Mengapa suka pakai baju sponsor adalah pertanyaan yang sering saya ajukan sendiri. Saya yang bertanya, saya pula yang menjawab. Sebuah siklus yang tidak menarik, bahkan mungkin terkesan memaksa kalau saya unggah sebagai blog post. Namun, alasan di balik kegemaran saya memakai kaos sponsor atau pemberian orang barangkali malah menjadi keuntungan tersendiri.
Yang saya sebut dengan baju adalah atasan yang biasa berupa kaus (t-shirt) atau kaus berkerah (polo shirt). Kaus-kaus ini bisanya saya dapatkan dari sponsor setelah meliput peluncuran produk atau event blogging. Bisa juga pemberian orang atau hadiah kuis.
Saat ini saya setidaknya mengoleksi 16 potong baju sponsor yang terdiri dari 14 kaus oblong dan 2 kaus berkerah. Ada yang saya dapatkan dari media seperti Kompas, ada pula dari komunitas sosial dan bahkan lembaga pemerintah seperti Perpustakaan Nasional.
Alasan suka pakai baju sponsor
Kebanyakan saya pakai untuk beraktivitas di luar, hanya dua potong yang saya manfaatkan sebagai telesan, istilah orang Jawa untuk menyebut baju untuk bersantai di rumah.
Berikut ini alasan kenapa saya suka memakai baju sponsor.
1. Warna dan desain oke
Kaus yang saya dapatkan dari sponsor rata-rata tampil dengan satu warna yang tegas dan desain yang simpel. Walhasil, saya jadi percaya diri memakainya. Tidak norak karena tanpa tempelan atau aksen yang aneh-aneh.
2. Bahan relatif adem
Kain yang dipakai sebagai bahan kaus relatif adem sehingga nyaman dipakai. Kalau tak salah tebak, biasanya dibuat dengan kain combed 30 yang menjadi standar minimal pembuatan kaus di tempat sablon. Sebagian juga bagus dalam menyerap keringat.
3. Mudah dikombinasikan
Karena bentuknya kaus, maka saya bisa dengan mudah memadupadankan dengan bawahan yang juga simpel, seperti celana jeans. Biru atau abu-abu, sama-sama terlihat chic, alhamdulilah.
4. Bantu promosi
Memakai kaus pemberian dengan merek atau brand tertentu berarti turut menyebarkan pesan yang dikehendaki oleh pemberi. Inilah andil saya untuk membalas kebaikan mereka yang merelakan kaus untuk dibagikan. Entah merek komersial ataupun komunitas sosial, saya pede dan bangga memakainya.
5. Ramah lingkungan
Dengan memakai kaus pemberian, otomatis saya tak perlu memiliki baju baru untuk aktivitas yang sebenarnya bisa dipenuhi dengan kaus sponsor tersebut. Kecuali kalau acaranya formal, barulah perlu dipikirkan lagi.
Dengan cara seperti ini, setidaknya saya ikut menahan laju sampah atau penggunaan sumber daya di alam karena memanfaatkan apa yang sudah dibuat alih-alih beli lagi dan lagi yang mungkin overkonsumtif.
Saya sama sekali tak masalah dengan mereka yang hobi membeli baju bermerek. Toh lazimnya kualitas busana bermerek selalu bagus dan awet sehingga bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama.
6. Hemat uang
Tak bisa dimungkiri bahwa penggunaan kaus bersponsor berarti menghemat uang saya. Saya tak perlu belanja lagi untuk kebutuhan sandang untuk sementara waktu sehingga uang yang ada bisa ditabung atau dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih produktif.
Itulah alasan saya mengapa suka memakai baju atau kaus sponsor yang biasanya saya dapatkan dari event atau komunitas tertentu, misalnya literasi. Adanya belasan kaus di rumah yang masih bagus menandakan bahwa saya serius suka memakai dan merawatnya.
Bagaimana menurut BBC-Mania?
Menurutku kalau bahannya adem, kenapa nggak untuk pakai ya mas. Apalagi kalo gratisan. Hehehhe
LikeLike
Betul banget, Mbak Al. Rata-rata bahannya lumayan bagus kok, jadi nyaman dipakai untuk acara santai atau apa saja.
LikeLike
sama kita mas… toss. Saya paling senang klo pakai baju sponsor. Alasan yang sama juga seperti tulisan Mas., Finally, sangat karang saya beli baju. hehehe
LikeLike
Alhamdulillah, ada temannya. Haha, selain nyaman juga jadi menekan biaya beli baju kan? Top!
LikeLiked by 1 person