Bijak Berinvestasi dengan Mengenal Risiko Reksadana

Meskipun ekonomi lesu, selama pandemi orang justru rajin berinvestasi. Berbagai peluang pun dimanfaatkan untuk menghasilkan cuan sebagai langkah mempersiapkan masa depan. Seandainya krisis ekonomi datang lagi, maka mereka sudah punya investasi dalam bentuk paling sesuai. Salah satunya adalah reksadana yang kian populer karena orang semakin mengenal resiko reksadana dengan keuntungan yang lebih menjanjikan ketimbang tabungan biasa.

Karena resesi ekonomi tak bisa kita hindari, maka menyiapkan bekal yang cukup untuk menghadapinya adalah solusi. Ketika wabah corona berlangsung, misalnya, semua sendi kehidupan terdampak. Masalah kesehatan memengaruhi sektor ekonomi, sosial, budaya, bahkan praktik keagamaan.

Namun sebagai manusia modern yang cerdas, kita tak boleh abai terhadap peluang lantaran larut dalam kesedihan. Sumber daya yang ada harus diberdayakan untuk meraup keuntungan yang kemudian kita simpan dalam bentuk investasi seperti reksadana.

Mengapa investasi reksadana?

Reksadana semakin populer sebagai pilihan investasi masa kini setidaknya karena beberapa alasan. Pertama, proses investasi yang sangat mudah. Berkat kecanggihan teknologi informasi, kita bisa membuka rekening reksadana secara online melalui aplikasi atau platform investasi yang semakin banyak jumlahnya.

Reksadana digemari karena praktis dan fleksibel. (Foto: Pixabay/Pexels.com)

Kedua, reksadana digemari karena jumlah uang yang disetor pun kini tidak dipatok harus besar. Siapa pun bisa punya rekening reksadana tanpa menunggu kaya raya. Justru dengan investasi reksadana mereka bisa mendapatkan kekayaan berlimpah. Dimulai dengan Rp100 ribu pun bisa!

Alasan ketiga, investasi reksadana bisa berlangsung dalam berbagai pilihan waktu yang fleksibel sebab dana akan dikelola oleh manajer investasi yang bersertifikat dan tepercaya tanpa menggerogoti waktu kita.

Alasan lainnya, hasil investasi berbentuk reksadana sudah bersih saat kita terima, Artinya, dana itu sudah dipotong pajak dan biaya-biaya lain yang terjadi akibat transaksi jual beli instrumen investasi. Sungguh iming-iming yang menggiurkan bukan?

Mengenal risiko reksadana

Namun di balik kemudahan atau keunggulannya, reksadana tentu saja memiliki kekurangan. Di sinilah pentingnya penanam modal atau investor pada produk reksadana harus mengenal risiko reksadana sehingga dana yang disetor bisa terus berputar dengan baik.

1 | Jangan sekadar ikut-ikutan

Berinvestasi adalah keputusan penting yang bersifat pribadi. Artinya, jika ada dampak negatif yang ditimbulkan, kita akan menanggungnya sendiri. Maka penting bagi kita untuk menimbang dan mempelajari suatu investasi tanpa tergoda ikut-ikutan teman atau tren belaka.

Misalkan ada perusahaan investasi baru yang menawarkan reksadana dengan kenaikan valuasi yang sangat menarik. Karena orang berbondong-bondong menanamkan modalnya, maka popularitasnya akan naik. Namun jangan sampai kebanjiran dana investasi seperti ini membuat kita kehilangan nalar logis karena tentunya ada risiko kerugian pada kurun berikutnya yang harus diwaspadai.

2. Pahami profil risiko

Profil risiko adalah hal-hal yang mencerminkan kemampuan kita sebagai investor dalam menghadapi berbagai risiko ketika menginvestasikan dana dalam bentuk reksadana.

Kita harus memahami kemampuan finansial pribadi sebelum membuka rekening reksadana. Pastikan sumber dana jelas mengalir, apakah itu dari dana sisa ataukah dari penghasilan utama? Jika sewaktu-waktu terjadi kerugian, apakah kita sanggup menerima risiko terburuk dengan kondisi keuangan kita sendiri?

Buat akun reksadana yang berbeda. (Foto: Karolina Grabowska/Pexels.com)

3 | Diversifikasi portofolio investasi itu perlu

Untuk mengantisipasi terjadinya risiko tak terduga, misalnya salah satu perusahaan reksadana berkinerja buruk, maka ada baiknya kita membuka beberapa akun sebagai upaya memisahkan dana yang dimiliki untuk menekan risiko yang tak diharapkan.

Jika suatu hari kerugian terjadi, kita masih bisa menggunakan akun akun resadana lainnya sebagai langkah untuk melakukan diversifikasi agar tak tergantung pada satu sumber saja.

4 | Kenali manajer investasi

Selama ini sebagai investor kita pasrah pada manajer investasi dalam mengelola dana yang kita setorkan. Jika manajer investasi mengalami kebangkrutan dan uang yang kita serahkan tak jelas rimbanya, maka kita bisa antisipasi dari awal sebelum memilih manajer tersebut. Di sinilah pentingnya mengenal profil manajer investasi untuk meminimalkan risiko terburuk.

Jangan hanya terpukau oleh iming-iming keuntungan tanpa mempelajari setiap poin dalam perjanjian dan mengabaikan laporan rutin yang disampaikan. Memilih manajer investasi yang dapat dipercaya dan kompeten adalah langkah awal sukses bebrinvestasi reksadana yang tepat.

Dengan mengenal risiko berinvestasi reksadana di atas, kita bisa menyiapkan diri jika sewaktu-waktu resesi atau perlambatan ekonomi terjadi. Setidaknya kita telah memiliki portofolio investasi yang kuat dalam bentuk reksadana jika punya pemahaman yang baik baik tentang produk maupun manajer investasi yang akan kita percaya mengelola dana.

Advertisement

1 Comment

Tinggalkan jejak

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s