Suatu hari seorang teman mengobrol dengan teman lainnya, “Tuh si Rudi masih kerja freelance sejak resign dan bisa survive sampai sekarang!” Intinya dia ingin menyemangati lawan bicaranya bahwa bekerja sebagai freelancer pun menjanjikan. Asalkan enggak menyerah, peluang selalu ada, apalagi kalau tahu kiat agar freelancer bisa tetap meraup cuan dengan mengingat hal-hal yang tak boleh dilupakan.
Saya tentu saja senang menjadi contoh tentang keuletan meskipun banyak fragmen keterbatasan yang saya lalui sebagai bagian dari kehidupan seorang freelancer yang tidak mengenakkan. Sebagian pernah saya ceritakan di blog ini dan sebagian lain cukup saya simpan sebagai cerita yang mewarnai pengalaman.
Tak disangka perjalanan sebagai freelancer akhirnya berlanjut ketika saya pindah dan menetap di Lamongan. Ya mau bagaimana lagi, gaya bekerja seperti ini terbukti efektif buat saya. Baik fleksibilitas waktu maupun variasi pekerjaan, inilah yang saya sukai sebab sesuai dengan passion dan minat saya—lebih-lebih menyangkut dunia literasi.
Job datang silih berganti, kadang seperti hujan deras, tapi pernah juga ibarat kemarau panjang, semuanya saya nikmati. Kalau dirunut, setidaknya ada lima hal yang perlu diperhatikan jika seseorang mau menekuni profesi sebagai seorang freelancer dalam bidang apa pun, terutama seperti saya yang mengandalkan remote work dari daerah. Sebuat saja ini kiat agar freelancer tetap mendapat rezeki di tengah pesatnya kemajuan teknologi.
1 | Upgrade skill & Upskill
Basis utama seorang pekerja, baik full-timer ataupun freelancer, adalah kecakapan profesional. Apa pun bidang yang digeluti, seorang pekerja freelance haruslah punya keterampilan atau skill yang mumpuni. Bagi bloger ya wajib menguasai teknik penulisan yang baik, pengetahuan SEO secukupnya, dan membagikan tulisan di medsos dengan kemampuan membaca analitik.
Namun karena persaingan semakin ketat, maka keterampilan yang ada perlu dipoles atau di-upgrade lagi agar makin lengkap dan sempurna. Bahkan jika memungkinkan, kita perlu melakukan upskill yakni menambah skill baru yang masih berkaitan dengan skill utama ataupun yang berbeda tapi akan sangat mendongkrak kinerja freelancing.
Misalnya saya pernah ikut kelas foto produk, pembuatan infografik, dan public speaking yang semuanya gratis tanpa harus mengeluarkan biaya. Silakan manfaatkan situs atau platform yang semakin banyak tersedia, seperti QuBisa, Cakap, dan Alison yang menawarkan beragam kursus online gratis dari bidang IT, bahasa, kesehatan, manajemen, hingga sales & marketing.
2 | Bangun networking
Skill dan kecakapan yang mengesankan tak akan berguna kalau kita tak mendapat klien. Klien inilah yang kemudian memberikan pekerjaan dan berbuah cuan bagi kita. Nah, menarik perhatian calon employer atau klien adalah tugas yang gampang-gampang susah. Ada kalanya mereka datang tanpa diundang, tapi di saat lain mereka tak kunjung beredar meskipun kita sudah berikhtiar.
Di sinilah pentingnya networking atau jaringan. Semakin luas koneksi yang kita miliki, semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan kerjaan dan cuan. Bahkan menurut pengalaman pribadi, job justru sering kali saya dapatkan dari kenalan atau sahabat sesama bloger yang secara pribadi sudah akrab. Apalagi kalau butuh tenaga cepat, maka lingkaran pertemananlah yang diandalkan.
Namun, tetap saja kompetensi yang jadi patokan bukan melulu azas pertemanan. Kalau terbukti enggak kompeten dan suka mengemplang tenggat ya tentu bakal dicoret dari peluang dapat kerjaan walau dari jaringan pertemanan. Networking memungkinkan terbentuknya kolaborasi berkelanjutan.
3 | Jaminan kinerja
Skill yang mumpuni didukung dengan luasnya koneksi harus diimbangi dengan jaminan kinerja yang bagus. Jangan sampai kepercayaan klien atau teman sendiri digerogoti oleh prokrastinasi alias kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sehingga berujung melesetnya tenggat dan hacurnya reputasi.
Usahakan untuk menjaga nama baik dengan bekerja sebaik mungkin. Kerahkan tenaga dan pikiran untuk menuntaskan suatu pekerjaan, dari mana saja kita dapatkan dan berapa saja kita dibayar. Jangan sampai bayaran kecil jadi dalih kita bekerja ogah-ogahan padahal sejak awal kita sudah menyepakatinya. Itu sangat tidak profesional!
4 | Manajemen waktu
Ini yang sering terabaikan oleh seorang freelancer, bahkan saya sendiri pernah mengelaminya. Waktu adalah sumber daya utama seorang pekerja lepas, maka pengelolaannya tak bisa main-main. Bayangkan jika kita menerima beberapa pekerjaan sekaligus dalam waktu yang sama atau nyaris bersamaan, lalu ada kejadian tak terduga di kehidupan nyata, maka semuanya bisa kacau tanpa manajemen waktu yang presisi.
