Radikal Itu Sip!

Secara umum, kata radikal menyiratkan kaitan dengan hal-hal mendasar, fundamental, atau yang menyangkut prinsip. Di ranah sosial atau politik, radikal kerap dipakai untuk menggambarkan perubahan yang progresif atau ekstrem.

Di luar definisi tersebut, ternyata ada makna lain yang tersemat pada kata radikal, setidaknya dalam bahasa Inggris. Karena minat saya lebih besar pada bahasa, maka radical akan diungkap dari segi bahasa.


radicalis.png

Bahasa Inggris meminjam kata radical dari bahasa Latin, yakni radicalis, radix, radic yang berarti akar. Bila merujuk pada asal kata, maka definisi pertama sangat tepat mewakili makna radikal. Berkaitan dengan dasar atau pokok yang digambarkan oleh akar.

Namun masih ada satu pengertian radical yang sering dipergunakan dalam konteks informal atau slang. Sebagaimana bisa dibaca pada gambar di atas, radical juga bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bagus atau keren. Radical juga mengonfirmasi sesuatu.

Saat teman kita punya jam tangan baru yang menurut kita bagus, kita bisa berkomentar, “Wow, that’s radical!” Kalimat ini bernada pujian pada benda yang ia pakai.

Atau ketika kita menyepakati perjanjian dengan seorang sahabat karib, kita bisa merespons dengan, “Great. I’ll see you at ten tomorrow at the coffeshop. Radical!” Di sini kita menyiratkan persetujuan bahwa usulan waktu dan tempat yang dilontarkan oleh teman kita ternyata kita sukai, kita konfirmasi.

Ini contoh dalam konteks bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, radical kira-kira bisa dipadankan dengan “Sip! “ dengan maksud yang sama. “Besok jadi ke perpustakaan kan, Bro? Naik mobilku aja!” lalu temannya menjawab, “Sip, Bro!”

Sebagaimana contoh dalam bahasa Inggris, harusnya dalam bahasa Indonesia juga bisa dipergunakan kata radikal secara eksplisit untuk menyatakan persetujuan. “Ngider nasi Jumat ini kita masak sendiri aja tuk, gaes!” usul seorang anggota Bernas Bogor. Spontan beberapa anggota lain menimpali, “Boleh juga tuh idenya. Radikal!”

6 Comments

  1. Nah, kata yang sering digunakan petinggi negeri ini yang berhubungan dengan keamanan untuk merujuk golongan Islam yang melakukan sesuatu menurut mereka merusak, ternyata punya arti yang bagus juga kalau diterjemahkan dari bahasa aslinya. Perlu dimasyarakatkan pemakaian kata “keras” ini untuk hal-hal baik.

    Like

    1. Iya, Mas. Kembali ke pokok atau prinsip yang fundamental dalam hal apa pun itu perlu,termasuk beragama. Namun soal perusakan dan anarki, itu memang soal lain yang harus dipisahkan.

      Like

Tinggalkan jejak

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s