Perplexed: Yang Berpiutang Malah Tenang

Merespons tema daily post tanggal 14 September lalu, saya punya cerita unik bila tidak ingin disebut aneh. Perplexed, itulah perasaan yang menggelayuti selama setahun lebih.

Kali pertama mengenal kata perplexed kira-kira sebelas tahun lalu dari sebuah buku berjudul A Guide for the Perplexed yang ditulis E. F. Schumacher. Sesuai judulnya, buku ini berisi penjelasan atau pencerahan bagi orang-orang yang perplexed dalam hidup.

Begini pengertian singkat perplexed menurut Kamus Oxford.

image

Secara umum, perplexed berarti bingung. Sama dengan confused dan puzzled. Hanya saja dari beberapa contoh kalimat, perplexed kerap mewakili kebingungan yang pelik atau kompleks. Intensitasnya lebih besar ketimbang confused atau bingung pada umumnya. Oleh karena itulah, Schumacher memilih kata perplexed sebagai judul bukunya mengingat bukunya memuat hal-hal kehidupan dari segi filsafat.

Mengejar utang
Kembali ke pengalaman pribadi. Seperti Anda bisa baca di sini, saya pernah mengerjakan proyek penerjemahan lirik lagu dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Penulis lirik sudah membayar lunas honor penerjemahan semua lagu untuk satu album.

Namun masih ada satu lagi lagu yang belum saya terjemahkan. Saya serahkan sepenuhnya kepada penggubah lirik tentang lagu mana yang perlu dibereskan, apakah lagu baru di album terakhir ataukah lagu baru di album baru.

image
Foto dari margaretblaine.com

Entah mengapa hingga kini belum juga ada respons lebih lanjut mengenai utang yang belum saya tunaikan tersebut. Agustus tahun lalu saya sempat kopdar di Bogor bersama penulis lirik yang terbang langsung dari Kuala Lumpur. Saya sudah ingatkan tentang utang satu lagu pada dia. Dia tersenyum dan mengangguk saja.

Sampai dia kembali ke KL dan saya menulis post ini, dia sama sekali belum mengirimkan materi lagu yang harua saya terjemahkan. Saya kontak lewat pesan di Facebook, tak ada jawaban. Sementara dia tak absen meng-update status. Akun BBM sudah tak aktif. Nomor WA saya tak menyimpannya.

I’m so very perplexed about this. Saya berusaha menuntaskan pekerjaan, sementara yang berpiutang malah tenang-tenang seolah uang yang sudah dia bayarkan tak terlalu direpotkan. Bingung, bingung, oh sungguh bingung mengapa bisa begini.

Saya malah dirundung rasa bersalah saat bayaran sudah lunas tetapi pekerjaan belum tuntas. Semoga dia tidak perplexed juga seperti saya, haha…

Selamat berakhir pekan!

Advertisement

2 Comments

Tinggalkan jejak

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s