Rp10.000.000 Juara 2 Rp7.000.000 Juara 3 Rp4.000.000 | ||
Feature News Online | Juara 1 Rp10.000.000 Juara 2 Rp7.000.000 Juara 3 Rp4.000.000 | ||
Hard News – Cetak | Juara 1 Rp7.000.000 Juara 2 Rp5.000.000 Juara 3 Rp3.000.000 | ||
Hard News Online | Juara 1 Rp7.000.000 Juara 2 Rp5.000.000 Juara 3 Rp3.000.000 | ||
Blogger/Umum | Juara 1 Rp5.000.000 Juara 2 Rp3.500.000 Juara 3 Rp2.000.000 | ||
2 | PHOTO COMPETITION | Karyawan | Juara 1 Rp3.000.000 Juara 2 Rp2.000.000 Juara 3 Rp1.000.000 |
Umum | Juara 1 Rp5.000.000 Juara 2 Rp3.000.000 Juara 3 Rp2.000.000 | ||
3 | VIDEO COMPETITION | Karyawan | Juara 1 Rp3.500.000 Juara 2 Rp2.500.000 Juara 3 Rp1.500.000 |
Umum | Juara 1 Rp10.000.000 Juara 2 Rp6.000.000 Juara 3 Rp4.000.000 | ||
4 | DESIGN COMPETITION | Karyawan | Juara 1 Rp3.000.000 Juara 2 Rp2.000.000 Juara 3 Rp1.000.000 |
Umum | Juara 1 Rp9.000.000 Juara 2 Rp6.000.000 Juara 3 Rp4.000.000 |
Bukan karena hadiah total hingga ratusan juta rupiah yang dibawa pulang, tapi juga kategori lomba yang cukup beragam. Syaratnya mudah kok, cukup tulis cerita terbaikmu sesuai tema lalu unggah di Kompasiana. Belum punya akun di sana? Cuss bikin atuh sekarang juga! Yakin nih enggak mau hadiahnya sekalian bantu promosi UMKM daerah?

- Tema: JNE Bersama UMKM untuk Indonesia
- Uraikan pengalaman bagaimana kontribusi JNE dalam menunjang kebutuhan gaya hidup di era digital, juga mendukung bergulirnya roda perekonomian Indonesia pada level mikro (UMKM kuliner, tekno, fesyen/beauty, dsb.) dengan menjembatani kebutuhan stakeholders (konsumen, marketplace, fintech, dsb).
- Periode lomba: 6 Desember 2021 – 31 Januari 2022
- Panjang tulisan minimal 500 kata dan tidak lebih dari 1.500 kata. Gampang kan?
- Dalam setiap konten, peserta wajib menyebutkan keyword: JNE.
- Jangan lupa mencantumkan label JNE31tahun dan JNEMajuIndonesia.
- Daftar pemenang akan diumumkan selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah periode lomba berakhir.
Jadi tunggu apa lagi? Kalau kita sudah sering menerima paket melalui kurir JNE yang membawa pesanan produk UMKM, kini saatnya kita tunjukkan kepedulian bagi produk-produk lokal untuk bisa sukses di era digital. Siapa tahu produk atau merek lokal hasil UMKM yang kita tulis menjadi promosi gratis yang turut mendongkak penjualannya.
Lombanya mudah, tinggal pilih kategorinya, besar pula hadiahnya. Yuk ah, mumpung akhir pekan kita bisa berburu sosok yang punya produk potensial untuk ditulis.
Huwiik, dewan jurinya bikin gemeter sekaligus excited 🤩
LikeLike
Ayo, Mas. Ikutan lombanya, sekalian promosi potensi lokal biar makin dikenal. Bantu-bantu UKM di sekitar kita.
LikeLike
Insya Allah…bismillah.
LikeLike
Ya ampun, hampir saya terlewat info ini. Jadi ngeh baca postingan Mas Rudi.
Mau coba nyari inspirasi dulu.
LikeLiked by 1 person
Yuk ikutan, Mbak Niar. Jangan sampai lewat.
LikeLike