Dengan manajemen waktu yang baik, maka kita bisa menuntaskan mana yang menjadi prioritas dan mana yang bisa dikerjakan kemudian. Kita jelas tak mungkin mengerjakan semuanya bersamaan, kalaupun bisa, hasilnya tak akan maksimal. Alih-alih kepuasan, justru gangguan kesehatan yang berpotensi kita dapatkan. Manajemen waktu akan membuat kita lebih produktif karena tahu mana yang wajib didahulukan.
5 | Pemanfaatan teknologi
Di era Insutri 4.0 saat ini, teknologi jadi andalan kehidupan. Banyak manfaat yang kita dapatkan berkat kecanggihan teknologi. Bukan hanya kemudahan berkomunikasi, memesan makanan, atau menikmati hiburan, tapi juga meraup pundi-pundi rezeki. Peluang memanen cuan terbuka lebar dengan bantuan teknologi, inilah yang harus kita manfaatkan.
Pemanfaatan teknologi canggih adalah sebuah keniscayaan, bukan lagi pilihan, bagi seorang freelancer kalau ia memang ingin sukses mendulang cuan melalui Internet. Dalam kasus saya, bekerja secara remote memang sangat mengandalkan koneksi internet. Termasuk Bunda Xi yang menjadi editor lepas dan duo Xi yang sering mengakses Youtube untuk mencari ide menggambar.
Sayangnya, selama ini kami kerap menggunakan jaringan internet yang kami dapat dari tethering smartphone. Sangat tidak ideal karena jadi boros daya dan baterai cepat panas. Tak jarang koneksi di laptop mendadak terputus akibat smartphone yang kepanasan. Bayangkan jika sedang bercakap dengan klien lalu komunikasi tersendat, tentunya peluang rezeki bisa melayang.
Dari sini kami berpikir untuk menyediakan koneksi Internet melalui perangkat WiFi yang mumpuni. Karena saya sudah lama puas dengan operator Telkomsel di hape, maka modem yang kami lirik pun sebaiknya ditopang dengan keandalan konektivitas Telkomsel. Untunglah ada Orbit Star N2 sebagai modem portabel yang bisa diletakkan di ruang mana pun di dalam rumah, bahkan dibawa ke rumah ibu saat kami menginap di sana.

Intinya, portabilitas modem ini sangat diandalkan dengan dukungan koneksi yang selama ini sangat memuaskan. Contohnya saat akhir tahun kemarin ketika Bunda Xi dan anak-anak ikut camping bareng di Wonosalam, Jombang. Mereka sempat kesulitan mengakses internet sehingga saya sulit memantau kabar mereka. Next field trip akan berbeda dengan Orbit Star N2 sebagai teman setia.
Alasan pilih modem Orbit Star N2
Tentang alasan mengapa harus pakai Orbit Star N2 sebagai modem andalan, saya langsung mantap memutuskan. Pertama, portabel dengan ukuran 122 mm x 105 mm x 45.5 mm sehingga ringan dipindahkan di dalam rumah dan bahkan dibawa saat bepergian hingga ke gunung asalkan jaringan Telkomsel tersedia.
Alasan kedua, Orbit Star N2 telah mengadopsi teknologi seluler 2×2 MIMO LTE dengan tingkat kecepatan hingga 15 Mbps. Buat nonton atau streaming video di rumah tentunya sangat mengasyikkan. Teknologi WiFi 2.4 GHz akan memanjakan anggota sekeluarga yang membutuhkan.
Dukungan Telkomsel sebagai provider berpengalaman adalah benefit lainnya. Ya, setiap pembelian modem tipe ini sudah termasuk paket SIM card Telkomsel. Begitu beli, langsung bisa akses internet pakai nomor Telkomsel yang sangat luas jaringannya. Ada kuota total 150 GB yakni 25 GB selama 30 hari selama 6 bulan. Asyik kan?
Alasan ketiga, modem Orbit Star N2 memungkinkan 32 user atau pengguna untuk memanfaatkan koneksi internet secara bersamaan. Fitur ini sangat tepat jika dipakai misalnya di tempat usaha seperti warkop mini maupun tempat kursus yang menggunakan pembelajaran online. Usaha jalan, cuan kita dapatkan!

Keempat, tersedia jasa pengiriman modem kalau kita membeli dari official store Orbit dengan menggunakan SiCepat dan JNE untuk menjangkau tempat kita di mana pun berada. Jadi tak perlu ragu jika tertarik pada Orbit Star N2 karena sudah sangat butuh demi menunjang bebrbagai kebutuhan, baik bisnis maupun personal.
Kelima, setiap pembelian modem tipe ini akan mendapat lampu pintar atau smart lamp Philips yang keren banget. So, kapan lagi dapat banyak keuntungan seperti ini cukup dengan membeli satu perangkat wifi yakni modem Orbit Star N2 dengan jaringan yang prima. Sekaranglah saatnya kalau memang mau sukses sebagai freelancer tanpa takut bersaing di daerah.
Kesuksesan finansial dimulai dari ketelitian memilih perangkat sebagai teman dan penunjang pekerjaan. Mumpung ada promo dan banyak keunggulan, segera bawa pulang Orbit Star N2 dengan dukungan Telkomsel yang bisa dibeli online di https://bit.ly/LaunchOrbitN2freePhilip.
Pahit-getir jadi freelancer, hihihi. Cuma sepanjang percaya burung yang terbang saja ada rezekinya, masakan manusia enggak? Btw, sudah lama naksir modem ini. Cuma nunggu harga paketnya agak bersahabat dulu.
LikeLike