INI SEBENARNYA POST yang sangat terlambat. Betapa tidak, sudah hampir dua tahun berselang, pengalaman ini baru saya hadirkan di BBC sekarang. Namun wisata kuliner tidak mengenal kata kedaluwarsa, apalagi kenikmatannya sangat berkesan, bertahan lama di lidah. Alasan lain, menampilkan cerita ini bisa menjadi pengobat rindu pada kuliner khas Thailand yang sulit kami temukan di kota tempat kami tinggal saat ini.
Menurut pantauan di media sosial, saung atau warung yang menjual Tomyam Kelapa ini pun masih aktif berusaha dan ramai pelanggan sehingga cukup relevan saya unggah di BBC sebagai sarana promosi plus bahan referensi bagi BBC Mania yang menyukai makanan serupa. Sudah siap menahan air liur?
Batal nongkrong bareng sahabat
Entah karena apa wisata kuliner kami ini tidak saya unggah segera setelah kami mengunjungi saungnya. Mungkin karena ada tema lain yang lebih menggoda, ataukah lantaran foto-fotonya yang kurang menggugah. Memang saat kami berkunjung ke Saung Ibu baterai smartphone sedang habis sehingga momen-momen ngiler hanya bisa diabadikan lewat kamera Samsung Citrus yang terbatas kemampuannya.
Baca juga: Review Samsung Citrus C3520: Ponsel Clamshell yang Elegan
Agustus 2015 itu saya dan keluarga sangat senang sebab akan berjumpa seorang sahabat dari Bandung. Awalnya dia mengajar di sekolah di Pondok Cabe dan dipindah ke cabang Bandung. Begitu dia mengabarkan ada acara di sekolah Tangerang Selatan, kesempatan emas itu pun tak kami sia-siakan. Sambil melepas kangen, kami bisa sekalian mencoba kuliner yang lagi hits yakni Tomyam Kelapa tak jauh dari sekolah tersebut.
Namun sungguh sayang, ternyata jadwal acara sahabat tersebut sangat padat. Kami hanya sempat berjumpa di sekolah tersebut lalu melepas dia di sore hari kembali ke Bandung bersama bus rombongan. Kami pun melanjutkan niat ke Saung Ibu untuk mengenyam Tomyam, walau jujur rasanya tak lengkap tanpa mereka sekeluarga.
Nasi goreng dan ayam bakar
Karena tak mungkin menyantap Tomyam yang pedas, anak-anak kami pesankan nasi goreng, masing-masing seporsi. Setelah dicoba, rasanya enak tetapi terlalu pedas untuk anak-anak. Kami lupa memesankan agar nasi goreng mereka tanpa dibubuhi sambal. Karena tak mungkin dikembalikan, kami lantas memesan seporsi ayam bakar di luar saung dengan dua piring nasi putih.

Sambil menunggu Tomyam siap, kami memesan minuman. Lupa-lupa ingat sebab sudah cukup lama. Kalau tak salah teh manis hangat plus jus jeruk atau semacamnya. Saya perhatikan abang kokinya cekatan menyiapkan Tomyam pesanan kami. Saat itu lumayan ramai dengan kehadiran rombongan ibu-ibu yang membuat saya harus rela antre.
Lezat krenyes-krenyes
Kesabaran kami berbuah manis. Tomyam segera tersaji di atas meja dan siap kami santap. Sayang sekali kamera tidak memadai untuk memotret kelezatannya. Tapi percayalah, rasanya sangat pas di lidah (kami). Bagi penyuka makanan asam pedas, you’re gonna love it!

Bumbu rempah kuat terasa, apalagi cumi-cumi dan udang turut menambah citarasa. Kuahnya segar banget, sangat pas disantap kapan saja, terutama pas cuaca dingin atau hujan. Saat itu memang sedang redup menjelang magrib. Pedas dan asamnya serasi, tidak berlebihan.
Dan yang bikin tambah enak adalah kehadiran lembar-lembar kelapa muda yang langsung disisir dari batoknya. Inilah keunikan Tomyam Kelapa–sesuai dengan nama yang disandangnya. Krenyes-krenyes, itulah penggambaran yang mendekati rasa kelapa yang melengkapi citarasa tomyam di Saung Ibu.
Kang Baha, chef di balik kuliner lezat ini, memang terlatih menyulap makanan enak menurut pengalamannya merantau di negeri jiran. Tak heran bila dari tangan dinginnya lahir masakan unik bercitarasa menggoda. Tak perlu lagi saya berbasa-basi, silakan langsung merapat di Jombang, Tangerang Selatan. Browsing saja di FB atau Google untuk menemukan alamat mereka.
Saya sempat nyasar soalnya saat ke sana, jadi tak piawai memberi panduan arah. Hehe…Apalagi kini kami tak lagi tinggal di Jabodetabek. Duh, sungguh kangen sama makanan ini, Kapan ya ke Saung Ibu lagi. Kabarnya di Bogor daerah Puncak juga baru saja dibuka cabang mereka. Semoga ada kesempatan bisa mencicipinya lagi.
aku belm pernah nyoba makan tomyam kelapa. Enak ya om? ah ngiler deh. Kayaknya di Bojonegoro belum ada. 😦
LikeLike
Kalau aku sih suka, jadi kubilang enak banget. Yang doyan pedas dan asam bakal suka makanan ini, Ver. Di mal-mal kota besar sih banyak, tapi yang pakai inovasi kelapa muda gini belum kutemukan.
LikeLike
Kok laper yaa ?? 😂
LikeLike
Aku pun.
LikeLike
Wah belum pernah nyobain tomyam kelapa, jadi pengin nyicipin fotonya *eh hehehe
LikeLike
Enak banget loh, hehe. Fotonya kurang cakep, mungkin kurang menggugah..
LikeLike
Duh udang nya menggoda bgt
LikeLike
Segera eksekusi, Om.
LikeLike
Tomyam kelapa ini pedas segeeer ya. Duh jadi penasaran, sayang nggak ada di kotaku 😀
LikeLike
Enak banget, Mbak. Segar pedas dan bikin ketagihan. Saya juga jauh nih sekarang kalau mau ke ke Tangerang hehe.
LikeLike